Saat itu, tidak ada yang tahu.... Ada hal yang telah berubah
" Jangan sentuh dia! " Langkahnya tertahan begitu mendengar arahan petugas medis untuk tidak mendekat bahkan menyentuh saudaranya yang masih terpejam di atas hamparan salju dingin dan membeku.
" Buka jalan nafas! Pasang Cervical Collar! "
Film thriller pun tidak bisa mengalahkan rasa takutnya ketika melihat apa yang terjadi saat ini. Waktu seakan berhenti, dan semua adegannya melambat, pandangannya kosong. ' Apa yang terjadi? ' pikirannya tidak fokus.
" Hyung, ayo.. " tak hanya dirinya, bahkan orang yang paling tegar pun tak bisa menutupi penyesalannya.
Tubuhnya yang bergetar hanya mengikuti saja semua arahan leadernya, punggung itu tak lagi terlihat kokoh, yang tersisa hanya puing-puing perasaannya yang tak lagi utuh, seakan semua tawa dan kebahagiaannya tiba-tiba luntur menggenangi kakinya yang masih terpaku.
" Jun, kau duluan.. " bahkan tak ada senyum sedikit pun dari orang yang murah senyum itu, ia hanya berusaha untuk tidak menangis.
Tak ada yang berbicara sepatah katapun setelahnya, para member menyusul saudara mereka di sebuah gedung putih yang biasa di sebut rumah sakit dan duduk di ruang tunggu hampir 8 jam lamanya. Padahal aktivitas hari itu belum terlaksana sepertiganya, namun tenaga mereka tampak terkuras, tak ada gunanya bagi mereka kata-kata penghibur atau penyemangat.
" Chanyeol, Sehun.. minumlah, tenangkan diri kalian " hanya Manager nya saja yang bisa di andalkan saat ini.
Chanyeol hanya menatap kaleng minuman itu tanpa berniat mengambilnya, Sehun yang masih terisak di punggung Xiumin bahkan tidak mendengar apa yang di ucapkan manajernya.
" Hey ayolah, kalian ini sudah dewasa! Jangan seperti ini " mengurus mereka membuat kepala nya pusing, belum lagi jika mereka merajuk, sudah beda lagi ceritanya.
" Biar aku saja.. " Xiumin mengambil satu kaleng minuman itu dan berbalik " Sehun, minumlah.. kau akan menyakiti kerongkongan mu " Sehun akhirnya mengangguk dan minum air itu.
" Chan, minumlah.. kalau kau keras kepala seperti ini kau hanya merepotkan orang lain " dan berhasil, Chanyeol mengambil kaleng minuman itu dari tangan manajernya. Walaupun Xiumin masih di selimuti rasa sedihnya ia harus tetap memperhatikan saudaranya.
Tak lama dokter keluar dari ruang VVIP milik Baekhyun, dan menghampiri mereka yang terlihat berharap mendengar kabar baik.
" Keadaan tuan Byun mulai membaik, mungkin sebentar lagi ia akan siuman.. Kakinya terkilir, pendarahannya tidak terlalu parah, trauma pada kepala dan beberapa bagian tubuhnya akan berangsur-angsur hilang, keduanya beruntung memakai helm pengaman.. kalian boleh melihatnya, tapi jangan berisik" Begitu yang dijelaskan dokter tua itu, mereka yang semula diam dan duduk saja di ruang tunggu langsung berhamburan ke ruangan Baekhyun.
" Bagaimana dengan Jongdae? "
Satu tatapan penuh harap, Xiumin yang sedari tadi terduduk di kursi besi dan yang paling khawatir itu seketika berdiri dan berjalan menghampiri.
" Sebelumnya kami ingin meminta maaf.. " Dokter itu menjelaskan bahwa Chen dalam keadaan koma setelah alami trauma kepala berat dan fraktur pada tulang lehernya karena terhempas dari tempat yang tinggi dan mendarat tanpa keseimbangan, itu pun membuatnya dislokasi bahu. " Awalnya kami benar-benar ragu.. Sebenarnya cedera sedikit saja pada area kepala dan leher dapat memicu kelumpuhan, tapi ajaibnya syaraf sumsum tulangnya masih utuh.. tapi, kondisinya sangat tidak stabil, salah bergerak dia bisa mencederai langsung sumsum tulang belakangnya atau mencederai pembuluh darah.. dan beruntung sekali dia cepat di tangani karena jalan nafasnya tersumbat, bisa saja dia meninggal saat itu juga.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go
Fanfic[Completed] Semua orang tahu Jongdae merupakan orang yang tidak mudah menyerah dalam hal apapun, tekadnya begitu kuat hingga membuat namanya sebesar sekarang ini. JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT KITA SEMUA TAU CARA MENGHARGAI PENULIS