Cinta Dalam Doa *19

895 20 12
                                    

Jangan mengeluh karena lelah
jika belajar. Di luar sana
sangat banyak anak yang ingin
merasakan bangku pendidikan..
sepertimu.....

_____________~(^з^)-♡

"Hufftttt," Gio menghela napasnya, sudah hampir dua jam mata nya tidak berhenti menatap layar laptop yang ia bawa ke kampusnya, "Setelah sekian lama akhirnya selesai juga."

Eliz yang baru saja datang, melihat Gio sudah berada tempat duduknya. Dari kejauhan Gio terlihat sangat lelah dan terlihat sangat frustasi, akhirnya Eliz mempunyai ide untuk membelikan minuman kaleng dingin untuk diminum mereka.

Setelah sudah membeli minuman itu, Eliz kembali ke kelas mereka. Betapa terkejut nya Eliz ketika tidak melihat sosok Gio. Namun, baru beberapa langkah ia memasuki ruangan kelasnya ada seorang lelaki yang menepuk pundak nya.

"Hayooo bawa apaan tuh?" tanya lelaki itu.

"GIIOOOOOOO," teriak Eliz dengan muka kesalnya.

"Eh buset itu mulut apa toa masjid? Kenceng banget dah," ucapnya sembari mengelus-elus kuping nya, serasa ingin pecah ketika mendengar teriakan Eliz.

Bukannya menjawab, Eliz malah berlalu duduk. Gio yang tahu Eliz marah, langsung ia menghampiri Eliz dan meminta maaf.

"Maafin dong. Yah yah yah??" tanya Gio berulang-ulang, karena tak kunjung dijawab oleh lawan bicara nya.

Sedangkan Eliz hanya memutar bola mata nya malas. Tidak lama kemudian dosen akhirnya datang, mata kuliah pertama pun dimulai.

Untung saja, jika dosen ini telat masuk. Bisa-bisa Eliz pindah fakultas karena bosan mendengar omongan Gio yang terus berulang tanpa henti.

🌹🌹🌹

Di tempat lain, Ura sedang duduk sendirian di bangku taman. Ia tampak membaca sebuah buku di tangan kirinya dan sebuah minuman di tangan kanan nya.

Angin yang berhembus dengan tenang serta hening yang tercipta membuat Ura tidak bisa pergi dari zona nyaman nya. Sungguh, Ura sangat suka keadaan seperti ini jika dipakai untuk belajar.

Triiinggg~

Kegiatan itu tertunda sejenak karena ada sebuah pesan masuk di ponsel Ura, tertera nama Eliz disana. Akhirnya Ura memberitahu 'kan lokasi dimana sekarang ia berada.

Tidak lama kemudian akhirnya datang orang yang ditunggu-tunggu itu. Eliz duduk disampingnya dengan muka yang ditekuk, lucu! Namun seram itulah kata yang bisa di definisikan untuk menggambarkan wajah Eliz saat ini.

Lucu karena Eliz tidak pantas dengan wajah seramnya itu, dan seram karenaa tatapan sangar nya.

"Kenapa sih Liz? Muka nya kok kaya gitu."

"Itu tuh si Gio, gue udah baik-baik beliin dia minuman soalnya keliatan frustasi banget tuh bocah. Ehh malah di kagetin, kesel tahu. Udah mana nih ya di kelas banyak orang, kan gue malu," adu Eliz kepada Ura.

Setelah mendengarkan penjelasan Eliz, Ura malah tertawa melihat kelakuan sahabatnya itu. Memang mereka berdua tidak bisa akur meski hanya sebentar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang