Jodi menaiki anak tangga menuju kamar melani,di lihatnya di beberapa sudut dinding terpajang foto keluarga,tapi tak seorang pun nampak keluarga melani berada di rumah,
"Pasti melani sangat kesepian,
Akankah keputusanku nanti semakin menyudutkan melani dalam sepi"
Jodi merenung bingungIia berhenti melangkah,
matanya tertuju pada foto melani kecil dengan rambut panjangnya yg mengurai indah,"Gue harus bisa selesaikan permasalahan ini secepatnya"
Jodi melanjutkan langkahnya ke kamar melani,di lihatnya pintu kamar terbuka lebar,terlihat dari kejauhan melani yg baru menghabiskan makannya,
"assalamualaikum"
Jodi masuk kamar melani dengan ragu,
"Masuk sayang"jawab melani sambil membereskan piring di meja sebelah tempat tidurnya,
"masih pusing mel?
maafin jodi ya"
Jodi duduk di samping melani sambil mengelus rambutnya"Tdi pagi sempet pusing,
tapi sekarang udh sembuh,
Mau minum apa syang?"
Melani mengambil majalah dan membukanya seakan menawarkan list buku menu meniru gaya waitris di restaurant,"Nggak mel" jodi tertawa sambil menarik hidung melani yg mancung,
Melani pun membalasnya dengan tawa manja sambil mengacak-ngacak rambut jodi,
"Jangan di acak-acak dong,nanti klo tambah ganteng gmna?"
Canda jodi yg berusaha menghentikan tangan melani,"Bagus dong,klo tambah ganteng kan nanti cewek-cewek banyak yg nempel"
Melani tersenyum pahit"Dari dulukan emang jodi selalu jadi kejaran para wanita"
Jawab jodi membuat melani cemburu,Suasana bahagia selalu menghiasi kebersamaan mereka,hari - hari selama mereka pacaran pun di lalui dengan indah,
hingga akhirnya jodi terdiam ketika melani menanyakan cincin yg di temukan beni di mobil jodi,
Cincin tersebut sama persis seperti cincin yg jodi kenakan,
Melani mencoba meminta penjelasan dari jodi
Ruang kamar menghening sesaat,
Jodi mencoba berpikir untuk tidak jujur dan mencari alasan lain,
Tapi niatnya terhenti karna jodi sadar bahwa semua itu tidak akan menyelesaikan masalah,
bahkan mungkin masalahnya akan membesar andai siva juga mengetahui bahwa jodi memiliki pacar,dan tentunya jodi akan mengecewakan orangtuanya,Jodi mencoba memulai dengan mengutarakan segala rasanya pada melani,
iia menjelaskan betapa sayangnya jodi pada melani,dan tak ingin kehilangannya,Jodi menatap mata melani berusaha meyakinkan,
Kemudian Jodi berdiri dan melangkah ke arah pintu balcon,
di bukanya pintu tersebut lebar-lebar, terlihat pemandangan kolam renang minimalis dengan tanaman hias yg menyejukkan mata,Jodi duduk di meja balcon dan menyalakan korek untuk membakar rokok yg ia ambil dari saku jaketnya,
Melani menyusul dari belakang,dan duduk di kursi sebelah meja yg sudah di duduki jodi,
"Kenapa jodi?"
Tanya melani merasa ada yg aneh pada diri jodiJodi menyedot batang rokoknya dengan dalam,di hembuskannya asap rokok ke udara lepas...
Jodi mulai berusaha bersuara,
jodi mau jujur mel,yg pasti apa yg aku katakan kali ini akan menyisakan luka yg dalam,tapi klo jodi terus diam,maka kita akan semakin tenggelam dalam jurang yg kelam,
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilan Versi Gue
RomanceDi beberapa tahun belakangan ini para generasi milenial di gilakan dengan film dilan yg sangat fenomenal,karakternya pun begitu kuat dengan bahasa puitisnya, tapi saya punya tokoh berbeda bernama beni, dengan segala kisah yg membuatku luluh menikmat...