" Seperti kesimpulanku sebelumnya, peneror ini adalah seorang perempuan.. kita tidak bias melakukan apapun bahkan unuk menjadikan ini sebagai bukti, karena penuntut kita adalah seorang laki-laki, aku baru dapat kabar tentang itu dari manajer kalian "
Mereka sudah lama menunggu detektif itu mewawancarai Chen sejak dua jam yang lalu, dan hasilnya benar-benar diluar dari dugaan. Mereka dihadapi orang yang berbeda katanya? bagaimana bisa mereka dihadapi oleh hal rumit seperti ini.
" Hyung, aku tidak mengerti apa kau tidak pernah bertemu dengan penuntut ini sebelumnya? bagaimana bisa kau tidak mengatakan ini sebelumnya? " Tanya Suho yang tampak keringat dingin.
" Diam kau! Sshhh.. aku juga pusing.. " Ucap Manajer mereka sambal mengacak-acak rambutnya yang semula sudah tertata rapih " Tapi, aku belum pernah bertemu dengan dia, setiap kali ada yang perlu dibahas, ia selalu menolak dan meminta untuk menghubunginya lewat e-mail.. aku juga bahkan baru tahu penuntut ini seorang laki-laki ketika aku mendapat telepon dari penutut itu "
" Yakk!! kenapa kau tidak beritahu? hal sekecil apapun kau juga perlu memberitahu kami! aku tahu kau ini seorang manajer yang bisa mengurusi kami, tapi kau pasti punya batasan kan dalam menutupi sesuatu? lagi pula berhentilah mengeluh, jika kau tidak mau melakukannya, katakanlah!! aku yang akan bertanggung jawab atas adikku!! " Xiumin benar-benar marah saat ini, wajahnya tampak memerah.
" Hey kau tidak bisa menghakimi orang seenaknya! kau mau mati hah!? " Manajer mereka tak kalah kesalnya mendengar ungkapan dari member tertuanya.
" Sialan! " Kepalan tangan Xiumin yang hampir melayang itu tertahan oleh Suho yang berada di belakangnya.
" Hey sudah cukup! ayolah, kalian ingin Jongdae mendengarnya? bisa kita selesaikan ini dengan kepala dingin? tolong fokuslah pada satu masalah ini.. kalian bisa menyelesaikan urusan kalian di luar nanti kan? " Tidak hanya Manajer mereka atau Xiumin, jelas sekali Suho pun lelah jika ditanya tentang keadaannya saat ini, tapi perasaan cintanya pada member mengalahkan peluhnya yang mengalir " Tolong untuk sekarang, kita harus lebih serius.. ini bukan hanya masalah tuntutan itu, tapi nyawa Jongdae juga terancam.. "
Xiumin mendudukkan dirinya di kursi, tangannya menyisir rambut pirangnya ke belakang, mungkin kali ini ia perlu air untuk membasuh mukanya, menyegarkan pikiran-pikiran kusut yang tertanam dalam otaknya.
" Sekarang waktu kita bahkan tidak banyak untuk mengumpulkan bukti, semoga dengan pernyataan dari Baekhyun cukup kuat untuk menyangkal buktinya.. yang terpenting sekarang adalah menjaga Jongdae dari peneror itu, kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi untuk yang ketiga kalinya " Ucap Suho dengan tegas.
Setelah kejadian itu sang peneror tak datang lagi, kini mereka hanya mengkhawatirkan masalah hukum yang akan dihadapi Chen.
Hingga tak terasa hari demi hari pun terlewati sampai pada akhirnya di hari yang bahkan tidak ada yang menunggunya datang, Chen sudah tahu dan mengerti dengan situasinya saat ini, ia benar-benar sudah tidak peduli dengan masa depannya, ia terus berdoa sejak kemarin.
' semua akan baik-baik saja, semu akan baik-baik saja ' ia terus merapalkan itu dalam hatinya.
" Hyung kita harus cepat masuk, sudah waktunya " Ucap Suho pada Xiumin yang mendorong kursi roda yang dinaiki Chen.
Begitu mereka memasuki ruangan, Udara panas dari dalam ruangan itu berhembus ke wajah mereka. saat ini seluruh member Exo datang kecuali Lay yang berada di China. Detektif mereka gagal memecahkan kasus ini, harapan mereka hanya Pengacara dan Baekhyun itu sendiri.
Di ujung ruangan, mereka melihat seorang laki-laki yang terihat berusia sekitar 40 hingga 50 tahun, laki-laki itu adalah 'penuntut' yang dikatakan Manajer dan Detektif mereka di hari lalu. Saat mereka menatapnya, pria itu membalas mereka dengan seringai yang sulit di artikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go
Fanfiction[Completed] Semua orang tahu Jongdae merupakan orang yang tidak mudah menyerah dalam hal apapun, tekadnya begitu kuat hingga membuat namanya sebesar sekarang ini. JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT KITA SEMUA TAU CARA MENGHARGAI PENULIS