Cinta Dalam Doa *11

710 20 0
                                    

Happy READING para pembaca setia cerita Cinta Dalam Doa🤗
Semoga kalian makin syuka yaa sama cerita yang gaje ini hehe

_____________________________

Tepat lusa nanti adalah hari lahir sang ayah, ya kalau kata orang sih ulang tahun. Sebenarnya keluarga Ura tak pernah merayakan pesta Ulang Tahun seperti orang lain, biasanya mereka hanya makan-makan bersama di Restoran atau mengadakan syukuran namun hanya mengundang sanak saudara.

Tapi di tahun ini Ura ingin yang berbeda, Ura memang sangat dekat dengan Ayah nya sejak dulu. Namun sejak ia duduk di bangku SMK banyak sekali tugas, dan perusahaan Ayah juga sedang berkembang pesat menjadikan Ayah dan Anak ini jarang berkomunikasi untuk saat ini.

Ia ingin disaat hari kelahiran Ayah nya memberikan suatu yang berkesan. Namun, ia belum memiliki ide.

Disaat sedang memikirkan kado apa yang cocok untuk Ayahnya ia melihat Eliz duduk di koridor bawah sendirian, lalu Ura menghampiri Eliz yang sedang duduk sambil bermain Handphone itu.

"Assalamu'alaikum sahabatku yang cantik." Ucap Ura memberikan senyuman termanis nya kepada sahabat nya itu.

"Wa'alaikumussalam Ura sahabat gue yang sangat bawel." Eliz terkekeh ketika melihat Ura sedikit cemberut.

"Kamu udah masuk Liz? Aku kira kamu setahun ga masuk nya hehe."

"Gue kan anak rajin haha, terus lo mau gue sakit lama gitu?" Eliz cemberut berpura-pura ngambek. Yaa seperti inilah Ura dan Eliz ketika bertemu, tak pernah jaim bahkan suka ngambek-ngambek gajelas tapi akhirnya mereka tertawa bersama lagi.

"Hahaha ngga kok, aku kan hanya bercanda. Peace." Ura mengangkat dua jarinya, yaitu jari telunjuk dan jari tengah membentuk 'V'.

"Iya iya terserah lo, yang penting lo bahagia ya." Eliz tersenyum karena ia melihat sorot mata bahagia sahabat nya yang kemarin tak ia temukan karena ia sedang sakit.

"Aku main sama kamu aja udah bahagia Liz, soalnya kamu doang yg bisa blak-blak'an sama aku haha." Ura tertawa bahagia karena bisa bercanda kembali bersama Eliz setelah kemarin Eliz tidak masuk sekolah karena sedang sakit. "Eh iyaa kamu gak mau ke kelas? Ini udah jam berapa loh."

Memang sudah banyak murid yg memasuki area sekolah dan berlalu lalang di koridor menuju kelasnya masing-masing. Bahkan guru-guru pun sudah banyak yang mempersiapkan peralatan tempur mereka, seperti tas, materi yang nanti akan disampaikan dan sebagainya.

"Nanti, kan gue mau ngasih rekap absen anggota rohis yang kemarin lo suruh ke ketua rohis yang nyebelin dan dingin banget itu tuh." Eliz terlihat kurang suka dengan sikap Putra yang terkesan dingin, karena Eliz tidak suka di cuekin.

"Oh yaudah aku duluan aja ya, takut aku disini malah nambah rasa cintaku kedia haha." Ura tertawa sambil sedikit berlari menaiki tangga menuju kelasnya.

Eliz menggelengkan kepala melihat tingkah sahabat baiknya itu pergi dengan langkah sedikit berlari menaiki tangga, ia masih terheran mengapa Ura menyukai Putra yang sangat dingin itu? Ganteng? Menurut Eliz, Putra standar aja. Ganteng ngga, jelek juga ngga. Tapi namanya juga cinta, tak memandang apapun. Yang terpenting Ura tidak mencintai terlalu berlebihan dan bisa menyebabkan Allah cemburu.

🌹🌹🌹

Jam istirahat tiba, Ura dan Eliz pergi ke kantin untuk memanjakan cacing-cacing diperutnya yang sudah dangdutan itu.

Sesampainya di kantin. Ura memesan bakso dan jus alpukat, sedangkan Eliz memesan Mie Ayam, Siomay dan Es Teh manis. Eliz memang suka makan banyak tetapi tubuh nya gendut tidak kurus pun tidak. Pasti kalian para perempuan mau kan badan seperti itu? Makan banyak tapi ga gendut-gendut.

Cinta Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang