"Ayolah Felix, apakah kau bercanda?? Aku diikat di kamarku sendiri dan di rumahku sendiri, dan lebih parahnya oleh kakakku sendiri??? Apakah tidak ada ada yang lebih gila daripada ini??"
Felix tidak mendengarkan. Dia membuka laci Felly dan mengambil gunting di sana. "Tentu saja ada, Felly. Aku, akan membuktikan kau masih perawan atau tidak dengan kejantananku sendiri."
"AKU MASIH PERAWAN!!!" Teriak Felly kuat, hampir putus asa dan menangis. "Kumohon, percaya padaku."
"Tidak." Kata Felix dan menggunting pakaian atas Felly dengan sekali hentakan.
"KAU!!! DASAR KAKAK SIALAN!!"
"Felly kecil tak pernah menamparku. Felly kecil tak pernah berkata kasar padaku. Kau menjadi liar karena kau sekarang sudah menjadi jalang." Kata Felix kejam. Dia beralih merobek celana Felly. "Dan payudaramu yang tumbuh lebih besar dari kebanyakan remaja SHS membuatku yakin jika kau sudah tidak perawan. Berapa banyak pria yang menyentuhmu, sayang?"
Felly kali ini diam. Matanya menyiratkan kekecewaan yang mendalam saat Felix merobek celana dalamnya dengan gunting. Kau yang dulu sering memegang payudaraku sehingga payudaraku lebih besar dari remaja kebanyakan, bodoh!! Batinnya, dan kata-kata itu tidak pernah keluar karena Felly lebih dulu menangis karena ucapan Felix sebelumnya.
"Wow, lihat bulu-bulu yang baru dipotong ini. Untuk siapa kau melakukannya, Felly? Untuk Makiel?"
Felly terisak pelan. "Kumohon Felix, ini salah. Kau kakakku. Tidak seharusnya kau begini."
Felix menatap Felly dengan seringai andalannya. "Permohonanmu membuatku makin tegang, Felly."
"Kau gila! Tidak ada saudara yang bergairah kepada saudaranya sendiri!!"
Felix tersenyum miring. "Benarkah? Mari kita coba buktikan jika begitu."
"Ah!!" Teriak Felly ketika tanpa aba-aba Felix menghisap kewanitaannya dengan kuat. Felly menggenggam tali yang mengekangnya saat rasa ngilu menghampiri kewanitaannya. "F-Felix..." Desahnya dengan tubuh menggeliat.
Felix menghentikan aksinya di bawah sana. Dia merangkak ke atas tubuh Felly dan tersenyum miring. "Kau sudah bergairah ketika aku menciummu tadi. Tidak usah menyangkal, sayang. Ini wajar."
"Wajar? Hanya untuk orang gila sepertimu!!"
Felix tersenyum miring. Dia mengusap rambut milik Felly dengan gerakan lembut. "Nikmatilah kegiatan orang gila ini, jika begitu." Katanya.
Felix mengecup kening Felly, pindah ke hidung, kedua mata, pipi, lalu kemudian mengulum bibir Felly dengan intens dan intim. Perlakuan lembut Felix membuat Felly memejamkan matanya dan menikmati sentuhan bibir Felix di bibirnya. Felix beralih pada telinga Felly. Mengulum telinga Felly dan membuat Felly berjengit akibat rasa yang asing dirasakannya.
"Felix..." Desah Felly ketika Felix memasukkan lidahnya ke dalam lubang telinga Felly. "I-itu jorok."
Felix terkekeh kecil. "Itu membuatmu bergairah, sayang." Bisiknya menggoda. Felix menciumi belakang telinga Felly, lalu menjilati leher Felly. Tangan Felix tidak tinggal diam dan mengusap paha dalam Felly dengan gerakan menggoda.
"Ahng..." Desah Felly sambil menggigit bibir bawahnya kala lidah Felix turun hingga ke belahan payudaranya. "Lix!" Serunya kaget saat Felix mengulum puncak payudaranya dan memutar lidahnya di sana. Tangan Felly menggenggam tali yang mengekangnya dengan kuat. Napasnya memburu kuat. "A-ah... Felix..."
Felly berada di titik terlemahnya kala jari Felix kini menangkup kewanitaannya dan mempermainkan klitorisnya.
Felix duduk di antara kedua paha Felly dengan seringaian khasnya. "Mendesahlah. Aku ingin mendengar suaramu ketika mendesah kuat." Katanya, dan turun dari kasur untuk menggantikan jarinya dengan mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Devil [#TDS3]
RomanceSELURUH KARYA MADE IN EARTH DILINDUNGI OLEH PROFESIONAL HUKUM PURE PUBLISHING!! PLAGIAT AKAN DIKENAKAN DENDA MINIMAL 500 JUTA DAN PENJARA MINIMAL 2 TAHUN [Cerita Felix - Felly] Konten dewasa 21+ "Kau pikir, aku akan membiarkanmu lepas begitu saja? B...