Sebenernya mau update tepat ulang tahun Yoona kemarin cuma gimana ya, aku hilang semangat pas lihat respon kalian di part kemarin yang mulai gimana gitu😞
***
Pagi ini Yoona tiba-tiba bersemangat bangun lebih awal untuk membuatkan nasi goreng spesial yang akan ia berikan pada suami patung tampannya itu sebagai bentuk terima kasih.
Bukan hal yang biasa bagi Yoona melakukan ini sebenarnya karena selama ini para pelayan lah yang melakukan pekerjaan ini, belum lagi suami patung tampannya itu yang tidak mengizinkannya.
Setelah selesai membersihkan diri, ia langsung turun ke lantai bawah menuju dapur.
Ngomong-ngomong usai kembali dari acara itu ia langsung tertidur karena benar-benar merasa lelah. Padahal saat berdansa, ia memakai sepatu yang bisa saja disebut sendal rumah tersebut.
Dan lagi ia heran, saat terbangun tadi ternyata tubuhnya sudah memakai piyama tidur. Padahal ia sangat ingat semalam suami patung tampannya itu mengizinkannya untuk tidur dengan dress itu. Apa mungkin suami patungnya itu yang menggantinya?
Eh? Yoona meringis malu sendiri. Dari mana pikiran itu muncul huh. Tapi tidak mungkin juga pelayan di rumah ini. Belum lagi ia sangat tau sifat suaminya itu tidak mungkin mengizinkan pelayan-pelayan itu menyentuhnya membuatnya harus dengan malu-malu kucing menerima kenyataan tersebut.
Yoona menarik napas panjang, usai menyisihkan beberapa potongan sayuran di tempatnya tangannya bergerak mulai menumis dengan telanten.
"Nyonya, sebaiknya Nyonya duduk saja dan biarkan saya yang melakukan itu. Saya takut tuan tiba-tiba dateng dan melihat ini." bi Ena mulai takut. Sudah sedari tadi meminta dengan sangat namun tetap saja. Tidak tuannya, nyonyanya semuanya sama.
"Ayolah, sesekali aku melakukan pekerjaan wanita. Aku sebentar lagi akan menjadi seorang ibu, tidak sangat sopan jika aku terus mengandalkan pelayan di rumah ini."
"Bukan seperti itu Nyonya, hanya saja kami dibayar untuk melakukan tugas ini jadi bibi mohon, Nyonya kembali dan biarkan pekerjaan itu bibi lakukan."
"Tidak, lagipula sebentar lagi ini akan selesai."
"Huft, apa ini salah satu hormon ibu hamil Nyonya? Baiklah jika itu memang benar tapi Nyonya, bibi mohon jangan sampai tuan mengetahui ini. Sudah pasti bibi dan pelayan lain akan terkena masalah jika tuan benar-benar mengetahui bahwa Nyonya berkutat di dapur pagi ini."
"Bibi sangat cerewet." gemas Yoona sendiri kepada pelayan tua itu. Seharusnya bi Ena beristirahat saja dari pada harus memaksanya ini-itu, lagipula percuma, ia tidak mau menurut untuk kali ini. "Nah, ini sudah selesai. Kemarilah dan rasakan bagaimana hasilnya." lanjut Yoona semangat.
"A-apa? Tidak Nyonya, mana mungkin kami melakukan itu." bi Ena meringis tidak habis pikir.
Yoona berbalik, menatap pelayan tua dan kedua pelayan yang sedari tadi diam di depannya sana dengan cemberut. Kenapa? Apa salah jika ia meminta mereka mencicipi hasil yang telah ia buatkan? Ia rasa tidak ada yang salah dari perintahnya.
Dan ayolah, mengapa mereka harus menyamakan dirinya dengan majikan-majikan dari sinetron yang mereka tonton setiap malam itu huh. Memangnya ia selama ini terlihat jahat atau galak? Tidak, lalu mengapa mereka bersikap seperti itu seolah sikapnya sama seperti suami patung tampannya itu?
Yoona menarik napas dalam-dalam. Ingin sekali marah namun ia selalu saja tidak bisa melakukan hal itu walaupun kepada bawaannya sekalipun. Jelas, karena mereka telah sangat bekerja keras selama ini kepadaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF MY HUSBAND (SELESAI)
RomanceHanya karena kecelakaan kecil waktu itu membuat sikap Sehun berubah drastis yang sontak membuat Yoona kembali membenci suaminya itu. Apakah Yoona kali ini akan benar-benar menyerah? Cerita ini mengandung unsur bucin yang akan membuat kamu saat memba...