Nanti cerita ini end baru aku mulai publish cerita My Ex-Boyfriend Is My Daddy! Yaa? Soalnya aku mau fokusnya ke cerita ini aja dulu sampai end biar alurnya kalian nggak lupa gituu... Pasti kalian udah perlahan lupain beberapa cerita aku karena lama update, makanya sekarang aku mutusin buat fokus di cerita ini dulu. Semoga kalian paham dan terima dengan keputusan aku.
*****
Sehun mengangkat wajah, menatap istrinya yang sangat lahap menyantap es krimnya tanpa memperdulikan pinggiran bibirnya yang belepotan.
Menggelengkan kepala pelan ia kembali menunduk, menikmati es krimnya dengan susah payah. Sebenarnya ia tidak terlalu suka, hanya saja ia harus menyenangkan hati istri tercintanya ini.
Ia harus memenangkan taruhan ini demi keselamatan diri dari segala hal buruk yang tidak diinginkan nanti. Karena jika istrinya yang memenangkan taruhan ini maka sudah pasti, ia akan mendapatkan masalah besar.
Sebenarnya ia sempat menolak tempat ini karena terlalu ramai oleh pengunjung pria sialan yang sedari tadi menatap kearah istrinya dengan penuh dambah. Ingin sekali ia mencekik leher mereka namun ia sadar, ini bukan wilayahnya.
Belum lagi, kini tempat mereka menjadi tatapan beberapa pelanggan di tempat ini. Sehun yakin, wanita-wanita itu tengah penatap istrinya dengan tidak suka. Lihat saja, saat ia menatap mereka, wajah sumringah yang ia dapatkan. Hm, dasar wanita bermuka dua.
"Pelan-pelan..." tegur Sehun lembut, jempolnya mengusap es krim yang terdapat di sudut bibir istrinya.
"Kau sudah-" kalimat Yoona tertahan saat mendapati mangkuk milik suaminya telah kosong. "Pasti kau curang." protes Yoona tidak senang karena ia pikir ia yang akan mengalahkan suami patung tampannya.
Sehun mengulum senyum, mengabaikan wajah cemberut istrinya tangannya terangkat guna memanggil seorang barista.
"Satu mangkuk es krim tapi bisakah di bungkus? Saya ingin membawa pulang." kata Sehun melirik kearah istrinya. "Kau ingin rasa apa sayang?" tanya Sehun.
Yoona mengembangkan senyum. Tidak menang tidak masalah. Ia pikir karena ia kalah, Sehun jadi tidak menuruti permintaannya yang menginginkan dua mangkuk es krim. Ah, kan, ia jadi makin tambah sayang kepada suami patung tampannya ini.
"Hm, cokelat." jawab Yoona berbinar.
"Baik, silakan ditunggu Mrs & Mr. Arora." barista itu pun meninggalkan tempat duduk kedua orang ternama itu.
Sepeninggal barista perempuan tadi Sehun pun menatap Yoona yang duduk masih melanjutkan menyantap es krimnya di mangkuk tadi karena masih tersisa banyak.
"Aku menang." pamer Sehun dengan senyum menggoda.
Yoona mengerucutkan bibirnya ke depan. Sangat tidak senang sebenarnya karena suami patung tampannya lah yang memenangkan taruhan ini namun ia tidak akan memaksa untuk menolak kenyataan.
Lagipula ia yakin, permintaan suami patung tampannya ini tidak aneh-aneh nanti. Ia sangat yakin.
Tapi sebentar, bukankah suami patung tampannya ini tidak begitu suka dengan es krim? Lalu mengapa suami patung tampannya ini menghabiskannya lebih dulu darinya? Apa jangan-jangan... "Kau tidak membuangnya kan Sehun?"
Alis Sehun terangkat. Menatap istrinya dengan senyum menggoda. Sudah ia duga, tuduhan itu yang akan ia dapat. "Tidak, aku menikmatinya dengan lahap seperti mu."
"Tapi kau tidak begitu suka dengan es krim, mana mungkin kau menghabiskannya dengan cepat Sehun."
"Hm, jadi kau tidak senang aku memenangkan taruhan ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF MY HUSBAND (SELESAI)
RomanceHanya karena kecelakaan kecil waktu itu membuat sikap Sehun berubah drastis yang sontak membuat Yoona kembali membenci suaminya itu. Apakah Yoona kali ini akan benar-benar menyerah? Cerita ini mengandung unsur bucin yang akan membuat kamu saat memba...