Good Night, Dae (2)

1.2K 140 44
                                    

P.s : disarankan dengar lagu yang dapat mengalirkan perasaan haru kalian ya guys hehe... selamat membaca









" Baekhyun-ah, pelan-pelan... kau bisa tersungkur.. hosshhh "

" Ayo Hyung haha, cepat.. cepat.. Jongdae menunggu, ayoo "

" Hosshhh... dia ini lahir dari rahim manusia atau rahim seekor rusa sih cepat sekali dia berlari.. "

Baekhyun mengayunkan tongkat kruknya semangat. Walau cara jalannya masih belum seimbang, ia tetap mencoba berlari seperti biasanya.

Hidungnya memerah karena udara di musim yang sedang dingin ini. Sebenarnya tidak hanya itu, ia baru saja menangis bukan?

Xiumin yang cukup lelah mengejar Baekhyun terus membungkuk untuk melonggarkan otot-ototnya, ia banyak berhenti kala ia merasa tegang pada tubuhnya. Suho di belakangnya jalan dengan santai sembari menertawakan kedua saudaranya yang konyol itu, kotak merah di tangannya membuat ia enggan ikut berlari.

Melihat Xiumin dengan sabar mengejar Baekhyun membuatnya merindukan Chen yang juga selalu berada bersama mereka. Seperti ada kepingan yang hilang, namun tak kunjung kembali.

Suho sudah menyiapkan hadiah natal untuk Chen, ia berharap Chen akan sadar hari ini.

" Aigoo.. cepat sekali jalannya, padahal kaki nya belum pulih, aku kira dia akan tahu rasanya sulit bergerak.. " keluh Xiumin sambil berusaha bernafas dengan normal.

" Berlari Hyung.. seperti itu mana bisa dikatakan berjalan, lagi pula.. kalau diam bukan 'Baekhyun' namanya, kau harus panggil dia 'Kyungsoo' jika ingin melihatnya kaku seperti papan "

Benar yang dikatakan Suho, bahkan punggung Baekhyun sudah tidak terlihat lagi, sepertinya dia sudah melewati sisa jalan berbelok di ujung sana.

' Trang '

Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh yang menggema. Xiumin pun kembali berlari untuk menyusul Baekhyun di akhir lorong itu.

" Baek-ah, sudah aku bilang kan kau akan jatuh jika- " langkah Xiumin terhenti ketika melihat Baekhyun yang terduduk di depan pintu ruangan Chen, tatapannya mulai kosong.

" Ada apa Baek? " Tak ada Jawaban darinya " Hey, kau dengar? Jawab aku.. "

" Jongdae.. " ia bergumam kecil.

Xiumin yang mendengarnya kemudian menengok ke jendela pintu, namun tiba-tiba pintu itu terbuka dengan sedikit kasar dan menampakkan Manajernya yang terlihat shock, di belakangnya terlihat dokter yang biasa menangani Chen tengah tertunduk menyesal.

" Kau mendengarnya Baek? .."








Tiiiiiiiiit..






Terdengar suara nyaring yang panjang dari dalam, seketika Punggung mereka bergetar hebat. Pandangan mata mereka mulai memudar terhalang air mata yang naik dari hati dan tumpah di atas kelopak bawah matanya.

Xiumin mengacuhkan Baekhyun yang masih terduduk lemas, ia mendorong Manajernya untuk segera menyingkir dari hadapannya, kakinya berusaha cepat berlari namun Manajer nya itu menahannya agar tidak memberontak.

" JONGDAE!! " teriakan itu keluar dari mulut Xiumin yang emosional, hatinya memanas, jantungnya berdegup kencang " TIDAKKK!!! LEPASKAN AKU.. JONGDAEE!! "

Suho mendengar gaung-an suara Xiumin dan membuatnya berlari cepat menghampiri sumber suara itu. Di ambang pintu ia melihat Baekhyun yang terduduk, matanya kosong, tapi air matanya terus menetes dengan derasnya.

Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang