Cinta Dalam Doa *13

637 11 0
                                    


Selalu bersyukur kepada Allah, hidup
ini bukan hanya tentang
kamu bisa tetap berdiri, namun
tentang bangun disaat kamu terjatuh.

(Source: Ummu Almira)

_______________________


_

Matahari sudah menyambut pagi dengan cahaya nya, hari ini langit tampak cerah. Di SMK Pelita Harapan tepat nya di kelas Ura, sedang melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa, tak ada yang berbeda atau spesial. Kecuali, hari ini ia akan memberikan kejutan kecil untuk Ayahnya. Ura tak berhenti tersenyum dan membayangkan bagaimana ekspresi Ayahnya nanti.

Eliz memperhatikan Ura yang sedang tersenyum itu pun mengerti karena ia nanti juga akan ikut meramaikan suasana kejutan Ulang Tahun Ayah Fadil.

"Yaudah kali gak usah senyum-senyum terus, perhatiin guru nya dong." Ucap Eliz sambil menggoda Ura yang sedang kelewat bahagia itu. Bagaimana tidak bahagia, ini adalah pertama kali nya Ura memberikan kejutan untuk Ayahnya, biasanya ia hanya memberikan sebuah kado serta doa.

"Hehe iyaa nih masih fokus kok." Jawab Ura sembari tersenyum yang memperlihatkan gigi-gigi nya yang tertata rapih itu.

Akhirnya pelajaran pun sudah selesai, bel istirahat pun sudah berbunyi. Ura dan Eliz pergi ke kantin untuk membeli makanan dan minuman.

Saat berada di kantin mereka bertemu Gwen dan sahabatnya. Mereka saling melemparkan senyum, tak pernah ada rasa dendam atau sakit hati yang ditanamkan di hati Ura. Menurutnya kejadian yang lalu biar lah berlalu, asalkan orang tersebut menyadari kesalahannya dan mau meminta maaf.

Tak hanya bertemu, bahkan ketika masing-masing dari mereka sudah selesai membeli makanan dan minuman pun duduk bersama di kursi yang disediakan sekolah untuk murid-murid makan di kantin. Mereka menghabiskan istirahat nya dengan tertawa dan saling bercerita tentang kegiatan diri mereka masing-masing ketika di hari minggu.

🌹🌹🌹

Ummi dan Assya sedang memasak beberapa makanan untuk dihidangkan nanti malam, karena setiap salah satu dari mereka ada yang berulang tahun selalu diadakan syukuran dirumah mereka. Tak banyak yang di undang, hanya saudara dan tetangga sekitar saja, tak pernah ada tiup lilin ataupun nyanyian selamat ulang tahun. Yang ada hanyalah sebuah doa yang dipanjatkan untuk meminta keberkahan diumur yang sudah semakin berkurang. Terkadang keluarga mereka pun mengajak salah satu panti asuhan untuk makan bersama di warung mie ayam punya Axel, hanya baru 3 tahun belakangan ini karena memang Axel warung mie ayam nya itu baru berdiri 3 tahun 6 bulan.

Axel sedang merapihkan ruang tamu untuk dijadikan tempat acara syukuran yang dibantu oleh pak Joko serta bi Iyem. Mereka semua sangat sibuk hari ini, kecuali Ayah yang sedang tidak enak badan karena lelah setelah melalui perjalanan panjang dari Bandung-Jakarta.

Ura yang sedang bersekolah memang tidak bisa membantu membereskan rumah mereka, tetapi peralatan yang harus dipakai memang Ura yang menyiapkan hampir semua nya di hari sebelumnya, seperti membeli bahan makanan, memesan kue kering hingga memesan kue tart.

"Gimana Xel? Udah selesai semua? Oh iya Ura sudah perjalanan pulang kerumah sama Eliz, mereka juga sudah mengambil kue nya." Ummi yang sudah selesai dengan kegiatannya di dapur mengecek pekerjaan Axel, pak Joko dan juga bi Iyem.

"Alhamdulillah sudah mi, ini tinggal di sapu sebentar aja soalnya ada debu yang masih nempel sedikit." Jawab Axel sembari melihat di sekelilingnya.

Cinta Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang