Ps: Part ini lanjutan dari part 25 ya, jadi jangan bingung😉
Happy Reading~~•°•
Boleh aku meninggalkanmu?
°•°Orbit masih memeluk ku erat. Cowok itu tidak mau melepaskan. Isaknya sudah tidak ku dengar hanya helaan-helaan napas ringan disana.
"Orbit?" panggilku.
Orbit hanya berdehem lalu memisahkan diri. "Maaf." ucapnya sambil mengusap pipiku lembut.
Aku menepis tangannya dengan lembut, "Mau jelasin sama aku?" tanyaku sambil menatap matanya.
Orbit mengangguk, "Ayo!" katanya lalu mengamit tanganku. Orbit menarikku kembali ke taman dan mendudukkan ku di bangku taman, tangan kami masih tertaut.
Orbit berjongkok di depanku, cowok itu menunduk. "Maaf aku gak bisa jadi pacar yang kamu mau." ucapnya masih menunduk, cowok itu memegang tanganku erat.
"Kenapa kamu jauhin aku?" tanyaku sudah tidak sabar mendengar penjelasannya.
Orbit menghela napas, "Ayah pulang." tuturnya lirih. Aku bergeming mendengar perkataannya. Pantas saja Orbit menjauhi ku.
Ayah Orbit memang sangat mengekang Orbit soal prestasi belajar makanya cowok itu sangat mati-matian belajar hingga lupa makan dan lebih pendiam dari kebanyakan anak seusianya.
"Ponsel aku disita sama Ayah, malam itu terakhir aku pegang ponsel. Besoknya ayah datang ke kamar dan langsung ngambil ponsel aku karena tahu udah mau ujian." jelas Orbit. Cowok itu mendongak menatapku ada rasa lelah tersirat dimatanya.
Aku memang bodoh, tapi Papa dan Mama tidak pernah mengekang ku soal belajar. Regan pintar karena dia memang suka belajar bukan karena dipaksa.
"Ibu dan Kak Sasti bela aku, tapi Ayah gak mau tau." kata Orbit masih menjelaskan.
Tanganku terulur mengusap rambutnya.
"Tapi saat Ayah sita ponsel aku, yang ada dipikiran aku adalah kamu. Aku tau kamu pasti ngehubungin aku. Soal aku menghindar di sekolah itu karena Ayah punya mata-mata dan aku gak mau kamu jadi ikut-ikutan masalah aku."
"Aku minta maaf karena nyakitin kamu, tapi sepertinya lebih baik aku jauhin kamu seperti kemarin daripada aku harus liat kamu lebih tersakiti."
Sebenarnya aku takjub dengan Orbit yang bicara panjang lebar begini. Tapi ada dalam diriku yang terharu juga. Cowok ini benar tertekan sekali sampai ia harus merokok.
"Kamu harus jelasin ke Ayah kamu soal ini."
Orbit menggeleng lemah, "Ayah gak akan ngerti." ucap Orbit lirih.
"Mau aku bantu ngomong ke ayah kamu?" tawarku.
Orbit langsung menggeleng kuat, "Jangan." larangnya. "Ayah udah tau kalo aku peringkat 3 paralel, Oliv." tuturnya dengan nada putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
O COUPLE [END ✔]
Teen FictionCerita ini bisa dibaca sambil kedip:v Gak percaya? Coba aja^.^ "Mungkin aku saja yang menganggap hubungan ini ada. Kamu tidak!" Cerita ini aku persembahkan teruntuk kamu yang merasa berjuang sendirian♡ Penasaran? Kuyy baca Happy Reading and Enjoy^.^...