"Larry... sudah kubilang kau untuk menjaganya!"
"Maaf, karena tadi aku sedang mengejar sesosok bayangan yang menyebabkan kopimu jatuh! Sosok itu mirip dengan orang yang kita lihat malam tadi."
Mendengar Larry berkata seperti itu, Jake teringat akan sebuah kertas yang tak sengaja ia masukkan ke hoodienya.
"Untung saja aku masih memakai pakaian ini...!"
"Apa Jake?" tanya Larry heran.
Ia merogoh saku kanannya sampai menyentuh sehelai kertas dan menariknya keluar dari kantong itu.
Perlahan namun pasti, ia membuka kertas kusut itu.
Tangannya lihai berusaha untuk menghilangkan kerutan di kertas itu agar bisa untuk dibaca.
Ternyata... kertas itu bukanlah kertas biasa melainkan sebuah surat. Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya.
Tatapan kosong terlihat jelas di kedua bola matanya. Kaku... seperti robot, Ia layaknya orang yang kebingungan.
"Hai Jake...! Jake...! Sadar Jake...!"
"Uh! Ya! Apa?" ia seperti orang linglung.
"Ya... aku baik - baik saja Larry. Maaf, aku harus pergi!" Jake melangkah keluar.
Memasukkan kembali kertas itu ke sakunya, dan hei...! Dimana topinya yang lucu itu? Tunggu! Oh... ternyata ia meninggalkannya untuk Larry. Tampaknya ia cocok memakai itu. Bukankah itu lucu? Oh, mungkin tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARADOX
Science FictionSebuah kecerobohan dari suatu perjalanan waktu yang terus berulang hingga menimbulkan banyak teka-teki yang tak berujung.
