Wajahnya seperti orang yang ketahuan selingkuh

224 15 0
                                    

Siang ini tidak terlalu panas, angin yang bertiup sepoi sepoi, membuat suasana semakin asri, udara yang sejuk, membuat siapapun betah berada di desa ini.
Tiba tiba, serombongan gadis remaja datang ke Pustu tersebut, ditangan mereka ada berbagai macam barang bawaan. Tentu saja, mereka adalah penggemar Said yang sedang di rawat ini.
" Assalamu'alaikum .. Bu Dokter, boleh kami melihat Said? " tanya salah seorang diantara mereka.
Claudy tersenyum, dan mempersilahkan mereka masuk. Tetapi Said tampak salah tingkah, takut kalau kartunya akan mati dan bu dokter akan menjauh darinya, wajahnya seperti orang yang ketahuan selingkuh.
Melihat itu, Bayu malah tertawa, dan menggoda adiknya.
" Ternyata, penggemarmu sebanyak ini ya?.  Bu Dokter punya banyak saingan dong! " katanya sambil tersenyum.
Said malah cemberut mendengar gurauan kakaknya. Padahal hatinya sedang gelisah takut kalau-kalau Dokter Claudy menganggabnya cowok Playboy yang suka godain cewek.
Claudy bertanya kepada remaja putri tersebut.
" Kalian teman sekolah Said? "
mereka saling pandang karna merasa malu, salah seorang diantara mereka menjawab.
" Hanya waktu SMP dan SD Bu Dokter,  kami tidak sekolah lagi sekarang.. " jawabnya malu,
"Kenapa tidak sekolah? "Tanya Claudy lembut.
" Anu Bu Dokter...biaya gak ada, trus... kata Bapak,  perempuan buat apa sekolah tinggi-tinggi, toh akhirnya ke dapur juga. " jawab gadis tadi polos.
Claudy menghela nafas berat mendengar perkataan mereka, dia merasa sedih, masih ada orang tua yang berfikiran seperti itu zaman sekarang. Dia melemparkan pandangan kearah Kades muda itu, seolah olah mengatakan ' itu tugasmu' dan Bayu melihat pandangan lelah Claudy dan membalasnya dengan tatapan sayu.
" Boleh Bu Dokter bicara dengan kalian sebentar?  Mari kita duduk di luar!" Kata Claudy sambil keluar yang diikuti oleh remaja putri tersebut.
setelah mereka duduk di ruang tunggu, Claudy melanjutkan pertanyaannya.
" Berapa usia kalian? "tanyanya lembut..
" kira kira 16 tahun sampai 17 tahun Bu Dokter, " kata salah seorang diantara mereka.
" Apa kalian tidak ingin melanjutkan sekolah? " kata Claudy lagi.
Mereka terdiam sebentar... lalu salah seorang diantara mereka menjawab lagi.
" Pengen Bu, " jawabnya singkat. " Tapi... biayanya mahal, orang tua kami tidak sanggup, kami harus kos di tempat lain. " jawabnya.
" Saya harap, kalian melanjutkan pendidikan,  meskipun perempuan, kita juga harus memiliki pendidikan, "
lalu Claudy memelankan suaranya sambil melempar pandangan ke ruang perawatan, agar tidak terdengar oleh Bayu dan Said, seolah olah berbisik dia bekata.
" Tidak semua laki-laki baik, kita sebagai wanita harus punya pegangan, jangan terlalu menggantungkan diri pada pria , jika kita terlalu menggantungkan diri pada mereka, mereka bisa menginjak-injak kita."
Kemudian ia terdiam karna melihat Bayu yang sudah nongol di depan pintu. Lalu berkata agak gugup seperti orang yang ketahuan bergosip.
"Tapi tidak semua pria yang seperti itu, masih banyak pria yang baik. " Suaranya sengaja dikeraskan saat mengatakan kalimat itu sambil melambaikan tangannya.
Bayu tertawa melihat ekspresi Claudy saat mengatakan kalimat itu.
setelah para gadis itu pulang, Claudy berkata pada Bayu.
" Pak Kades... tugasmu sangat berat". Mendengar perkataan Claudy, Bayu kaget, bagaimana mungkin gadis ini tau kalau dia seorang Kades.
" Bagaimana kau tau aku Kades? " Setelah bertanya itu,  dia ingat dengan Said.... " O... tentu saja, aku sudah tau dari siapa. " sambungnya lagi.
" Ya, itu agak berat, aku harus meningkatkan kesejahteraan warga desa ini, agar mereka bisa membiayai pendidikan putra putri mereka, tapi mereka masih terikat dengan rentenir dan tengkulak yang membuat mereka semakin terpuruk. " sambungnya lesu.
"Apa kah kau sudah mencoba untuk membuat Koperasi Unit Desa dan memberikan latihan kerja pada mereka agar mereka bisa berkarya dan menghasilkan uang dengan membuka Industri Rumah Tangga. di KUD,  mereka bisa menjual hasil pertanian dan meminjam uang tampa harus merugikan mereka , lagi pula KUD berbadan hukum, rentenir dan tengkulak takkan bisa mengganggu. Dengan membuka pelatihan kerja, mereka bisa lebih menghasilkan uang. "
Bayu terpana mendengar perkataan Claudy..begitu juga dengan Said yang dari tadi menyimak perkataan mereka.
" Ternyata kau benar-benar seorang dokter, kau bisa menyembuhkan segalanya.  Bagaimana ini tidak tidak terfikirkan olehku selama ini, Terimakasih Bu Dokter. " Katanya senyum sambil bergumam dalam hati "Andai kau istriku, pasti bebanku tak seberat ini.
" Iya, sama-sama " jawab nya sambil tersenyum.

Bunga Cinta di Sebuah DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang