Laki laki didepanku kini bersimbah darah!
Ada lubang menganga tepat diulu hatinya. Darah terus merembes keluar dari lukanya yang ku tutupi dengan sekuat tenaga dengan telapak tanganku agar darah tak keluar. Namun sia sia saja apa yang ku lakukan...
Matanya yang bak elang kini redup tanpa adanya tanda kehidupan bahkan semuanya telah sirna...
Aku sudah menangis sejadi jadinya...
Kini duka sangat menghantamku...
Namun kenyataan telah terjadi...
Al farid memilih mengakhiri hidupnya...
Dengan menusuk ulu hatinya sendiri...
Namun sampai detik ini, dia masih tetap bertahan...
Bertahan untuk...
Menunggu satu jawaban pasti dariku...
Inilah kesempatan ketiga!
"Ramadhan alamsyah putra apakah kamu mencintaiku?" ucapnya dengan memelas disaat dia tak mampu bertahan.
"Ram... Ma... Dhan... Alam... Syah... Putra...
Apakah.... Kamu ... Mencintaiku...?" ulangnya kini keadaannya makin lemah. Air mataku terus bercucuran.Aku masih diam, hanya membisu...
"JAWABBBBB....!" teriaknya.
"IYA AL FARID AKU MENCINTAIMU....!" teriakku sudah tak tahan. Memeluknya erat. Dadaku bergetar hebat.
Ku lihat dia bertenaga, ada sinar kehidupan terpancar tapi redup....
"Aku menunggu jawabanmu sudah lama Anlove, lama....! Akhir-nya kamu mengucapkannya juga...
Kenapa kamu begitu egois...AN-LOVE? Kenapa?
Tapi aku bahagia...
Disaat maut menjemputku...
Orang yang ku cintai dalam hidupku...
Membalas cintaku...
Walaupun...
Ter-lambat...Ramadhan alamsyah putra...
I LO VE Y... OU...
ahh....!" nafasnya tersendat, matanya terpejam. Terpejam untuk selamanya.
Dunia rasanya runtuh menimpaku...
"Al farid maafkan aku. Al fariidddddddd.....!" raungku. Memelukinya sambil ku ciumi sejadi jadinya tubuh gagahnya tanpa nyawa berharap dia kembali untukku. Tersenyum. Membuat hidupku penuh warna. Warna bahagia. Namun kenyataan berkata lain. Kini dia telah tiada setelah sekian lama hanya menunggu jawaban.
Satu jawaban....
CINTA!
Dariku...
Kesempatan ke tiga yang ku berikan...
Kepadanya...
Al Farid...
Orang yang masih menempati relung hatiku hingga saat ini, dan entah sampai kapanpun akan tetap di hatiku...
Tuhan!
Adilkah ini?
Disaat semuanya telah terlambat, hingga batas pada kesempatan ketiga semuanya telah hilang musnah.
Kini hanya jasadnya yang terbujur dipelukanku tanpa nyawa....
Darahnya mulai mengering...
Aku masih memeluknya...
Menciuminya....
Dalam tangisan...
Duka yang mendalam...
Kini semuanya telah sirna...
Semua hanyalah tinggal kenangan....
Cintaku lenyap terbawa olehnya...
Hidupku kembali menjadi hampa...
Namun aku masih punya keluarga....
Semua yang hidup akan kembali pada-NYA....
Beginilah cinta yang terlarang. Berakhir tragis. Begitu menyedihkan. Semuanya binasa tanpa sisa tinggallah ku sendiri dalam kehampaan...
Namun aku harus tegar menatap masa depan. Aku tak boleh terpuruk.
Akan ku tutup rapat rapat rahasia dosa yang terindah ini. Al farid yang kini telah tiada, aku dan Tuhan yang tahu...Aku menatap hidupku kembali yang hampir hancur karena aku tenggelam dan larut dalam bayang bayang masa lalu yang ingin perbaiki, namun kenyataan berkata lain. Aku hanya memendam semua ini sampai akhir hanyatku.
Al farid maafkan aku...
Cinta tidak perlu di ucapkan ataupun diungkapkan tapi cukup dimengerti. Aku kira kamu memahami dan mengerti arti dari cinta yang ku maksudkan selama ini....
Kamu hanya butuh aku mengucapkannya...
Padahal dari semua tingkah lakuku serta dari semua pengorbananku itu sudah lebih dari cukup. Tapi tidak segampang itu... Lebih rumit dari benang yang kusut...
Namun kini semua telah berakhir yang ada hanya sisa sisa masa lalu sebagai kenangan...
Entah sampai kapan aku bisa melupakan cinta terlarang ini karena sesungguhnya cintaku hanya untukmu Al farid seorang, walaupun aku tak pernah membalas cintanya melalui ucapanku, namun dari sikapku. Ternyata itu masih kurang....
Namun besar harapanku ini hanyalah sekelumit dari kisah hidupku, sebagai cerita!
Tamat!!!
20-9-2020

KAMU SEDANG MEMBACA
KK3 (Tamat)
Mistério / SuspenseKu tuangkan perasaanku ini pada tulisan ini. semoga mewakili perasaanku saat ini... yang sedang ku rasakan.... hingga detik ini masih memendam sebuah rasa hanya untukmu... meski kini aku telah jauh dari dan mungkin tak pernah berjumpa... kesempatan...