6. Bertemu Kembali

1.6K 237 51
                                    

Seharian ini Xingchen sangat bosan, setelah pulang dari berburu malam, dia mendapati pagi-pagi Aqing dan A-yang  telah siap untuk pergi berjualan di pasar, mereka terlihat bersemangat. Awalnya Xingchen ingin membantu Aqing, namun sejak A-yang mengatakan dia dan Aqing yang bekerja, dan dia yang bertugas menjaga rumah. A-yang tak lagi mengizinkannya keluar.

Entah apa alasannya, katanya jika hanya mencari uang untuk makan, A-yang yakin bisa memenuhi, jadi seperti sebuah keluarga, sang ibu mengurus rumah di saat suami dan anak pergi. Namun itu membosankan, dia kesepian dan sekarang dengan membawa keranjang bertujuan untuk menjemput Aqing dan membeli beberapa kebutuhan dapur yang telah habis dia pergi ke pasar.

Tanpa sadar langkah kakinya terhenti,  berjarak sekitar sepuluh meter dari lapak jualan Aqing. Xingchen merasa gelisah, dia memang buta, tetapi insting dan indera lainnya bekerja dengan jauh lebih baik sekarang. Entah hanya perasaannya saja atau ... Memang benar, dia dapat merasakan kehadiran seorang yang begitu familier  di sekitarnya, seseorang yang sangat tidak ingin dia temui.

"Ah, Gege kaya datang lagi." Aqing spontan berteriak kesenangan saat melihat Tuan Muda yang kemarin memberikannya koin emas datang kembali. Tidak salah lagi lelaki itu adalah Songlan, Xingchen dapat mengenali suara langkah dan harum khas tubuhnya.

"Hai ... Gadis kecil? Darimana kau tahu ini aku?" tanya Songlan yang binggung karena gadis yang mengaku buta itu dapat mengenalinya dalam jarak yang lumayan jauh dari lapaknya, Aqing terdiam dia merasa penyamarannya akan segera terbongkar.

"A ... Aku ... punya kemampuan mengenali orang baik, Gege," jawab Aqing yang membuat Songlan tertawa.

Menyaksikan interaksi yang begitu dekat antara Aqing dan Songlan, spontan Xingchen mencoba mundur beberapa langkah, tetapi langkahnya tertahan, punggungnya terasa menabrak seseorang, jalan yang tadinya kosong di belakangnya, tiba-tiba saja telah terisi seseorang.

Xingchen sempat merasa jika orang ini bukanlah orang sembarangan, meski fokusnya tertuju kepada interaksi Songlan dan Aqing. Tetapi bagaimana bisa dia tak menyadari kedatangan orang di belakangnya ini.

Di tengah pemikiran dirinya, tiba-tiba saja, Xingchen dibuat kaget, orang itu dengan berani menyentuh pinggangnya, dan dalam hitungan detik pedang yang Xingchen bawa tertarik setengah dengan posisi siaga.

"Chen-chen, tenang ini aku." Xueyang menahan ujung pedang itu sebelum bilah perak itu keluar seluruhnya dan mencoba mendorongnya masuk ke dalam sarungnya dengan tangan Xingchen di bawahnya dia genggam.

"Aku hanya sedikit menggodamu, kenapa kau begitu serius?" protes  Xueyang yang merasa sikap Xingchen menjadi tegang.

"Aku akan kembali."

Xingchen berbalik dan segera meninggalkan Xueyang.

Kerutan di dahi Xueyang tercipta, mengiringi kepergian Xingchen.

"Ada apa dengannya? Apa dia sedang datang bulan?"

Xueyang berbalik dan dapat dia lihat, di depannya hanya beberapa meter Songlan sedang tersenyum dengan membawa keranjang anyaman yang baru beberapa hari yang lalu gegenya buat itu.

Dengan senyum licik Xueyang berkata,
"Sungguh menyedihkan. Apa kau sedang mencari hartamu yang hilang? Tapi maaf, aku yang lebih dulu menemukannya."

.
.
.

Xueyang dan Aqing telah kembali. Mereka disambut dengan senyuman hangat Xingchen, awalnya Xueyang akan berpikir jika Xingchen akan badmood setelah bertemu dengan Songlan tapi ternyata tidak.

"Chen-chen ... duduklah," pinta A-yang yang saat ini tangannya tengah menarik lengan Xingchen, awalnya Xingchen terkejut dan kurang nyaman dengan perlakuan A-yang yang selalu melakukan kontak fisik terhadapnya, tetapi karena akhir-akhir ini menjadi sering terjadi, Xingchen menjadi terbiasa juga disentuh oleh A-yang, Aqing yang melihat adegan bak dipertunjukkan yang sering dipentaskan di tempat hiburan, menjadi kesal sendiri,

THE LOVE TRIANGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang