Selamat malam
Aku hadir kembali setelah sekian lama menghilang karna kesibukkan
Hehe
Maaf ya kalau ceritanya tidak sesuai dengan apa yang kalian inginkan
Selamat membaca
.
.
."Aily, ayo bangun... sudah sampai." Aku terkejut akibat guncangan kecil pada tubuhku. Ternyata Mario yang membangunkanku. Aku langsung membuka mata, dan tersadar bahwa aku benar-benar tertidur.
Wajah Mario saat ini sangat dekat dengan wajahku hingga bisa kurasakan hembusan napasnya. Dia berada tepat di sampingku, membukakan pintu mobil untukku.
Saat aku keluar, Hyera membuka kaca mobil disampingnya. "Aily, selamat beristirahat ya." Katanya seraya tersenyum padaku.
Aku mengangguk dan tersenyum. "Terima kasih, Hyera."
Aku beralih pada Mario. "Terima kasih ya Mario sudah mau mengantarku."
Dia tersenyum dalam hingga lesung pipinya terlihat. "Apapun untukmu, princess." Katanya dengan suara yang kuyakini hanya kami berdua yang dapat mendengar.
Sontak saja aku mengigit bibir bawahku menahan senyum. Untunglah jarakku dan Mario agak jauh dari Hyera. Akukan tidak enak kalau dia mendengar.
Aku yakin wajahku kini seperti kepiting rebus, merah padam.
"Masuklah, cepat tidur. Aku tidak ingin kau sakit." Dia mengacak-acak rambutku gemas.
Aku tidak bersuara, hanya mengangguk patuh lalu berjalan masuk. Sejujurnya aku bingung, bisa-bisanya aku senang diperlakukan manis seperti tadi oleh Mario yang notabene adalah kekasih orang lain.
Walaupun dia sahabatku tapi karna dia sudah memiliki kekasih rasanya tidak tepat saja berlaku manis kepada selain kekasihnya.
**
Matahari belum menunjukkan eksistensinya, namun mataku sudah terbuka lebar. Kebetulan hari ini aku tidak ada jadwal kuliah sehingga kuputuskan untuk lari pagi di sekitaran komplek rumah.
Setelah sikat gigi dan cuci muka, aku langsung bergegas keluar. Udara dingin menyambut ku saat baru membuka pintu.
Masih gelap.
Tapi sudah ada beberapa orang yang berlalu lalang seperti bersepeda ataupun lari pagi seperti ku.
Walaupun bukan hari libur, tidak sedikit orang-orang disini yang menyempatkan diri untuk berolahraga sebelum pergi bekerja.
Sudah seperti kebutuhan.
Cukup lama aku berlari dan berjalan-jalan santai hingga tak terasa sudah pukul 7. Aku memutuskan untuk kembali ke rumah.
Tapi sebelum itu aku sengaja mampir ke taman yang berada tidak jauh dari rumahku, mungkin hanya berjarak 8,3 km. Karna memang hari ini bukan weekend sehingga disini hanya ada beberapa anak kecil yang sedang bermain.
Aku duduk di sebuah bangku panjang dari besi yang berada tidak jauh dari tempat anak-anak itu bermain. Melihat tingkah lucu dan tawa lepas mereka otomatis membuatku tersenyum. Aku rindu masa kecilku. Masa dimana aku merasa sangat bahagia hanya karna sekotak es krim.

KAMU SEDANG MEMBACA
Look Into My Eyes
RomanceApakah mencintai selalu sesakit ini? Bolehkah aku bersama bahagiaku? Atau memang tidak ada kesempatan bagiku? Aisley, seorang gadis yang merasakan kesakitan sendiri. Pertengkaran orang tua yang membuatnya lelah. Hingga berpikir untuk pergi jauh. Nam...