08 | That's a dream

58 9 8
                                    

Suara gelut antara sendok goreng dan belanga menyeringai masuk ke dalam telingaku.

Aku mendapati Angie sebagai hal pertama yang aku lihat pagi ini. Aku merasakan sesuatu yang basah menempel di dahiku.

"Mimpi buruk lagi?" Angie menyapaku.

Aku bangkit dari posisi tidurku. Kulepas kain basah yang diperas dari air es itu.

Aku mengangguk.

"Mimpi kita yang dulu lagi" lanjutku.

Angie tersenyum menatapku.

"Rindu mereka aja terus lo" ucap Angie lalu meninggalkan ku.

"Udah bangun dia?"

Aku mengalihkan perhatian ke arah suara itu. Dari balik tirai kelambu, ku dapati Nanda yang sedang memegang sendok goreng sedang berbincang dengan Angie.

Aku terlalu lemas untuk bangkit dari posisiku. Namun aku ingin sekali memeluk mereka. Aku melayangkan mata ku ke penjuru ruangan.

Kkrrrek!

Aku terhenti pada pintu kamar mandi. Menghadirkan dua orang gadis yang keluar berurutan.

Aku tersenyum.

"Mimpi buruk lagi, Sya?" tanya seorang gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Rea.

Aku mengangguk.

"Kea nya kita harus lebih keras nyari mereka" ucap seorang lagi, Kim yang kini mendekat ke arah ku.

Karena dia ada di dekatku, ku lingkarkan kedua tanganku memeluknya.
Aku hanya diam, namun tak sadar air mataku jatuh.

"Udah, Sya. Yakin, kita bisa satu kaya dulu lagi" ucap Rea yang juga membenamkan dirinya di pelukan kami.

❕❕❕

"Selamat makan!"

Kami berlima berkumpul di meja makan. Ini adalah bulan ke 21 di mana hanya ada kami berlima. Tak jarang, aku selalu memerhatikan sudut sudut ruangan yang telah diatur ulang pemilik tempat ini, Nanda.

"Makan dulu, biar lo sehat." ucap Nanda.

Aku menarik mataku dari sisi ruangan. Lalu mulai menyendokkan nasi ke mulutku.

Di silih berganti suara nyaring dari ketukan piring dan sendok kami, Rea mengangkat suara.

"Habis ini lo ke puskes bareng Taehyung ya. Udah gue telfonin tadi pagi." ucapnya.

"Kok lo baru bilang sih? Gue kan harus mandi dulu kali" Aku bersiap siap beranjak dari bangku ku, namun tangan Angie yang duduk di sebelah, menahanku.

"Gausalah. Cuci muka udah cukup kok. Lagian dia udah mau datang kali"

Yakali jalan sama cowok gue, busuk gini?

Tok tok tok!

Nanda bergegas membukakan pintu.

"Andai Philip yang ngetok" gumam Rea.

Terkadang, kami berharap ketiganya kembali. Ada saatnya Kim melarang kami, ada saatnya ia turut larut dalam kerinduan itu----

"Masuk" ajak Nanda.

Dua orang pria jangkung melambaikan tangan pada kami yang tengah menyantap sarapan di hadapan kami. Itu Namjoon dan Taehyung. Aku terbatuk.

"Udah sarapan?" tanya Nanda pada keduanya.

"Udah, lanjut deh." jawab yang Taehyung. Lalu mereka duduk di sofa di dekat pintu.

Adorable FriendshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang