Happy Reading~~
•°•
Perhatian kamu itu sederhana, tapi mampu membuat aku serasa dibawa terbang ke angkasa
°•°Aku sedang duduk berdua dengan Dian di bangku taman, sedangkan Orbit sedang membelikan kami berdua es krim. Dian terus berceloteh dipangkuan ku, aku sesekali mencubit gemas pipi gembulnya karena saking gemasnya. Gadis itu sekilas mirip dengan Orbit.
Orbit datang dengan membawakan kami berdua es krim, Dian menyambutnya dengan mata berbinar-binar.
"Makasih Om Olbit." Kata Dian lucu ketika ia menerima es krim yang disodorkan oleh Orbit yang sudah dibuka.
Orbit terlihat gemas kemudian cowok itu mengecup pipi Dian, "Sama-sama, sayang." Ucapnya lembut yang membuatku sangat cemburu dengan anak kecil dipangkuan ku ini.
Orbit mengalihkan tatapannya dari Dian, cowok itu sedang menatapku, "Kenapa gak dimakan?" Tanyanya, karena sedari tadi aku hanya memerhatikan ke-sosweet-an Om dan keponakannya itu.
"Suapin," Ucapku nyengir.
"Dian aja makan sendiri, gak malu?" Katanya yang membuatku mengerucutkan bibir. Orbit menyentil hidungku.
"Gak lah, orang kamu pacar aku kok!" Balasku yang membuatnya terkekeh, apasih yang lucu.
"Gak lucu ih," Ucapku karena salting sendiri melihat betapa manisnya Orbit ketika sedang terkekeh seperti itu.
"Emang aku pacar kamu, Oliv." Sahutnya kemudian mengambil es krim di tanganku yang tadi ia berikan kepadaku, kemudian dia membuka membungkusnya.
Aku tersenyum lebar ketika ia benar-benar menyendok es krim, tetapi tidak berlangsung lama karena cowok itu memasukkan es krim ke mulutnya.
Aku memberengut kesal, menyandarkan punggungku ke sandaran bangku taman sambil memainkan rambut kepang Dian.
"Kamu marah?" Tanyanya nyebelin. Ya lo pikir aja Bambang!
Aku tidak menjawab, aku hanya fokus memainkan rambut Dian. Gadis itu sedang asyik memakan es krimnya dengan tenang.
"Aku cuma bercanda," Ujarnya, kemudian ia menyodorkan sesendok es krim di depan mulutku, "Ayo makan." Ucapnya sambil menempelkan sendok itu ke bibirku. Rese banget sih! Kan ceritanya lagi ngambek!
"Pinter," Ujarnya sambil mengelus puncak kepala ku dengan lembut saat aku membuka mulutku lalu melahap es krim itu, tolong dong selamatin jantungku. Perlakuannya memang sederhana, entah karena terlalu cinta hal seperti itu membuatku merasa istimewa baginya.
"Kamu tuh ya, nyebelin banget!" Ujarku dengan nada yang kubuat seperti sedang kesal. Padahal aslinya aku senang sekali.
"Tapi kamu sering kangen sama aku," Balasnya sambil terkekeh, suka banget deh ketawa gitu! Diabetes aku lama-lama. "Iyakan?" Tanyanya ingin memastikan.
"Gak tuh," Jawabku sok cuek.
"Oh, oke." Katanya singkat kemudian ia meletakkan es krim yang dipegangnya ke samping tubuhnya.
Eh, dia ngambek? Baru kali ini aku melihat Orbit seperti itu, aku menahan tawa karena saking lucunya. Cowok itu sedang memainkan ponselnya, mengotak-atik benda pipih itu entah apa yang sedang ia lakukan. Aku hanya memerhatikannya saja, menikmati ekspresi kesalnya yang tidak pernah ia perlihatkan. Selama berpacaran dengannya, yang aku tahu Orbit orang yang sangat sabar menghadapi sikapku yang kadang kekanakan. Jadi melihatnya seperti sekarang aku malah senang.
"Om Olbit, aku haus." Ujar Dian mengintrupsi kegiatan Orbit. Cowok itu mengalihkan tatapannya kearah Dian lalu menyimpan benda pipih itu di saku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
O COUPLE [END ✔]
Teen FictionCerita ini bisa dibaca sambil kedip:v Gak percaya? Coba aja^.^ "Mungkin aku saja yang menganggap hubungan ini ada. Kamu tidak!" Cerita ini aku persembahkan teruntuk kamu yang merasa berjuang sendirian♡ Penasaran? Kuyy baca Happy Reading and Enjoy^.^...