Teror di Dorm part 5

58 8 0
                                    

Tidak mudah untuk membuat Hyunjun menerima kasus ini.

Dia bahkan mengabaikan permintaan rekan kerjanya. Rekan? bawahannya kali.

Hari berganti malam.

Di dorm X1.

Member X1 selalu merasa was-was jika berada di dorm.

"Hyung, aku mau mandi. Temani aku ya..." pinta Nam Dohyun pada Minhee.

"Mandilah sendiri Dohyun." tolak Minhee.

"Tolonglah hyung. Aku takut. Hyung tunggu di luar saja tapi jangan pergi."

Minhee menghelas nafas. "Baiklah."

"Kita bersebelas, dan kita adalah laki-laki. Kenapa kita harus takut?" kata sang leader.

Meskipun leader X1 mencoba membuat mereka tenang, mereka tetap tidak tenang.

Mereka kekamar masing-masing.

Saat Hangyul ke tempat tidurnya, dia melihat ada sebuah kertas di atas bantalnya.

"Eunsang, ini apa?" tanya Hangyul.

"Kertas?"

"Iya aku tau ini kertas. Tapi aku tidak ingat meletakkannya disini."

"Coba ku lihat."

Eunsang mengambil kertas itu dan membuka lipatannya.

Betapa terkejutnya dia hingga menjatuhkan kertas yang dia pegang.

"Ada apa?? Kau kenapa???"

"K..kertas itu... Ttt..tulisan.. Daarah.."

Hangyul mengambilnya. Dia menahan diri untuk tidak terkejut dan membaca tulisan berwarna merah dikertas itu.

"Aku selalu mengawasimu. Karena aku sangat mencintaimu..."

Hangyul meremas kertas itu dan membantingnya dengan keras.

Dia merinding dan merasa marah.

"Sialan! Aku sudah tidak tahan lagi! Wooey!!! Setan, hantu atau apapun kamu keluar sini! By 1 denganku!!!"

Amukan Hangyul membuat seisi dorm terkejut.

Mereka berusaha saling menenangkan.

Yohan ditengah kepanikan, menelpon kantor Excoresearch.

Telolelolelet..

Di Excoresearch.

Eunsoo terbangun dari tidurnya.
Dia tertidur di meja kerjanya.

"Aish.. Apa.. Aku ditinggal lagi? Lama-lama aku pindah kesini sajalah.. Sial!"

Teloleolet...

Eunsoo mendengar suara telfon langsung mengangkatnya.

"Halo?... Apa?.... Ehm soal itu... Eh... I..iya.. Akan aku usahakan... Jangan khawatir... Eh.. Maaf.. Iya..iya aku mengerti..."

Eunsoo menutup telfon. Yang pasti dia menerima telfon dari Yohan yang terus memohon menyelesaikan masalahnya.

"Kalau hyunjun tidak mau. Aku akan minta biksunim dan yang lain membantu Yohan.."

---

Keesokan harinya di Excoresearch.

"Selamat pagi bapak... Selamat pagi emak..." -bernada ala Seungwoo biksunim saat memasuki kantor.

"Siapa yang hyung maksud dengan bapak dan emak?" tanya Kim Minkyu polos.

"Bapak Hyunjun karena dia adalah bos kita. Dan emak Hyesun karena dia seperti emak-emak..."

"Apa kau bilang?!!" Hyesun menjambak rambut Seungwoo emosi.

"Yameteyoo... Eh maksudku, jangan berkelahi.." Hitomi mencoba menghentikan mereka tapi suaranya terlalu kawai.

"Astaghfirullahalzim. Di pagi hari selalu ada keributan. Ckckck..." ucap Yunseong yang hendak kemeja kerjanya, tapi terhenti karena Eunsoo berdiri dihadapan mereka.

Fyi. Hyunjun belum datang.

"Astaghfirullah.. Eunsoo, jangan menghalangi pandanganku. Dosa..." Yunseong segera menundukkan pandangannya.

"Ini genting pak ustadz!" jawab Eunsoo.

"Noona, kau menginap disini ya?" tanya Minkyu.

"Bukan itu intinya sekarang..

Teman-teman dengarkan aku.. kalau Hyunjun tidak mau menerima kasus ini. Kita saja yang pergi.." ucapan Eunsoo membuat yang lain saling menatap penuh keterkejutan(?)

---

Ghost HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang