Maukah Kamu Jadi Anggotaku, Nami?

157 21 6
                                    

Beberapa hari setelah kejadian penembakan oleh orang yang tak di kenal terhadap Luffy, penjagaan terhadap Luffy dan Kelompok Mugiwara di Jepang semakin diperketat. Pelaku memang sudah tertangkap dalam keadaan tak bernyawa karena pelaku diduga bunuh diri dengan menembakkan peluru ke dadanya. Sudah jelas motif tersembunyi dan sangat berbahaya. Khawatir jika kejadian ini terulang kembali akhirnya Petinggi-petinggi Mugiwara yang memiliki banyak kekuatan satu persatu muncul dan mengemban beberapa tugas penting di Jepang.

Chopper "ルフィ、今日は お元気ですか (Luffy, hari ini bagaimana kabarmu?"
Luffy "おかげさまで、げんきです (Berkatmu, aku baik-baik saja)

Ya, Chopper adalah salah satu orang yang dipercaya Luffy sebagai Dokter pribadi dan kelompoknya. Ilmu medisnya sangat luas dan cerdas dalam meracik obat. Untuk saat ini dan beberapa hari kedepan ia akan slalu menemani Luffy di Tokyo, Jepang. Luffy dan Chopper pun melanjutkan obrolan mereka, namun Chopper tidak ingin menanyakan tentang Zoro karena ia tahu hal itu hanya akan mengingatkan kesedihan yang mendalam padanya, karena Luffy selalu mengkhawatirkan teman-temannya melebihi apapun.

***Di Indonesia***

Ibunya Nami : "Nak, terimakasih kamu sudah mengijinkan ibu, ayah tirimu dan adikmu tinggal disini"

Nami hanya terdiam membeku, kalau saja bukan ibu kandungannya, ia tak mau menerimanya sama sekali. Ya, kejadian Elana dan ia beberapa minggu yang lalu memang membekaskan luka mendalam. Keluarga Elana hancur, ibunya resmi bercerai dengan ayahnya, bisnis ibunya ataupun ayahnya Elana bangkrut. Sekarang ayah Elana hanya memiliki satu istri yakni ibunya Nami. Namun, Nami sangat membenci ayah tirinya, karena beberapa kali ia pernah dilec*hkan oleh ayah tirinya. Pernah mengadu ke ibunya, namun Ibunya tak percaya sama sekali, justru Namilah yang dituduh menggoda. "Brengsek memang, jika sekarang harus tinggal seatap dengan baj*ngan."(batin Nami)

***Di China***

Suasana hujan, membawa payung dan duduk menekuk di hadapan makam. Tampak menangis namun tak berurai air mata, hanya do'a yang terucap saja.

"Zoro, hujan semakin lebat. Kamu gak mau pulang?" (Tanya seorang perempuan bernama Robin sembari menepuk pundak Zoro dan berusaha menenangkannya)

Zoro menepis tangan Robin yang dipundaknya, ia memberikan abah-abah dengan tangannya menyuruh Robin pulang duluan. Tak ada satu kata yang terucap dari Zoro, karena ia memang terkenal dingin bahkan tak segan-segan terhadap wanita.

Robin : "Ah baiklah, aku duluan ya" (ucap Robin)

Robin adalah salah satu wanita yang menyukai Zoro sejak lama, ia terkenal wanita yang sangat cerdas dalam segala hal dan merupakan salah satu petinggi dari kelompok Mugiwara. Pernah sewaktu, ia tidur disamping Zoro yang sedang tertidur lelap setelah misi namun hal itu justru mengagetkan Zoro ketika bangun, sehingga ia sangat tidak menyukai Robin sejak saat itu. Meskipun normalnya semua pria itu suka, tapi Zoro masih menghargai para wanita.

***Beberapa Bulan Kemudian Di Indonesia***

"Ah akhirnya lulus, tapi sedih juga harus berpisah sama kalian guys, nanti bakal lama lagi gak ketemu hiks" (Ucap Tika, salah satu siswi kelas 12 yang diwisuda hari ini)

Nami dan angkatannya hari ini resmi wisuda, ia akan melangkah di kehidupan baru. Berhari-hari ia memikirkan bagaimana nanti? Mau jadi apa nanti? Dan lain-lain. Tapi ia sudah membulatkan tekad untuk melanjutkan pendidikan di Jepang. Ia ingin menjauh dari ibunya dan ayah tirinya, ia sudah mempersiapkan segalanya termasuk bahasanya, biayanya, tempat tinggal, bahkan sebelum waktu pendidikan baru di Jepang mulai, ia akan berangkat ke Jepang minggu depan. Sembari menunggu ajaran baru ia akan bekerja part time di salah satu Restoran.

Di tengah-tengah acara pentas pelepasan siswa-siswi kelas 12, tiba-tiba dari arah belakang tempat duduk siswa-siswi, Luffy dan kelompoknya datang, mereka mengenakan bermacam-macam kostum. Mereka datang membuat suasana ramai penuh tepuk tangan dan takjub, langsung saja tanpa basa-basi, mereka mementaskan drama layaknya Bajak Laut. Semua orang tertawa riang gembira melihat pertunjukan keren tersebut, kecuali Nami. Nami sesekali menangis, ia menangis karena senang, sedih bahkan kesal terhadap Luffy dan teman-temannya. Meskipun di akhir pertunjukan Luffy memberikan buket berisikan bunga mawar segar dan cokelat kepada Nami, bukan senyuman yang Nami tampilkan melainkan tangisan, ia menangis dihadapan banyak orang hingga riasan wajahnya tak terhindarkan dari air matanya. Sontak Luffy pun sedih, lalu ia membisikkan "Nami Maaf, aku gak bisa bawa Zoro juga" kepada Nami, lalu dipeluklah Nami. Semua orang yang menyaksikan menganggap mereka adalah sepasang kekasih.

Setelah semua acara selesai, Nami diajak oleh Luffy dan teman-temannya ke basecamp mereka. Dalam kondisi seperti inilah, semua hal, Luffy jelaskan kepada Nami. Hingga Nami tersadar, bahwa kondisi Zoro saat ini sangat tidak baik-baik saja. Ia mengklaim bahwa semua ini adalah salahnya sama seperti Luffy yang menyalahkan dirinya sendiri, andai saja Zoro tidak ikut menyelamatkan Nami waktu itu, bisa saja Zoro masih bertemu dengan keluarganya karena saat menyelamatkan Nami, keluarga Zoro masih di Indonesia dan akan terbang ke Vietnam lalu menetap beberapa hari di Vietnam yang kemudian terbang pulang ke China. Nami pun menangis sejadi-jadinya, dan meminta untuk bertemu dengan Zoro secepatnya kepada Luffy, ia ingin segera membantu Zoro keluar dari dirinya yang seperti ini. Luffy menenangkan Nami, mengusap air matanya, lalu ia memberikan saran kepada Nami.

"Kalau kamu ingin membantu Zoro, maukah kamu jadi anggotaku, Nami?" (Tanya Luffy dengan serius)

Luffy lalu menjelaskan alasan ia mengajak Nami, selain untuk membantu Zoro menangani masalahnya, Nami cerdas dalam menggambar Peta dan melukis apapun, kemampuannya sangat diakui Luffy dan berguna untuk membantu Luffy dalam menyalin peta dan gambar penting lainnya.

Nami terdiam dan sontak kaget, pertanyaan, ajakan, serta saran seperti itu membuat ia berfikir jika ia ikut serta menjadi bagian Luffy, hidup damai yang ia impikan mungkin saja takan pernah ada karena begitu menjadi bagian darinya, seorang anggota harus memiliki kualifikasi dan mengemban misi sesuai dengan kualifikasi tersebut hingga harus mempertaruhkan nyawa. Namun ia mengesampingkan pemikiran negatifnya, ia hanya memikirkan ingin membantu Zoro. Lalu dengan lantang sembari menghapus air matanya "Baik, aku mau jadi anggotamu untuk membantu Zoro menangani masalahnya dan membantumu juga."

Luffy dan teman-temannya merasa senang. Mereka lalu merayakannya dengan berpesta saat itu juga. Sedangkan Nami dan Luffy memikirkan strategi dan hal-hal untuk kedepannya bahkan menangani masalah kuliah serta karir Nami. Hingga akhirnya Nami dengan rela berpindah haluan yang awalnya akan di Jepang, ia berpindah hidup akan di China untuk mengemban misi dari Luffy dan membantu Zoro. Semua biaya dan keperluan lainnya ditanggung oleh Luffy. Namun sebelum ia ke China, ia akan dilatih bahasa, ilmu bela diri, ilmu bertahan hidup, ilmu memanupulasi dan ilmu-ilmu mafia lainnya oleh Petinggi-petinggi Mugiwara selama beberapa bulan.
_____________________________________

"Tidak ada keresahan bagi mereka yang tak mengerti rasanya ditinggalkan orang tersayang. Bukan sekedar meninggalkan tuan, tapi meninggalkan nama dibalik batu nisan" :')

IG me : @kikibolo7

Titik Terendah Dalam BertahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang