Cinta Dalam Doa *16

635 15 1
                                    

Hari ini matahari menyinari bumi dengan begitu cerah. Terlihat seorang perempuan sedang sibuk mengemasi barang-barang keperluan kuliah nya, setelah selesai ia langsung turun kebawah untuk menyalami tangan orang tua nya.

"Loh Ra kamu ga sarapan dulu?" tanya Ummi Rifna. Setelah melihat anaknya langsung pergi kearah pintu depan sesudah mencium punggung tangannya.

Wanita itu adalah Ura, dia tampak terburu-buru untuk pergi ke kampusnya. Padahal masih ada 1 jam lagi untuk memulai jam *matkul pertama nya itu, namun ia masih ada janji ingin bertemu Lyysa dirumah mas Axel.

"Nggak mi, Ura mau kerumah mas Axel. Ada janji sama Lyysa."

"Yasudah sarapan disana ya, atau nanti dikampus beli makanan dulu. Intinya kamu harus sarapan, jangan sampai telat," ujar Ummi Rifna yang begitu khawatir dengan kesehatan anaknya. Karena Ura begitu sibuk dengan urusan kuliah nya bahkan anak nya itu pernah meminta izin agar ia diperbolehkan kerja sambil kuliah.

Namun, Ummi Rifna dan Ayah Fadil tidak mengizinkan nya. Ummi dan Ayah hanya ingin Ura fokus dengan kuliahnya, baru setelah lulus Ura boleh bekerja dimana pun ia suka asalkan itu halal.

"Okee siap mii, Assalamualaikum," ucap Ura.

"Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah wa barakatuh," setelah melihat anaknya pergi, Ummi kembali melanjutkan aktifitasnya membereskan ruang tamu, sedangkan bi Iyem berada di pasar untuk membeli kebutuhan masak besok.

Ura menunggu Kent yang akan ingin menjemputnya, ia duduk di teras rumah sambil sesekali melihat jam di ponsel nya. Tak lama kemudian Kent datang menaiki mobil Brio berwarna hitam yang sangat elegan, karena Kent sangat suka memodifikasi mobil nya itu. Didalam garasi rumah nya ada hampir lima mobil dari yang murah hingga yang harga nya selangit. Wajar, Kent anak seorang pengusaha yang sudah terkenal di benua Asia jadi ia bebas ingin melakukan hal apa saja yang ia mau.

Namun semenjak bertemu Ura, Eliz dan Gio kini ia mulai tidak berfoya-foya lagi, karena mereka selalu mengingat 'kan agar Kent memakai uangnya hanya untuk hal yang penting saja.

"Ayuk berangkat," ucap Ura yang segera nyelonong ingin masuk kedalam mobil Kent.

"Gak sabar banget sih, gue mau ketemu Ummi dulu salaman apa kek. Gak sopan tau main langsung pergi aja," ucap Kent berjalan masuk kedalam rumah Ura dengan santai nya sambil mengucap salam.

Tak lama kemudian ia kembali keluar setelah menemui Ummi Rifna, di dan terlihat Ura yang sedang memain 'kan ponselnya sambil duduk di kursi teras rumahnya.

Lalu mereka pergi menuju rumah Axel menaiki mobil Kent, sudah menjadi jadwal rutin Kent akan menjemput Ura ketika mereka ada jam mata kuliah pagi. Ummi dan Ayah pun mengizin 'kan karena pikir mereka itu lebih baik dibanding Ura menaiki kendaraan umum yang belum tentu aman.

Tiga puluh menit berlalu, memang rumah Axel sedikit jauh dari rumah Ura. Namun, rumah Axel lumayan dekat dengan kampus mereka hanya memakan waktu sembilan menit saja. Lyysa yang berada di depan teras rumahnya ditemani sang ibunda yang bernama Shafa, ketika Ura melihat Mba dan keponakannya sudah menunggu sempat terbesit rasa tidak enak karena harus membuat kakak iparnya itu menunggu.

"Assalamualaikum mba Shaf dan dede Lyysa," ucap Ura yang sudah turun dan langsung menghampiri kakak iparnya itu.

"Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah. Eh ada Kent juga," ucap Shafa setelah melihat Kent keluar dari tempat duduk pengemudi.

Shafa memang sudah mengenal Kent, Karena ketika mereka masih tinggal dirumah Ayah Fadil. Ura sering mengajak Eliz, Kent dan Gio main di rumah nya, dan tempat favorite mereka adalah taman dirumah Ura, karena menurut mereka taman itu sangat bagus dengan beberapa bunga yang ada disana.

Cinta Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang