Good Night, Dae (3)

1.2K 140 12
                                    

'Aku takut..'

'Aku bahkan takut untuk bangun dari tidurku'

'Karena ketika aku bangun..'

'Aku sadar jarak ku cukup jauh.. mungkin sekarang jaraknya sudah terlalu jauh..'

'Hingga'

'Aku..'

'Aku tidak ingin bangun lagi..'

.

.

.

" LIHAT JONGDAE TERSIKSA MEMIKIRKAN MU! "

" Apa itu? Minseok-hyung? "

" HEY PERHATIKAN UCAPANMU! "

" Baek-ah.. tidak.. jangan bertengkar.. "

" HENTIKAN! "

" Suho-hyung, tolong.. "

" ..Jongdae.. Dia... Menangis. "

.

.

.

' dimana aku? '

" JONGDAE!!?? Ahh.. Syukurlah.. hikss " Xiumin menggenggam tangan Chen dengan kuat " Aku tidak akan membiarkan mu pergi lagi.. kau tidak boleh mendahuluiku.. "

" Min.. "

" Iya.. Iya.. ini aku! Minseok-hyung!! "

" Uh.. "

" Tidak.. tidak.. jangan katakan apapun, jangan lakukan apapun.. " Xiumin mengusap pucuk rambut hitam Chen dengan perlahan.

Dokter yang baru saja memeriksa Chen berjalan menjauh dan menuju ke Manajer mereka. Baekhyun mengikuti dokter tersebut karena ingin mendengarkan hasil perkembangan temannya.

" Saya sangat terkejut, walaupun keadaannya tidak benar-benar sebaik kemarin, tapi setidaknya dia bisa melewati masa koma setelah hal mengerikan tadi.. aku sungguh tidak percaya bertemu orang sekuat dia "

" Apa dia akan cepat membaik? "

"selama ia sadar dan sudah melewati masa komanya, ada harapan untuk cepat membaik walaupun sedikit "

Baekhyun cukup lega mendengarnya, tubuhnya benar-benar lemas sekarang, sekali lagi ia menjatuhkan dirinya ke lantai dingin itu. Ia tidak tahu apa yang ia tuai nanti jika Chen benar-benar pergi meninggalkannya. Jangankan orang lain, ia akan membenci dan pastinya tak akan memaafkan dirinya seumur hidup.

" Sudah cukup.. hiks.. Jongdae-ahh.., kenapa kau melakukan ini padaku " Baekhyun menangis dengan sangat kencang, Suho menepuk pundak Baekhyun untuk menenangkannya.

Hatinya sangat tenang sekali, tapi perasaanya perlu di sampaikan. Hal yang sangat di sesalinya, hal yang paling ia ingin saudaranya tahu bahwa kejujuran dalam hati itu adalah cinta untuknya.

" H-hyung.. " dalam pejaman matanya, bibirnya merapalkan beberapa kalimat. walau suaranya lemah, Xiumin berusaha untuk memperhatikan apa yang dikatakan adiknya itu " J-jangan.. bertengkar.. "

" Tidak Dae.. Kami akan selalu seperti dulu, Bersama mu.. Apa kau mendengarnya? Itukah yang membuatmu kembali? kau menangis Dae? " Chen membalas lemparan pertanyaan-pertanyaan Xiumin dengan senyuman, sisa air matanya menetes dan mengaliri tangan Xiumin yang tengah mengusap pipi adiknya.

" Aku bersyukur sekali kau kembali Chenie, cepatlah pulih.. " Suho ikut mendekat.

" Baek.. maaf.. "

Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang