Tak terasa hari berlalu begitu cepat. Tiba – tiba saja sang mentari ingin berpamitan pada sang rembulan.
Perlahan cahayanya mulai meredup dan hari ini sunset terlihat begitu menawan.
Jake menanjaki lereng yang berlumpur, mobilnya bergerak dengan sangat cepat. Sepertinya pria berambut pirang itu sedang buru – buru.
Mesin empat roda itu terhenti di sebuah rumah mewah, mungkin itu rumahnya.
Mulai menapaki tanah dengan satu hentakan kecil, menutup erat pintu mobilnya, dan dengan sedikit berlari memasuki tempat tinggal itu.
Matanya tertuju pada seorang pria tua yang sedang terduduk menikmati pesta. Tapi... hei, lihatlah itu Larry! Ia terlihat sedang berbincang serius dengan ayah Jake.
“Hai Jake! Dari mana kau tahu tentang pesta ini? Tadinya ayah akan memberikanmu sebuah kejutan dengan sebuah pesta dan tampaknya rencana ayah kali ini gagal.”
“Ya Jake, ini sebenarnya adalah sebuah kejutan untuk pesta ulang tahunmu yang ke-17,” sahut Larry.
“Ayah baik – baik saja kan...? Apa ada yang terluka?” tanya Jake dengan raut wajah panik.
“Bicara apa kau ini? Lihatlah... ayah baik – baik saja!”
“Oh... untunglah, ternyata apa yang ditulis di kertas itu hanyalah sebuah omong kosong...” kata Jake dalam hati.
Tampak semuanya baik – baik saja, tapi 30 menit kemudian....

KAMU SEDANG MEMBACA
PARADOX
Fiksi IlmiahSebuah kecerobohan dari suatu perjalanan waktu yang terus berulang hingga menimbulkan banyak teka-teki yang tak berujung.