Happy Reading~~
•°•
Kamu itu seperti bunglon, suka berubah-ubah saat pindah ke tempat lain
°•°♡♡♡
Jam pelajaran terakhir di kelasku sedang kosong sehingga saat ini kelasku sangat ricuh.
Ada yang sedang konser di depan kelas yang menjadikan sapu sebagai gitar dan micropon, menjadikan meja sebagai gendang yang membuat keadaan kelas tambah ricuh. Beruntung kelas ku berada paling ujung sehingga tidak terlalu mengganggu aktivitas belajar kelas lain. Tapi tetap saja itu berisik.
Di pojok belakang sebelah kanan kelas ada anak gamers yang kalau kalah mereka akan berteriak sambil mengumpat kasar sampai harus menggebrak meja.
Di pojok belakang sebelah kiri beberapa temanku sedang menonton film horor. Tahukan bagaimana kalau orang penakut terus sok-sokan nonton film horor, yang kalau setannya tiba-tiba muncul mereka berteriak kenceng banget bahkan suaranya sampai melengking. Apalagi Rasti mana suaranya cempreng lagi.
Bagian depan sebelah kiri beberapa anak cewek sedang bergosip tentang berbagai hal mulai dari kakak kelas cogan sampai bulukan.
Kalian bisa bayangin kan gimana ricuhnya kelas ku disaat jam kosong? Ributnya melebihi suasana pasar.
Aku hanya duduk di bangku ku ditemani Lucy yang sedari tadi memaksaku untuk menjadi mangsanya menguteks kuku ku. Jangan pikir Lucy itu perempuan ya, dia laki-laki lebih tepatnya laki-laki kemayu. Namanya Lucky tetapi dia menyuruh kami memanggilnya Lucy katanya biar sexy.
"Olip jangan di kasih tegang dong tangannya." Ujarnya menarik-narik jemariku.
Aku mendengus. "Iya. Iya." sahutku pasrah.
"Kuku kamu jelek banget sih, gak berwarna kayak kuku Lucy." katanya dengan suara khas miliknya.
"Udah ah cepetan, pegel nih."
"Gak sabaran banget sih say."
Aku berdecak. "Pala lo gak sabaran, gue udah sabar dari tadi." Ucapku yang membuatnya tertawa sok lembut. Untung Lucy teman aku kalau bukan udah aku gantung kali dipohon serai.
Lucy sedang fokus menguteks kuku ku, tetapi karena suara Rendi di belakang yang mengumpat terlalu keras membuatnya berdecak karena hasil cetakannya di kuku ku tidak rapi.
"Eyyy Rendi, bisa gak sih gak usah ngomong kasar Cin. Lucy jadi gak fokus nih." Ucapnya memarahi Rendi, bukannya takut Rendi malah tidak menggubris dan melanjutkan bermain game.
Belum sempat Lucy melanjutkan kegiatannya terdengar kelompok yang sedang nonton film horor kompak berteriak nyaring.
"Uh ampun deh Lucy, kenapa juga Lucy harus di kelas ini" Ujarnya sembari memijat pelipisnya. Aku yang melihatnya hanya tertawa. Memang di kelasku tidak ada yang otaknya benar.
"Nanti aja ya Olip Lucy kuteks-in lagi, Lucy gak fokus deh kalo banyak yang teriak-teriak." Ucapnya yang membuatku senang karena terbebas darinya.
"Oke deh." Ujarku semangat.
Lucy akhirnya berdiri dan berjalan ke depan kelas tempatnya anak-anak cewek sedang bergosip. Aku hanya duduk di bangku ku sambil memandangi terus ponselku, barangkali Orbit mengabari ku. Pasti dia sudah pulang.
Aku berniat membuka youtube tetapi Lucy memanggilku.
"OLIP" panggilnya dengan suara keras yang menambah keributan di dalam kelasku. Ya ampun kenapa juga sih aku punya teman kelas seperti mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
O COUPLE [END ✔]
Teen FictionCerita ini bisa dibaca sambil kedip:v Gak percaya? Coba aja^.^ "Mungkin aku saja yang menganggap hubungan ini ada. Kamu tidak!" Cerita ini aku persembahkan teruntuk kamu yang merasa berjuang sendirian♡ Penasaran? Kuyy baca Happy Reading and Enjoy^.^...