Bab. #15: TERIMAKASIH

796 159 57
                                    

Selamat membaca🤗

***

"Terimakasih," ucap Sehun begitu bahagia dengan kedua lengan mendekap sayang buah hatinya. "Tapi, dia terlihat kecil." lanjutnya tanpa mengalihkan perhatian.

Yoona ingin memprotes namun tertahan karena suara mertuanya yang sudah lebih dulu menyelah dengan cepat.

"Memangnya kau pikir saat kau lahir dulu kau langsung tumbuh besar? Dan lagi, dimana-mana bayi itu kecil." Sally menatap Putranya sedikit gemas.

Sang dokter, perawat beserta semua keluarga yang berada di dalam ruangan itu hanya bisa tersenyum diam-diam.

"Aku hanya bertanya, tidak ada yang salah dari pertanyaan ku."

"Ya, kau memang tidak-"

"Sudah lah, jadi kapan Daddy bisa menggendong cucu Daddy?" potong Sean tidak sabaran.

Sehun menoleh guna menatap Yoona yang masih duduk bersandar di atas ranjang. Usai mendapatkan anggukan kepala ia pun memberikan alih gendong kepada Sean selaku Daddynya.

"Hati-hati." pesan Sehun seakan Sean adalah pemula. Tidak tau saja kalau dulu ia adalah Pria pertama yang menggendongnya. Dasar anaknya ini benar-benar minta di jewer.

"Waaah, dia terlihat sangat tampan seperti kakeknya." puji Sean tidak peduli dengan air muka Putranya.

"Aku yang membuat, mana mungkin terlihat mirip dengan Anda? Jangan gila!" protes Sehun sangat tidak terima.

Lagi, semua tertawa karena lagi-lagi mendapatkan respon itu. Seperti begitulah Pria itu, gampang cemburu dan cepat emosi. Tapi terlepas dari itu, sebenarnya Pria itu sangat peduli kepada orang sekitar terlebih, istrinya dan sekarang-Putra kecilnya.

Arora Ali ss

***

"Kapan kalian pulang?" tanya Sehun usai keluarga mereka semua selesai makan.

Refleks semua pasang mata mengangkat kepala guna menatap sang pemilik rumah.

"Kau mengusir kami, Sehun?" tanya Sally tidak percaya. Heh, mereka baru saja menikmati makan malam, bahkan belum mengistirahatkan tubuh di sofa empuk namun, mereka sudah langsung diusir. Sally bersumpah, ini bukan didikannya dulu.

Sehun menyimpan gelas yang telah kosong di atas meja. Tangannya terlipat di atas meja sembari menatap kedua orang tua serta kedua mertuanya.

"Ya." singkat padat dan jelas.

"Kau benar-benar anak derhaka Sehun." protes Sean sangat kesal.

"Benar, kau benar-benar menantu durhaka." balas Valen begitu tidak kalah kesal.

"Kalian semua terlalu berisik, Putra ku pasti terganggu dan lagi, aku juga akan terganggu dengan kehadiran kalian disini jadi, sehabis ini kalian silakan pergi dari rumahku. Aku rasa kalian semua sudah tau dimana letak pintu keluarnya, selamat malam."

Keempat orang itu melongo tidak percaya. Mereka saling melemparkan pandangan lalu beralih menatap kearah punggung pemilik rumah yang melangkah meninggalkan ruang makan keluarga.

***

Sehun mengembangkan senyum senang usai kembali membalikkan tubuhnya. Ternyata mereka benar-benar meninggalkan kediamannya.

Biarkan saja, ia terlalu kesal dengan kehadiran mereka yang super duper berisik. Dan lagi, ia tidak mau mereka merebutkan Putra nya untuk di gendong atau hal lainnya. Ia ingin malam ini ia yang bertugas atas semuanya, bukan mereka.

Sehun melangkah memasuki kamar mereka kembali. Ngomong-ngomong tadi ia keluar sebentar untuk memastikan apakah kedua keluarga mereka itu benar-benar pergi atau tidak namun, ternyata mereka benar-benar meninggalkan kediamannya.

Sudut bibir Sehun terangkat saat melihat Ali yang tengah asik menyusu sedangkan istrinya yang telah tertidur di samping. Sehun menunduk, tangannya mengelus pipi keduanya sayang.

"Terimakasih," bisik Sehun tulus, mengecup pipi Yoona. "Ah, kau sangat lucu sayang." lanjut Sehun ceria saat melihat Ali malah menatapnya polos.

Berpindah untuk ikut naik keatas kasur, tangan Sehun dengan pelan menutup tubuh Yoona tanpa membangunkan. Sehun beralih, menatap Putranya yang tampan.

"Kau harus tau, dulu Daddy mu yang tampan ini sedikit terganggu karena mendengar adanya kamu di dalam perut ibumu tapi sekarang Daddy mu yang tampan ini malah kemakan omongannya sendiri, huft, maaf sayang." lirih Sehun dengan punggung tangan mengusap pipi Ali yang menggemaskan. "Terimakasih karena kamu baik-baik saja selama ini, dan lagi, selamat datang di dunia yang akan membuatmu tau banyak hal sayang." lanjut Sehun dengan menundukkan wajah, mengecup kedua pipi Ali dengan sayang.

Membiarkan jari besarnya terus di genggam erat oleh jari-jari mungil Putranya Sehun tersenyum. Ternyata seperti ini rasanya menjadi seorang Ayah, sangat bahagia dan bahkan, ia rasa ini adalah kebahagiaan yang sesungguhnya yang baru ia rasakan.

"Terimakasih istri ku." gumam Sehun dengan menatap Yoona yang tertidur pulas di depannya. "Dan kamu," Sehun menundukkan wajah lagi, "terimakasih sudah hadir." tutupnya dengan senyum bahagia.



END

TERIMAKASIH SUDAH TERUS MEMBACA CERITA INI.

KAYAKNYA AKU BAKAL BUATIN CERITA YOONA SAMA DONGHAE. TAPI NGGAK MAU JANJI DULU SOALNYA BEBERAPA CERITA YOONA SEHUN KU UKU MAU PUBLISH KEMBALI.

Kapan lagi kan kalian punya novel versi Yoonhun, kalo yang mau ikut PO segera ya soalnya besok terakhir.

POSESIF MY HUSBAND (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang