Minho memasuki ruangan itu, badan Minho langsung lemas melihat adiknya yang berbaring disana. Dokter lain masih berusaha untuk menyelamatkan Jisung dengan alat kejut dan lainnya namun Jisung tetap tidak membuka matanya.
"Dok lakukan sekali lagi aku mohon" pinta Minho bersujud didepan dokter dan para perawat disana.
"Maaf kami telah mencoba semampu kami" kata dokter itu menepuk bahu Minho berusaha menegarkannya.
Minho menangis sejadi²nya didepan Jisung, perawat bergerak untuk melepaskan alat² elektroda yang terpasang di badan Jisung.
"Jangan!" Bentak Minho marah menahan tangan perawat itu dengan kuat.
Perawat itu mengalah dokter juga menyuruhnya mengalah, mereka membiarkan Minho dulu untuk bertemu Jisung.
"Jisung ayok bangun, kakak gak mau kamu tidur disini ayok pulang kita tidur di rumah aja" kata Minho menangis memeluk adiknya
"Selamat malam Jisung" dengan tegar Minho tersenyum saat mengucapkan ucapan terakhir untuk Jisung, dan berjalan lesu keluar ruangan.
Mama dan papa Minho datang bertepatan dengan keluarnya Minho dari ruangan Jisung.
"Minho" lirih mama nya sedih
Minho mendongak melihat ke arah mamanya.
"M—mama" Minho menangis dalam pelukan mamanya mengaburkan rasa sakitnya "Maafin Minho ma hiks" kata Minho dengan air mata yang telah membasahi baju mamanya. Papa Minho terduduk tak percaya mendapati kabar Jisung yang telah tiada.
Namun,
"Permisi apakah anda yang bernama Minho?" Tanya salah satu perawat yang keluar dari ruangan itu.
Minho tentu terkejut semua nya terkejut, apa maksud perawat ini?
"maksud suster?" Papa Minho kali ini yang bertanya bingung
"Tuhan berkata lain tuan, pasien sadar kembali saat tuan ini keluar dari ruangan"
Minho dengan cepat melepaskan pelukan dari mamanya dan masuk keruangan itu namun ditahan oleh perawat tadi
"Jisung" lirih Minho
"Maaf anda bisa tunggu diluar saja? Kami sedang melakukan operasi oh ya pasien sempat mengatakan tunggu aku"
"Te-terima kk-kasih sus" Minho yang berkata gugup tak percaya atas keberuntungan mereka saat ini
Sebelumnya Jisung masih ditangani karena pendarahannya, tak lama nadi Jisung melemah hingga menghilang setelah pendarahan sudah dihentikan, mereka sudah sangat berusaha untuk menyelamatkan Jisung dan seperti Jisung memang tak bisa bertahan.
Entah suatu keajaiban darimana setelah Minho menemui adiknya itu, suara dari alat elektrodanya jisung berbunyi lain yang mengatakan bahwa Jisung sadar kembali, Jisung sempat membuka matanya melihat punggung Minho yang menjauh lalu menggumamkan
"Kak Minho tunggu aku"
.
Kini dokter sedang mengoperasi Jisung. Cukup lama menunggu nya, Minho yang sudah tertidur di pelukkan mamanya bangchan yang sudah pulang duluan papa Minho yang dari tadi gelisah berjalan mondar mandir di depan mama Minho
Ceklek
Papa Minho langsung menoleh dan menghampiri dokter itu"Pasien Jisung anak yang kuat, terima kasih juga untuk doa kalian pasien akan sadar besok pagi saya permisi" jelas dokter itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung (END)
Fanfiction"kamu akan baik-baik saja, setelah ini" -lmh . . Brothership Minsung story #181 in stay - 20190809