Bagian Lima

62 5 0
                                    


"Sekarang mau ngapain ?" Tanya Bryan pada Salsa dan Rafael , karena kini meraka sampain di sebuah pusat perbelanjaan .

"Gua mau ke toko buku aja ?" Jawab Salsa.

"Oky , gua mau ke time zone yak " sahut Bryan .

"Kalo lo mau kemana el" tanya Bryan , yang hanya dijawab dengan menggangkat sedikit bahunya .

"Yaudah lo ikut Salsa aja ke toko buku dari pada lo ikut gua ke Time zone ?" Ucap Bryan dan diangguki oleh Rafael.

"Idihh ogah ikut abang lo aja , jangan ngikut gua." Ucap salsa dengan tatapan tajamnya .

"Diem." Ucap Rafael dengan tatapan tak kalah tajam.

"Yaudah gue kesana dulu ya , sekalian cuci mata " ucap Bryan dengan senyum polosnya , lalu berlalu pergi meninggalka Salsa dan Rafael.

Salsa pun berjalan menuju Toko buku gramedia , yang di ikuti Rafael dibelakangnya .

Salsa sampai di bagian novel , karena dari dulu ia hobi membaca novel . Salsa melihat lihat novel mana yang  akan ia beli , sementara Rafael hanya memperhatikan kegiata yang sendari tadi dilakukan Salsa , dan tanpa sadar sebuah senyum samar terukir di bibirnya  .

"Yang ini apa ini ya ?" Ucap Salsa sambil menimang nimang dua novel di tangannya .

"Spotong hati baru ." Ucap seseorang dibelakang salsa.

Salsa pun spontan menoleh dan menabrak orang tersebut dan ternyata Rafael .

"Ya ampun elo!" Ucap Salsa sambil mengelus dada .

"Udah ini aja , ayok pergi." Ucap Rafael datar , lalu mengambil novel ditangan kiri salsa .

"Kok yang ini!" Ucap salsa .

"Itu bagus" ucap Rafael datar .

"Yaudah deh " Salsa pun mengiyakan pilihan Rafael dan pergi ke kasir, Setelah selesai membayar Salsa dan Rafael keluar dari Gramedia .

"Mau kemana lo?" Tanya salsa .

"Jalan aja dulu" ucap Rafael dingin.
Mereka pun berjalan jalan menyusuri mall tersebut .

Uhuyy cewek cantik

Eh cantik sendirian aja nihh

Mau temenin gak

Neng cantik abang jomblo loh

Boleh minta nomornya gak neng

Ihh matanya cantik banget

Hanya sorakan tidak jelas seperti itu yang Salsa dengar sepanjang jalan, tapi telinga Salsa seperti sudah terbiasa mendengar semua itu dan bersikap seolah tidak mendengarnya .

"Eh" ucap salsa terkejut karena tiba tiba Rafael berada tepat disampingnya .

Padahal Rafael dari tadi hanya berjalan dibelakang salsa , dan mereka selalu menjaga jarak seperti tidak saling kenal .

"Napa." Ucap Rafael datar . Kini Rafael berada tepat sebelah salsa dan hanya berjarak beberapa inci .

"Gpp" jawab Salsa cuek.

"Raf mau itu " ucap Salsa sambil menunjuk toko es krim .

"Lo gk mau kesana ?" Ucap Rafael sambil menunjuk toko make up yang berada disebrang toko es krim.

"Ngapain kesana buang buang duit aja , mending juga beli es krim" ucap Salsa dengan wajah imutnya .

'Dia beda' batin Rafael

"Udah ayok " ucap salsa sambil menarik lengan Rafael .

Dengan senangnya salsa memakan es krim rasa coklta dengan taburan marshmello diatasnya , dan Rafael hanya melihat saja .

"Lo gk beli ?" Tanya salsa disela sela makannya , dan hanya dijawab gelengan kepala oleh Rafael .

"Oh ya masak es makan es "ucap salsa .

"Diem lu !" Jawab Rafael dengan tatapan tajamnya.

"Serah gue donk." Sahut salsa judes.

"Udah balik" ajak Rafael .

Salsa dan Rafael pun pergi berjalan menuju parkiran dan  sudah ada Bryan disana , Lalu mereka pun pergi dari mall tersebut.

                          ~~~~~~

"Salsaaaaaa!!!" Teriak Jasmin dari dalam kelas .

"Apa apan sih lo jas , masih pagi udah berisik." Jawab salsa sambil duduk disebelah Jasmin .

"Lohh kemaren habia di anter pulang ama siapa ?" Tanya Jasmin mengintrogasi salsa.

"Ha,di anter "tanya salsa heran .

"Kemaren lo pulang di anter sapa haa!" Ucap Jasmin.

"Rafael." Jawab salsa datar .

"WHATTT!!! Looo dianter Rafael anak IPS 1 , yang ketua osis , ketua tim Futsal dan yang gantengnya ga ketulungan itu!!!" Ucap Jasmin dengan mulut toa nya dan membuat seisi kelas menoleh padanya .

"Bisa ga kalo ngomong ga pakek toa." Ucap salsa dengan menutup telinga .

"Gk bisa sal ini itu wow sal, Rafael itu ga pernah nganterin cewek sal , bahkan ga pernah deket sama cewek , selalu dingin ke cewek "ucap Jasmin heboh.

"B aja" ucap salsa datar.

"Dan Rafael itu ga pernah pacaran , gak pernah cinta cintaan karena baginya cinta itu gk penting buang buang waktu , cuman bikin orang sakit hati truss nangis " ucap Jasmin dengan alay nya  .

"Mangkanya dia ga punya pacar" ucap Salsa dengan nada mengejek.

"Ihh lo kok gitu sal !"

"Ya betulkan "

"Apa mungkin lo bakalan jadi cewek pertama yang di cintai sama Rafael "
Ucapan Jasmin itu membuat Salsa melotot dan terkejut .

"Maksud lo apaan "

"Ya mungkin aja lo bakalan ngerubah pandangan Rafael tentang cinta"

"Idih ogah banget"

"Ehh ada guru ada guru " teriak Juna yang membuat semua murid duduk di bangkunya masing masing dan membuat obrolan salsa dan Jasmin terhenti .

Kringgg kringg kringggggg

Suara bel yang mendengung seantero sekolah membuat semua murid berhamburan keluar kelas dan berlomba lomba menuju kantin.

"Sal mau kantin ?" Tanya Jasmin , sambil membereskan buku buku nya .

"Gak ah gua mau ke perpus "jawab salsa.

"Yaudah ayok "ucap jasmin sambil bangkit dari duduknya dan diikuti salsa.

Salsa dan Jasmin menyusuri koridor sekolah yang mulai ramai . Dan sampai didepan kantin.

"Yaudah gua ke perpus ya " ucap Salsa ketika sudah berapa di depan kantin .

"Lo yakin ga mau makan dulu ?" Tanya Jasmin .

"Gak ah gua ke perpus aja , dahh" ucap salsa sambil berlalu pergi.

Kini Salsa sendirian berjalan meyusuri lorong sekolah , lalu sampai didepan perpustakaan yang dipenuhi rak besar berisikan buku buku mulai dari yang tipis sampai tebal .

Brukkk








Dia Si Es Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang