Yoo Jung mendapat giliran piket untuk memilah sampah hari ini. Ia membawa kotak-kotak sampah yang sudah penuh ke tempat pembuangan di belakang sekolahnya. Namun tiba-tiba saja seseorang menarik tangannya, hingga Yoo Jung menabrak tubuh seseorang yang menariknya tadi.
Prang!
Terdengar suara pecahan sesuatu mengenai tanah. Yoo Jung mendongak menatap seseorang yang menarik tangannya tadi. Jimin. Pria yang tak sengaja ia temui di hutan beberapa hari yang lalu. Ketika ia menegok tempat dimana sebelumnya ia berdiri, ia melihat ada sebuah pot besar yang pecah di sana.
"Annyeong! Kita tidak sengaja bertemu lagi sepertinya." Ucap Jimin menyeringai. Yoo Jung buru-buru menarik tubuhnya untuk mundur dan menajuhi Jimin.
"Terima kasih banyak." Yoo Jung membungkukkan tubuhnya, berterima kasih pada Jimin karena telah menolongnya.
"Kau berterima kasih pada seorang Demon. Kau memang gadis yang aneh!" Kekeh Jimin, pria itu lantas berlalu pergi setelah mengatakan hal itu. Namun Yoo Jung malah mengikutinya.
"Chogiyo." Jimin berbalik lagi untuk menatap Yoo Jung.
"Mwo? Ada apa lagi? Apa ada sesuatu yang mau kau katakan?" Tanya Jimin. Yoo Jung terdiam, bingung karena tidak tahu bagaimana caranya bertanya pada Jimin.
"Ah, kau pasti mau bertanya bagaimana cara keluar dari sini?" Jimin berjalan mendekat pada Yoo Jung, dan gadis itu mengangguk menjawab.
"Jika kau menjadi istriku, kau bisa keluar dari sini lebih cepat. Jadi, apakah kau mau menjadi istriku?" Tanya Jimin frontal. Yoo Jung menghela nafasnya, bertanya pada Jimin ternyata tidak menghasilkan jawaban seperti apa yang dia harapkan. Jimin malah terkekeh setelah melihat reaksi Yoo Jung.
"Aku hanya bercanda, jangan kau anggap serius." Ucapnya.
"Kau tahu betul tentang hal ini. Kau tidak bisa meninggalkan Hongdongmyeo dengan tanda di dadamu. Jika kau hidup di luar sana dengan tanda di dadamu kau tidak akan pernah bisa hidup dengan tenang." Yoo Jung kembali tertunduk mendengar ucapan Jimin.
"Tapi beda lagi urusannya, jika tanda di dadamu itu hilang." Imbuhnya.
"Tanda di dadaku bisa hilang?" Tanya Yoo Jung, Jimin mengangguk menjawab.
"Kau tahu bagaimana cara menghilangkannya?" Tanya Yoo Jung lagi.
"Kau mau aku memberitahumu?" Jimin malah balik bertanya padanya. Yoo Jung mengangguk.
"Datanglah ke kelas malam ini. Aku akan memberitahumu nanti malam." Jimin berlalu pergi, namun ia berbalik lagi.
"Ah, dan juga jangan sampai guardianmu tahu jika kau pergi malam ini. Jangan sampai ada orang yang tahu." Dan setelah itu Jimin benar-benar pergi.
😠😠😠
"Kau sudah selesai makan?" Tanya Eunji begitu Yoo Jung menutup sendok dan garpunya. Yoo Jung mengangguk.
"Terima kasih atas makan malamnya. Aku akan kembali ke kamarku kalau begitu." Yoo Jung kemudian beranjak dari meja makan dan naik menuju ke kamarnya.
"Dia semakin membaik setiap hari." Adu Eunji pada Chanyeol.
"Ia sekarang sudah mulai berbicara ketika aku mengajaknya berbicara. Dia tidak lagi hanya mengangguk atau menggelengkan kepalanya saja." Eunji tersenyum lega karena keadaan Yoo Jung berangsur membaik. Chanyeol pun ikut tersenyum ketika melihat istrinya tersenyum.
"Kau benar. Kau harus lebih sering mengajaknya mengobrol." Ucap Chanyeol.
"Tanpa kau suruh pun aku akan melakukannya." Decak Eunji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon's Bride (Adapted)
FanfictionHongdongmyeo Dibalik semua gemerlapnya kehidupan yang di Korea, terdapat sebuah desa yang memiliki rahasia yang disembunyikan sejak beratus-ratus tahun yang lalu Sebuah kehidupan yang tidak pernah orang bayangkan. Demon Makhluk yang dikira hanya mit...