finish

2.6K 191 12
                                    

"Jisung gakpapa?"

"Hmm"

"Tidak apa kalau kamu belum bisa"

Jisung menggenggam tangan Minho, Minho menoleh pada kepala yang menunduk itu.

"Bisa beri kita waktu sebentar" pinta Minho pada laki² tegap itu

"Baiklah, kami akan menunggu" laki² itu mempersilahkan mereka berdua.

"Kak Minho, aku bisa kenapa harus menunggu lagi"

"Jisung kamu bilang bisa tapi muka kamu bilang gak bisa, jangan di paksain atau kakak akan marah"

"Jisung hanya ingin ini cepat selesai kak, Jisung gak mau huwaaa" tangis Jisung yang sedari tadi ditahannya kini menghambur

"Tuhkan, bisa itu bisa?" Minho mengelus kepala Jisung menenangkan nya

Gini banget punya bayi, bi bantuin urus napa - Minho
Urus sendiri syg, aku nulis sajahhh - author bi

"Udah ayok mulai biar bisa pulang" Jisung berhenti menangis dan meminta mempercepat kegiatan yang menyebalkan ini

"Yakin? Kakak gak mau ya kamu pingsan lagi sakit kepala lagi sakit dada lagi"

"Is gak lho buru panggil lagi, aku pengen ayah bunda juga disini"

"Laksanakan bos tupaiku" Minho berdiri sambil berlagak hormat dan keluar dari ruangan itu.

"Ma, pa Jisung mau kalian juga ke dalam"

"Kok tiba² gitu" tanya papanya heran

"Mana Minho tau, duluan sana pa aku panggil bapak polisinya dulu"

Lalu mama papa Minho masuk keruangan

.
.

"Ayo kita mulai, ceritakan semua apa saja yang pernah di lakukan pelaku kepada anda"

"I-itu.. yy-yongha teman satu sekolah ku dulu, dia suka membully murid² yang terlihat cupu dan–" belum Jisung menyelesaikannya namun telah dipotong.

"Kau tidak perlu menceritakannya dari awal pelaku sudah cerita bahwa ya dia mempunyai dendam pada anda, ceritakan pelaku pernah melakukan apa saja"

"Pertama dia memukulku di ruang ganti sekolah, dia mengeluarkan suara² yang besar"

Jisung menggenggam kuat ujung bajunya

"Setelah itu dia menerorku, mengirimiku pesan mengancam akan membunuh kakakku hiks"

"Gak usah diterusin sung" kata Minho khawatir

Mama Minho menggenggam tangan Jisung alih² menguatkan jisung.
Jisung mendengar perkataan Minho hanya menggeleng

"Aku tidak perduli dengan pesan itu, tapi pada sore harinya kakakku benar² hampir mati, dia merusak motor kakakku. Dan shh"

Jisung memegang kepalanya yang terasa sakit akibat mengingat masalah itu lagi membuat semuanya khawatir

Jisung mengatur nafasnya yang mulai sesak

"Setelah kejadian itu, dia kembali mengirimiku pesan bahkan menelpon. Dan menjebakku, membuat kakakku marah padaku"

"Lalu kali ini aku yang menemuinya aku bermaksud ingin meminta maaf hiks"

Jisung menangis tidak mampu mengingat kembali

"Jisung hentikan sudah cukup sampai sini dulu" kata Minho khawatir

Jisung menggeleng

"Aa-ku hiks, aku tak ingin kehilangan kakakku, a-ku berusaha melindungi kak Minho"

Hyung (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang