Izinkan aku mengobati luka mu.

176 14 0
                                    

Claudy mengayuh sepedanya meski baju nya kotor dan luka di tangannya sedikit perih karna tiupan angin, dia hendak berbalik ke rumahnya, tapi terlalu jauh, oleh sebab itu dia meneruskan perjalanannya dan menuju ke kediaman Tuti.
Begitu melewati rumah Bayu, dia berjalan agak hati hati, takut ketahuan karna bajunya kotor dan lengan kanannya terluka.
Sesampai dirumah Tuti, gadis itu membersihkan luka dan bajunya yang kotor .
....
Didepan rumah itu, mobil yang membuat Claudy kaget hingga jatuh tadi..., datang, dia melihat sepeda gadis itu di samping rumahnya, dan segera pergi ke halaman belakang, menuju kediaman Tuti, dia menduga, gadis itu ada di sana. Dugaannya tepat, dia melihat gadis itu sedang duduk di teras rumah kediaman Tuti sambil mengobati lukanya.
" Maafkan aku, aku tidak sengaja". Suara laki laki itu membuat Claudy kaget, karna dia tidak menyadari akan kehadiran orang lain di sana.
" Ya sudah, tidak apa apa" Jawab Claudia tersenyum dan membuat pipi pemuda itu bersemu merah.
" Biar ku obati.. " Kata laki laki itu sambil duduk hendak menolong Claudia, dengan cepat Claudy berdiri, dan berkata. "Udah..gak apa apa, aku bisa sendiri" Katanya menolak dengan halus.
" Oh ya Tut!  Kakak pulang dulu ya!  Terimakasih banyak "kata Claudy sambil berlalu pergi, tapi tak menoleh pada pemuda itu.
Claudy mengayuh sepedanya, tiba tiba dia berhenti, karna sebuah mobil menghadang jalannya. laki laki itu keluar dan mendekatinya.
Bayu yang kebetulan ada di teras rumahnya melihat hal itu, dia memperhatikan dari jauh, karna dia tidak mungkin akan langsung ke sana, karna bagai manapun mereka masih belum memiliki ikatan apapun. Tapi dia tetap memantau pergerakan mereka seandainya Claudy butuh bantuan dia akan segera ke sana.
" Biar aku mengantarmu" Kata laki laki itu
" Tidak usah, aku membawa sepeda" Tolak Claudy.
"Sepedamu bisa ditarok di bagasi" kata pemuda itu sambil membuka bagasinya.  "Tidak usah, terima kasih" Kata Claudy sambil menjalankan sepedanya. tiba tiba laki laki itu menghadangnya di depan dan memegang stang sepedanya, melihat itu Bayu mulai bertindak, apalagi melihat wajah Claudy yang sudah mulai kesal.
Melihat Bayu mendekat, Claudy tampak lega, sejujurnya dia agak takut dengan pria ini yang terlalu memaksanya.
" Claudy.... Ibu memanggil" kata Bayu singkat.
Awalnya Claudy bingung, tapi segera sadar. Sadar, kalau Bayu sedang menolongnya.
Claudy segera membawa sepedanya memasuki rumah Bayu.
" Makasih Mas" Katanya lega.
" Apa dia adikmu? "Tanya laki laki tadi,
" Bukan.. " Jawab Bayu singkat.
" Jadi...? " Tanyanya lagi.
" Aku hanya melihat dia agak risih denganmu" Kata Bayu sambil berlalu.
Mendengar itu, laki laki tadi terdiam dan berfikir, mungkin dia juga agak keterlaluan, dan memutar mobilnya kembali ke Vilanya, kediaman Tuti.
Di sana dia segera menemui Tuti dan menghujani gadis itu dengan pertanyan pertanyaan tentang Claudia. Mendengar pertanyaan yang bertubi tubi.. Tuti hanya terdiam karna tak tau harus menjawab dari mana.
" Tuan muda, aku bingung... aku harus menjawab dari mana? "
Mendengar itu, laki laki tadi cemberut, dia merasa kesal karna dia tidak suka Panggilan itu. " Sudah berapa kali ku bilang... Jangan panggil aku seperti itu, panggil saja namaku. " Katanya kesal. " Jangan lupa, tambahin Mas nya di depan, karna aku lebih tua darimu. "
Tuti : "..."
Di tempat Bayu, Pria itu memperhatikan memar di tangan Claudia.
" Ada apa dengan tanganmu? "
Mendengar itu Claudy kaget, dia tidak menyangka Bayu dapat melihat lukanya padahal dia sudah berusaha menyembunyikannya.
" Sini ku obati" Kata Bayu sambil menarik tangan Claudia karna lukanya tadi belun sempat diobati ,  anehnya gadis itu mengikuti saja. Setelah mereka sadar bahwa mereka saling bergandengan, mereka merasa malu dan melepaskan tangannya.
Untuk menghilangkan suasana canggung, Claudy bertanya. " Mana orang tuamu? "
"Mereka pergi ke kota. " Jawaban itu malah lebih membuat suasana semakin canggung.
Bayu mengeluarkan kotak P3K nya. Claudy segera mengambil kotak itu, namun Bayu langsung menjauhkannya " Izinkan aku mengobati lukamu!" katanya serius.
"Memangnya kau bisa melakukannya Pak Kades... " Kata Claudy dengan senyuman usilnya.
" Tak kan sulit bagiku" Katanya sambil tersenyum..
' Lagi lagi senyuman itu, Kau ingin aku meleleh hah.. ' Batin Claudia.

Bunga Cinta di Sebuah DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang