Sore itu, sebuah sapaan hangat terlontar dari mulutnya. Mulut seseorang yang kukira dingin pada awalnya. Hanya sebuah "Hai". Dan hari itu, aku tahu pasti akan ada yang berbeda.
Aku tak pernah menyadari apa yang kurasa padanya. Hanya terus memandanginya dari kejauhan. Aku bisa apa? Sementara teman-temanku terus mendorongku agar berbicara sebanyak mungkin dengannya. Sekedar berbasa-basi. Tapi apakah itu membuatku terlihat bodoh di depannya?
Entah sejak kapan. Justru sahabatku yang kian hari kian dekat dengannya. Padahal saat itu, sahabatku masih memiliki status dengan orang lain yang ku yakin ia sayangi.
Entahlah. Aku tak tahu apa yang kurasa. Jelas tak ada rasa cemburu karena aku memang bukan siapa-siapa.
Tapi apakah ini tidak terasa... aneh?
Tak lama setelah itu, sahabatku menyudahi hubungannya dengan seseorang yang ku yakini ia sayangi sebelumnya.
Apakah ini pertanda?
Jelas.
Aku yakin sahabatku sudah menaruh hati padanya. Seseorang yang selalu aku perhatikan diam-diam. Yah, diam-diam. Pantas saja ia tak tahu.
Tapi aku tak apa. Sungguh tak apa.
Semua pasti akan baik-baik saja. Cepat. Atau lambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Genç Kurgu"I love you. as simple as that. but why everything look complicated like this? am I doing something wrong?"