Hot 4 : With Love

30.4K 1.5K 239
                                    

Felly sedang melamun di kamarnya saat pelukan erat melingkar di perutnya dengan posisi Felly yang sedang duduk bersila di atas kasur. Sebuah kecupan pun menyusul di bahunya saat tangan itu sudah melingkar sempurna di perut Felly. Felly refleks menolehkan kepalanya, dan malah mendapatkan ciuman dari orang yang memeluknya. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah Felix.

"Sedang apa sayang?" Tanya Felix sambil menyimpan dagunya di bahu Felly.

Yang ditanya malah menggelengkan kepala dan tersenyum tipis. "Hanya sedang memikirkan tentang universitas mana yang harus kupilih." Bohong Felly dengan lancar.

"Kau belum menemukannya? Mau kubantu?"

Felly menggelengkan kepalanya cepat dengan wajah yang masih tersenyum pada Felix. "Tidak. Aku tidak ingin kampus di sini. Aku ingin kampus yang berada di negara Spanyol, negara impianku."

Felix terdiam, matanya menyorot Felly dengan tajam. "Kau akan meninggalkanku?" Tanyanya, dalam dan tajam.

"Kau pernah meninggalkanku, jika kau lupa."

"Kau ingin balas dendam?!" Felix hampir berseru. Dia melepaskan pelukannya dan berdiri di samping kasur. Matanya menatap tajam pada wajah polos Felly yang balik menatapnya dengan gugup. "Kita bahkan belum 1 tahun bersama."

"Felix-"

"Aku ikut!"

"Aku hanya ingin melanjutkan studiku. Tidak lebih," Felly mengatakannya sambil berdiri di hadapan Felix. Tersenyum sambil menggenggam tangan kakaknya, kakak yang dicintai Felly. "Ini tidak akan lama."

"Omong kosong! Spanyol?! Negara yang universitasnya saja tidak ada yang kuketahui satupun! Dan apa? Sebentar? Di sana, minimal kuliah yang bisa kau lewati adalah 3 tahun, Fel! 3 tahun!" Oceh Felix. Tangannya memegang lengan Felly yang menggenggam tangannya, lalu melepaskannya dari tangan Felix. "Dad takkan mengizinkan. Dan aku, takkan membiarkan kau pergi."

Mata Felly kini berkaca-kaca. Dia kembali meraih tangan Felix dan mendongak menatap pria yang dicintainya itu. "Kau egois. Kau meninggalkanku 7 tahun, tapi kau tidak membolehkanku pergi hanya selama 3 tahun?"

"Hanya? Kau bilang hanya?!" Sarkas Felix sambil terkekeh sumbang dan menggelengkan kepalanya pelan. "Aku dan kau berbeda. Aku pergi demi kebaikanmu, kebaikan kita. Dan kau pergi untuk studimu, bahkan setelah mendengar pengakuanku kemarin padamu."

"Aku hanya-"

"Aku takkan membiarkanmu pergi. Jika kau bersikeras, aku akan membencimu selamanya."

Felly mendengus geli. "Kau bisa melakukannya?"

"Tentu saja."

"Sungguh?"

Felix terdiam. Ia menghela napas panjang kemudian menunduk. "Tidak, jangan pergi," lirihnya sambil memainkan jemari Felly. Felix menarik tangan Felly untuk mendekatkan tubuh keduanya, dan memeluk Felly dengan erat. "Kau tahu aku gagal melupakan cintaku padamu. Jadi jangan pergi. Aku tidak mau kembali menjadi Felix yang dulu. Memangnya kau mau aku kembali bermain wanita? Kau mau aku main ke kelab malam setiap malam?"

Felly merasakan sesak di dadanya. Sakit itu kian menjadi kala merasakan sentuhan kulit Felix di tubuhnya. Felly balas memeluk Felix dengan erat dan menangis di dada kakaknya, mengeluarkan perasaan yang beberapa hari ini mengganggu pikirannya dan mengganggu rasa kemanusiaannya.

Felly mencintai Felix sebagaimana Felix mencintainya. Saking cintanya, Felly tidak ingin jika Felix mengalami sesuatu yang dialami oleh kakak Chloe.

Felix yang merasakan tubuh wanitanya yang bergetar segera menjauhkan wajah Felly dari dadanya. Sambil masih memeluk Felly, Felix menyentuh pipi lembab Felly dengan tangannya. "Ada apa? Kau menyembunyikan sesuatu dariku? Kenapa kau menangis segala? Apa ini ada hubungannya dengan keinginanmu kuliah di sana? Katakan, ada apa?!"

Hot Devil [#TDS3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang