3. Si Pengembara Buta

1.7K 242 16
                                    

Aarghhhh ....

Xueyang berteriak, dia begitu kesal karena rencananya ternyata telah diketahui, berkali-kali Songlan menggagalkannya. Bahkan, untuk saat ini, membuat Xueyang sangat marah, bagaimana tidak, setelah berhasil mengambil pecahan batu Yinhufu dari keluarga sihir yang dia bantai.

Kini dia tertangkap, dan yang lebih membuat jengkel adalah karena yang menangkapnya adalah para Tuan Muda dari Yun Meng yaitu Jian Cheng dan Wei Wuxian.

Awalnya Xueyang berhasil mengalahkan dua orang tuan muda itu dengan mudah, tiba-tiba saja Xingchen datang membantunya, tiga lawan satu, jelas Xueyang kewalahan. Di saat dia kira memiliki celah untuk melarikan diri. Songlang datang, langsung menekuknya.

"Tuan Xingchen, kita bertemu kembali," sapa Songlan dengan senyum merekah saat bertemu dengan Xingchen.

Xingchen memberi hormat sebagai balasan. "Terima kasih Tuan Song, atas bantuannya."

"Paman Xingchen, ke mana kita akan membawa orang ini?" tanya Weiying sambil menunjuk ke arah Xueyang yang terikat dengan tangan menggantung di atas kepalanya.

Seringai tercipta di wajah tampan lelaki itu, sambil mengulang nama, "Xingchen, Xiao Xingchen .... "

"Karena kita berada di wilayah Nie, seharusnya kita membawanya ke sana."

"Ah, benar! Kalian bisa membawanya ke sana. " Songlan memerintahkan pengawalnya yang baru tiba untuk mengurus Xueyang.

Tak ada raut penyesalan di wajah Xueyang, malah terlihat jelas jika sejak tertangkap pandangan matanya terpusat kepada Xiao Xingchen.

"Terima kasih atas bantuan kalian tuan muda." Xingchen membungkuk memberi hormat kepada Weiying dan Jiang Cheng.

Weiying sangat mengagumi sosok Xingchen yang lembut dan santun, yang merupakan sosok paman kecil untuk Weiying. Ibunya Cangse Sanren adalah kakak seperguruan dari Xiao Xingchen.

Sebenarnya, tanpa sepengetahuan Weiying, Xingchen diam-diam memperhatikan perkembangan dan mengawasinya. Dia sangat bersyukur anak dari Cangse itu hidup baik di keluarga Jiang.

Dia pun sempat menemui Jiang Fengmian untuk mengucapkan terima kasih karena telah mengurus Weiying dengan baik. Awalnya setelah mencari dan mengetahui keberadaan Weiying kecil, Xingchen ingin membawanya. Dia memiliki kewajiban sebagai pamannya. Tetapi melihat bagaimana Jiang Fengmian begitu menyayanginya. Xingchen hanya bisa menitipkan Weiying kepadanya.

Setelah mengobrol cukup lama dengan ketua Nie Mingju, akhirnya mereka berpisah menyerahkan Xueyang kepada keluarga Nie untuk diberikan hukuman.

Weiying dan Acheng kembali ke Yun Meng. Sedangkan Xingchen berpamitan untuk berkelana kembali.

Songlan yang melihat Xingchen pergi, sontak mengikutinya, setelah sebelumnya juga ikut berpamitan kepada mereka dan ketua Nie.

Saat ini, semua orang rasanya sudah tahu, jika ada Xingchen di situ pasti ada Songlan yang mengikuti, mereka berpetualang berpisah, tetapi saat yang satu butuh pertolongan mereka pasti akan saling membantu, entah menggunakan telepati atau memang mereka saling mengawasi.

.
.
.

Xingchen kembali berpetualang dari kota ke kota pergi menebar kebajikan, dia dan pedangnya begitu terkenal bahkan namanya begitu harum di sematkan di setiap kota yang dia tinggalkan. Diam-diam Tuan Muda Song masih setia mengikuti kemanapun langkah kaki Xingchen pergi.

Beberapa minggu berlalu sejak penangkapan Xueyang, mereka mendapatkat kabar, jika Xueyang berhasil melarikan diri setelah keluarga Wen membantunya menyerang keluarga Nie yang dalam keadaan tidak siap. Kepala keluarga Nie terluka parah dan terjadi penghianatan di sana.

THE LOVE TRIANGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang