Entah Apa ini!

896 139 56
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

"Jadi loe masih berharap sama dia? Cewek yang lebih memilih ninggalin loe ke Paris dibanding sama loe? Cih, loe gak ubahnya seorang ksatria yang udah kehilangan pedang. Lemah!"

Kinal menatap datar Boby, teman yang masih sering datang menemuinya dibanding teman temannya yang lain. Padahal dia dan Boby beda kampus yang cukup jauh, namun Boby masih sempat meluangkan waktu untuk datang, walau sekadar say hello doang.

Ramainya pengunjung Night Club dan bisingnya alunan musik EDM tak membuat kedua orang itu terusik. Dengan sajian di atas meja, yaitu Wine serta cemilan cukup mengalihkan keduanya dari hiruk pikuk yang tercipta di dalam ruangan tempat hiburan malam tersebut.

"Kalo gue jadi loe, gue memilih move on. Di dunia ini gak ada yang abadi, termasuk soal cinta. Intinya sih gue cuma mau bilang sama loe. Buat apa kita terus terbelenggu masa lalu sedangkan pintu kebahagian terbuka lebar di depan kita. Cobalah berubah, nikmati dan jalani hidup ini dengan bebas. Jangan pernah mau kalah dengan yang namanya Cinta. Love is Bullshit! Dengerin itu baik baik."

Kinal tersenyum simpul. Seolah kata kata Boby terdengar lucu dan menggelitik perutnya. "Apa gara gara itu juga loe sekarang berubah jadi player, hm?" Ucapnya sedikit menyindir.

"Hehehehe!" Boby tertawa bodoh. "Well, loe ternyata gak sebodoh yang gue kira. Yah, ini mungkin salah satu cara gue buat ngelupain masa lalu. Kita senasib, Bro!" Ujarnya, lalu kembali tertawa.

Kinal geleng geleng kepala sambil menahan senyum geli. Berlagak bijak tapi faktanya tak ubah nasibnya seperti dirinya. Itu yang ia pikirkan soal Boby. Lucu sekali.

"Udahlah. Lupain soal masa lalu. Malam ini pokoknya gue mau bersenang senang sampai puas. Junior gue udah protes minta untuk segera dimanjain. So, saatnya cari kesenangan sorga dunia. Hahahaha!"

Boby beranjak berdiri. Dengan cepat dia berjalan menuju ke arah dua orang wanita yang duduk di kursi bundar depan meja Bar. Cowok tampan bertubuh cungkring itu mulai beraksi. Melancarkan jurus jurus mautnya merayu kedua wanita dengan pakaian super minim di depan meja Bar tersebut.

Cih, dasar player kelas kakap. Gak bisa anteng kalo liat cewek melek sedikit aja. Huft! Alamat ditinggal ngamar lagi ini mah. Ck, Boby sialan! Gerutu Kinal dalam hati, menatap malas ke arah Boby yang sedang berusaha melancarkan aksi merayunya.

Tak ia hiraukan lagi si Boby. Dia memilih menikmati Wine dan juga cemilan di depannya. Bahkan ia juga tidak peduli atau pun merespon tatapan para wanita yang sangat ia tahu sedang berusaha mengundang dan merayu dirinya lewat tatapan genit.

Cih, pantang bagi gue One Night Stand dengan cewek murahan! Ucap Kinal dalam hati.

[…]

Kinal baru saja keluar dari toilet setelah selesai dengan urusan perutnya. Tiba di tempatnya tadi ternyata disitu sudah ada Boby duduk bersama dua wanita sexy yang tadi duduk di kursi bundar depan meja Bar.

Busyet dah! Berhasil juga nih cungkring satu merayu dua cewek tadi. Luar biasa. Gak salah emang kalo dia jadi player kelas kakap. Mantap! Batin Kinal mengakui ke-lihay-an Boby soal rayu merayu cewek.

"Bro, loe mau ikut gak? Kita party bareng di hotel sama nih dua cewek?"

Kinal melihat dua cewek sexy yang dibawa Boby. Cantik dan juga memiliki body sintal, padat menggoda. Namun sayang sekali dia tidak tertarik. Seperti moto yang tadi ia bilang dalam hati, yaitu pantang baginya One Night Stand dengan cewek murahan. Jadi...

Rencana Sang SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang