9. Terbongkar 🔞

1.6K 227 15
                                    

Langkah kakinya terasa ringan saat Xingchen kembali dari berburu malam, saat ini masih tengah malam, baru beberapa saat dia keluar, tetapi Xingchen memutuskan untuk pulang. Pikirannya kacau, perasaannya campur aduk.

Entah apa yang dia khawatirkan, tetapi instingnya seolah memperingatinya jika akan ada badai yang tengah menantinya. Pertemuan dengan Songlan malam itu serta pelanggaran yang telah dilakukan membuatnya sedikit khawatir.

Xingchen demi menjadi seorang pengembara suci seperti gurunya, dia rela menyempurnakan ilmunya, meminum sebuah ramuan khusus di mana dirinya akan mengalami siklus seperti seorang wanita.

Tubuhnya memang tetap seperti lelaki, namun beberapa organ dalam perlahan berubah layaknya seorang wanita, kantong rahim yang merupakan tempat di mana kekuatan itu terpusat mau tak mau ikut terbentuk sempurna dengan bersamaan dia kuasai ilmu dari gurunya itu.

Ilmu yang memang seharusnya hanya diperuntukkan untuk kaum wanita itu telah 80% Xingchen kuasai. Gurunya telah memperingati dirinya akan resiko yang harus Xingchen hadapi---Termasuk rahim yang terbentuk sempurna memiliki kemungkinan dirinya dapat hamil---Tapi karena tekad yang begitu kuat, gurunya akhirnya mengizinkan Xingchen menguasai 100% ilmunya.

Dia hanya berpesan beberapa hal.

"Kau harus tetap menjaga tubuhmu tetap tak tersentuh daru hal duniawi, dan harus menekan nafsumu, atau kau akan kehilangan kekuatan dan menjadi lemah."

"Aku bisa melakukannya guru."

"Setelah meminum ramuan ini, tubuhmu akan bereaksi tak lagi sama. Karena seluruh muridku selama ini adalah wanita, aku sendiri tidak tahu perubahan apa yang akan kamu alami."

"Aku siap menanggung apa pun itu."

"Jaga kesucianmu, jika tidak ingin semua yang telah kau korbankan menjadi sia-sia."

"Aku mengerti."

Sejak saat itu semua berjalan baik-baik saja, tidak ada perubahan apa pun di dirinya, namun, beberapa orang yang melihatnya mengatakan jika dirinya tak pantas jika menjadi seorang pendekar karena wajahnya yang cantik, pembawaannya yang lembut, dan tubuh yang ramping, bertolak belakang dari sosok pendekar kebanyakan yang kasar dan buruk rupa. Dirinya lebih pantas menjadi seorang selir raja atau pun seorang penari dengan tubuh dan wajah seperti itu.

Membuka pintu kayu yang berderit, tak ada kehidupan yang terasa di sana, rumah itu terasa hampa tanpa kehadiran kedua orang itu. A-yang sudah meminta izin untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan sejak sore dan tampaknya belum kembali. Aqing pun meminta izin untuk pergi beberapa hari untuk mengunjungi kerabatnya, pada kenyataannya dia pergi untuk mengikuti ujian sekolah di ibu kota untuk mengadu nasib.

Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan sosok lelaki gagah berpakaian mewah, dari tampilannya jelas begitu kontras dengan gubuk rusak ini.

Hari ini, seperti sudah diatur, Songlan datang kembali menemuinya, Awalnya Xingchen terus menghindar, mengingat kejadian saat terakhir bertemu membuat Xingchen tidak nyaman. Namun, kali ini setelah meyakinkan Xingchen, Songlan berbicara serius, memintanya mendengarkan.

Duduk berhadapan, Songlan menatap sendu wajah putih di hadapannya yang bagaikan patung porselen.

"Aku ingin kau tahu segalanya, aku harap kau tidak menyalahkan dirimu sendiri."

Tubuh Xingchen gemetar, dia dapat merasakan sesuatu yang akan menghancurkannya.

"Xueyang  .... Apa kau tahu di mana keberadaan orang itu setelah menantang para ksatria di kediaman Keluarga Jin?"

Xingchen tetap diam, embusan angin membelai rambut hitamnya, seolah  terus membisikkan hal-hal yang tidak ingin Xingchen percayai, tetapi instingnya semakin tajam.

THE LOVE TRIANGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang