ga terasa udah seminggu berlalu, kehidupan gue di sekolah dan di rumah berjalan seperti biasa.
jadi, ga ada yang perlu diceritain.
mark juga udah balik lagi kayak biasa, udah ga terlalu sibuk. sebenernya, gue ga masalah dia sibuk ngerjain tugas atau apapun, mengingat perbedaan waktu yang banyak diantara kanada dan indonesia.
yang gue mau, cuma dia bisa bales chat gue selagi sempat. kalo dia sempat upload insta story, masa dia ga sempat balas chat gue?
itu aja sih.
minimal dia bilang, 'sebentar ya.' begitu.
sekarang gue lagi telponan sama mark—padahal gue lagi sibuk.
"harvey minta kenalan masa, katanya kamu cantik."
"yaudah sini kenalan, kali aja jo—"
"bacot ya."
yha cemburu.
"lah, kan kamu yang nawarin."
"aku ngga nawarin herin,"
diam-diam gue tersenyum puas, mampus lo gue godain. "terus apa dong?"
"cuma bilang!"
"nahhh gitu dong ngegas!" gue ketawa. "ayo terus, saya suka keributan."
"awas ya kalo aku pulang."
"kenapa? mau ngenalin aku ke harvey?"
"gua terkam lu ya beruk!"
"LAH KOK KAMO MAKIN NGEGAS?!"
"bodo ah."
baru aja gue mau bales lagi, chenle udah manggil dari kejauhan.
"nanti aku telpon lagi ya? aku sibuk nih."
"oh, oke? kamu join dance lagi?"
"dADAAAH!"
gue naruh ponsel di dalam saku seragam dan menghampiri chenle yang lagi milih-milih sama koeun.
"gimana?" tanya gue sambil menghampiri mereka berdua.
"yang ini nih, ga gede ga kecil," jawab koeun menyarankan.
gue mendengar chenle berdecak, "kan gue udah bilang yang ini eun, yang itu mah rasanya mainstream banget."
"le, maksud gue tuh biar nyisain banyak."
"kalo ada kebutuhan lagi kan gue bisa nambahin eun."
"ngga gitu le, biar kita bisa punya sisaan banyak," ulang koeun. "jangan minta sama bokap lo mulu, gaenak."
chenle menghela napas, melirik gue untuk meminta persetujuan. "gimana?"
"eh?" gue menanggapinya bingung.
iya atuh bingung, tiba-tiba ditanya? padahal gue udah memercayakan soal ini ke mereka berdua.
"yaudah pilihannya koeun aja, lagian kita ga bakal ngambil banyak kan?"
"yaudah pilihannya koeun nih ya? gue bantu nambah nambahin atasannya nanti."
"sama jaemin ya le, dia tangannya kreatif tuh."
"siappp!"
gue tersenyum seraya memerhatikan chenle dan koeun yang sibuk mengurus hal yang harus mereka urusi.
untung chenle lagi bisa diajak kompromi, koeun juga lagi ga dalam mode kosatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
trust × mark lee
Fanfictionthey just have to trust each other. [non-baku] sequel of ❝baper x mark lee❞ started may 2019. ©petitejar.