O COUPLE | 18

5.8K 309 12
                                    

Happy Reading~~

•°•
Aku merindukanmu, padahal kamu disini bersamaku
°•°

Aku mengernyitkan dahi, tidurku sedikit terusik karena merasakan sebuah tangan mengusap punggung tanganku lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengernyitkan dahi, tidurku sedikit terusik karena merasakan sebuah tangan mengusap punggung tanganku lembut. Aku mengenali tangan ini, ya sudah pasti Orbit. Hanya cowok itu yang selalu mengusap tanganku dengan lembut.

Memang hari ini aku tidak masuk sekolah karena demam, kemarin Alfin membonceng ku pulang sekolah saat hujan sedang deras-derasnya. Sahabatku itu sedang patah hati karena melihat Feli didekati oleh Gibran si ketua tim Basket SMAN 89. Aku sebagai sahabat baiknya, hanya ingin menemani cowok itu disaat sedang patah hati karena aku takut jika Alfin melakukan hal yang tidak diinginkan. Cowok itu sangat nekat.

Perlahan ku buka mataku, mengerang tertahan karena kepalaku rasanya berat sekali.

"Oliv!" panggil Orbit, cowok itu beralih memegang kepalaku. "Kamu pusing?" tanyanya dengan setengah berbisik.

Aku hanya menggeleng, menatap cowok itu yang terlihat sangat khawatir dari tatapan matanya.

Aku berusaha bangun, Orbit membantuku. Cowok itu menaruh bantal dibelakang kepalaku yang sudah menyandarkan diri dikepala tempat tidur.

"Kamu bolos?" tanyaku dengan suara sedikit serak.

Orbit menggeleng, cowok itu tersenyum kecil kemudian mengusap kepalaku pelan. Rasanya hangat.

"Udah pulang sekolah." jawabnya.

Aku melebarkan mata, sudah selama itukah aku tertidur? Aku hanya mengingat tadi pagi Mama membangunkan ku dan aku yang bilang sedang tidak enak badan ingin izin sekolah. Lalu lanjut tidur kembali, tahu-tahu sudah jam segini.

"Mau makan?" tanya Orbit menawari.

Aku menggeleng.

"Sedikit aja, ya?" pintanya kemudian beralih mengambil sepiring bubur di atas nakas. "Udah dingin buburnya." katanya kemudian tersenyum.

"Pahit!" kataku merengek saat Orbit sudah menyuapkan sesendok bubur ke mulutku.

Orbit kemudian mencicipi, "Gak pahit kok." katanya polos.

"Aku gak mau makan. Rasanya pahit gitu, dingin lagi."

"Sedikit aja, Sayang!" ucapnya lembut, suaranya terasa membuatku terbang. Aku meleleh seketika, menahan senyumku agar tidak tersenyum lebar.

Aku mau sakit aja ah, biar bisa dipanggil sayang. Mau manja-manja aja rasanya. Hehehe.

"Orbit..." ucapku lirih, seolah menolak permintaanya.

"Biar kamu cepat sembuh, Oliv."

"Tapi buburnya pahit."

"Cuma perasaan kamu aja."

O COUPLE [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang