Happy Reading~~
°•°
Semua orang dicemburuin. Heran.
•°•Setelah memarkirkan motorku, aku menghampiri mobil Orbit yang berhenti tepat di belakang motorku. Aku membuka pintu mobil samping pengemudi tempat Dian duduk, mengambil gadis kecil itu untuk aku gendong. Orbit keluar dari mobil dan mengekor di belakang ku.
"Maaaa!" Teriakku nyaring saat aku baru saja memasuki rumah, Dian yang berada di dekatku sempat terkejut tetapi kemudian aku usap-usap kepalanya agar dia tenang. Hampir saja aku membuat telinga anak orang rusak. Bisa-bisa aku disuruh ganti, kalo gantinya sama Orbit sih aku mau--Eh.
"Kenapa teriak-teriak Oliv, kamu pikir ini di hutan?" Kata Mama kesal, dia muncul dari arah dapur dengan celemek yang masih ditubuhnya. Mungkin Mama habis memasak.
Aku hanya menyengir menanggapi, kemudian terdengar Orbit dari arah pintu mengucapkan salam dan disambut dengan senyuman sumringah dari Mama. Tuh kan, aku ngerasa kayak anak tiri deh!
"Apa kabar tante?" Tanya Orbit basa-basi.
"Baik kok." Sahut Mama.
"Maaf tante gak bawa apa-apa, soalnya tadi gak sempet mampir beli sesuatu." Kata Orbit sungkan, Orbit memang jika datang ke rumah selalu membawa sesuatu.
"Kamu tuh ya, kayak sama siapa aja. Mau main, main aja. Tante suka kalo kamu sering main kesini." Ujar Mama yang membuat Orbit tersenyum tipis.
"Ma! Mama gak liat ada gadis cantik disini?" Tanyaku, karena sedari tadi Mama sibuk mengobrol dengan Orbit sampai tidak sadar kalau ada Dian diantara kami.
Mama menoleh kepadaku dan matanya langsung berbinar melihat Dian. Tuh kan, keasyikan ngobrol sama orang ganteng sih.
"Ya ampun, Dian? Udah lama ya gak kesini." Kata Mama antusias, kemudian mengambil Dian dari gendonganku.
Orbit pamit untuk ke kamar Regan sebentar sembari menunggu ku berganti baju.
"Ma, titip Dian dulu ya. Oliv mau ganti baju soalnya mau jalan sama Orbit." Kataku dengan senyum mengembang yang membuat mama berdecak, kayak gak pernah muda aja sih Mama.
"Dian, sama Oma dulu ya? Tante mau ganti baju. Oke?"
"Iya Nte." Sahut Dian dengan suara yang membuatku gemas, sebelum ke kamar aku mencubit pelan pipinya yang gembul itu.
♡♡♡
Tidak butuh waktu lama aku sudah siap dengan celana jeans panjang dan baju kaos biasa berwarna putih. Biar samaan kayak Orbit.
"Orbit masih di kamar Regan?" Tanyaku pada Mama yang sedang asyik menonton film kartun bersama Dian.
"Iya." Jawab Mama. "Mama heran deh, Orbit sama Regan tuh lengket banget. Orbit aja kalo kesini nyariin Regan dulu baru kamu." Kata Mama memanas-manasi.
Memang sih Orbit begitu, kadang aku berpikir cuma dijadiin perantara aja sama mereka biar mereka sering main bareng. Kan kesel.
Tanpa menghiraukan Mama, aku segera ke kamar Regan. Tanpa mengetok pintu terlebih dahulu aku langsung saja membuka pintu itu.
Tidak ada yang merasa terganggu dengan pintu yang terbuka. Mereka tidak dengar atau pura-pura tidak dengar sih?
Hal pertama yang aku lihat adalah Regan sedang duduk di depan meja belajarnya dengan Orbit duduk di sampingnya sedang menjelaskan sesuatu entah apa. Paling soal fisika, jika fisika adalah manusia mungkin mereka sudah mendapat label bucinnya fisika. Aku sampai tidak habis pikir, apasih bagusnya belajar fisika?
KAMU SEDANG MEMBACA
O COUPLE [END ✔]
Roman pour AdolescentsCerita ini bisa dibaca sambil kedip:v Gak percaya? Coba aja^.^ "Mungkin aku saja yang menganggap hubungan ini ada. Kamu tidak!" Cerita ini aku persembahkan teruntuk kamu yang merasa berjuang sendirian♡ Penasaran? Kuyy baca Happy Reading and Enjoy^.^...