chapter 8

294 13 0
                                    

   Min Yang merasa bagai tersambar petir di siang bolong tidak mengira orang yang dinikahinya adalah seorang dewi yang turun dari kayangan.dia menyadari bahwa dia telah jatuh cinta pada pandangan pertama pada Wei Wei istrinya,yang sebelumnya belum pernah jatuh cinta pada wanita manapun,karena dia berpikir semua wanita cantik diluar sana tidak alami,melainkan dengan polesan make up,yang dilihatnya pada Wei Wei justru sangat natural,cantik alami.

"ehm...tuan silahkan masuk dulu...saya akan menyiapkan sarapan untuk anda"

kata Bibi Mo membangukan lamunan indah Min Yang pada Wei Wei.

"ya baik.... saya akan masuk"

langsung dia masuk dengan muka memerah karena malu,tingkah lucunya tadi dilihat oleh paman Wang dan bibi Mo.
Tak lama kemudian Wei Wei juga ikut masuk untuk sarapan,dia merasa perutnya mulai keroncongan.
betapa terkejutnya dia melihat di dalam ada seorang pria tampan duduk di meja makan yang sering ia duduki beberapa hari ini,sedang menikmati sarapannya,didalam hatinya berkata

"ini pasti tuan muda Lu,"

dia bergegas menuju meja makan untuk sarapan,tiba-tiba dia berhenti,dia teringat pada isi kontrak perjanjian,disitu tertulis tidak boleh makan satu meja dengan tuan muda,dan sebisa mungkin harus menjauh dari pandangan tuan muda.dia kemudian mendekati paman Wang dan bertanya

"paman...apa itu tuan muda Lu?"

"ya...kenapa?" tanya paman Wang

"apa nyonya belum sarapan...?"tanya paman Wang lagi.tiba-tiba hp Wei Wei berbunyi,dan melihat nomor baru yang masuk,dia mengangkat telponnya,dan menjauh sedikit dari mereka

"hey...hari ini aku ingin ditraktir olehmu di kafe ss,segera kesini"
orang yang ditelpon tersebut tanpa basi-basi langsung berbicara seperti itu.

"kamu siapa..."?tanya Wei Wei bingung

"jangan pura-pura lupa ingatan,apa kamu ingin ingkar janjimu"tanya orang yang tak dikenal itu

"oh ternyata kamu Hao yun...dari mana kamu mendapat nomorku"Wei WEi baru sadar Hao yun yang menelponnya duluan.mengetahui yang berbicara dengan Wei Wei adalah lelaki,muka Min Yang mulai memerah karena marah,mungkin dia lagi cemburu

"itu tidak penting,,,cepat kesini aku lapar,,,"kata Hao yun tak sabar

"ok aku akan segera sampai" balas Wei Wei.

"paman Wang aku tidak sarapan dirumah,aku akan menemui temanku diluar,aku akan sarapan dengannya"kata Wei Wei langsung pergi naik ke atas,tanpa mempedulikan Min Yang yang sedang dibakar api cemburu,Min Yang merasa kesal dan membanting sendoknya

"paman Wang....siapa yang beri izin dia pergi...kenapa dia tidak jadi sarapan bersamaku,bukankan selama aku tidak ada dia selalu sarapan dirumah,kenapa hari ini ia ingin menghindar dariku heh..."suara Min Yang terdengar kesal dan marah.paman Wang merasa ketakutan

"begini tuan...mungkin nyonya teringat pada kontrak cerai,bukankah disana tertulis kalau disaat ada tuan nyonya tidak boleh satu meja makan dengan anda,dan sebisa munkin untuk tidak bertemu." paman Wang mencoba menjelaskan

mengingat isi kontrak tersebut Min Yang merasa kesal,dan langsung masuk kekamarnya untuk mencari kontrak tersebut,dia membaca point-point dari kontrak tersebut.benar adanya disitu tertulis seperti yang paman Wang katakan.

....
"maaf aku telat,apa kamu telah lama menunggu,,?" tanya Wei Wei dengan nafas masih ngos-ngosan karena capek berlari

" jangan banyak tanya,cepat pesan makanannya,aku sudah lapar"kata Hao yun kesal

"aduh ...kenapa kamu seperti anak kecil,,tidakkah kamu pesan aja sebelum aku datang..."kata Wei Wei

"kamu mau makan apa"?tanya Wei Wei

"terserah "jawab Hao yun singkat.lalu Wei wei memesan makanannya.

Setelah mereka siap makan,
"kemana kita akan pergi setelah ini?"apa kamu ingin pulang"tanya Wei wei

"temani aku ke suatu tempat,,,"kata Hao yun dengan nada rendah,tak seperti biasanya dengan bersuara keras

"ok,,siap,hari ini aku temani kamu kemanapun"jawab Wei Wei dengan senyum manisnya

Hou yun merasa sangat gembira mendengarnya,dia memalingkan wajahnya ke arah jendela,dan tersenyum manis

mereka berdua berjalan berdampingan,tanpa berbicara sepatah katapun
Wei wei melihat seorang adik kecil yang sedang menangis dan menghampirinya.Hou Yun mengikuti dibelakangnya

" adek kecil kenapa kamu menangis,,,dimana orang tuamu,,,"tanya Wei Wei

"aku tidak tau..hiks..hiks "kata anak itu

"kamu tersesat?" tanya Wei Wei

"iya..."jawab anak tersebut

Hou yun merasa iba melihat anak itu,dia teringat kejadian masa lalu yang terjadi padanya,tidak ada yang mau peduli dengan hao yun kecil

"biar aku yang menggendonnya"kata Hou yun

melihat hal itu Wei Wei terkejut sekaligus kagum,ternyata dibalik sifat keras Hou yun masih tersimpan sifat lembut pada dirinya.

Mengejar Cinta IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang