Siapa sih?

562 26 0
                                    

Suasana kelas hening ketika sang guru mulai memasuki ruangan, semua murid duduk dengan tenang sambil menunggu perintah.

"Selamat pagi, sebelum kita mulai kelas hari ini, saya akan memberitahukan beberapa pengumuman penting dalam rangka menyambut hari ulang tahun sekolah bulan depan, kelas ini sudah terpilih dan diwajibkan untuk menunjukkan persembahan seni, sampai disini ada yang ingin bertanya?" Jelas sang guru.

Ketua kelas mengangkat tangannya, yang dibalas dengan anggukan sang guru "pertunjukkannya bisa milih ga bu? Terus yang terpilih untuk ikut siapa aja bu? Ibu yang pilih atau kita yang mengajukan diri?"

"Yap pertanyaan bagusuntuk pertunjukkannya kita akan menampilkan band dan drama, untuk band sendiri Raka dan kawan-kawannya tolong kontribusinya, dan untuk drama sebagian besar dari kelas ini akan saya pilih untuk berperan baik di atas ataupun dibelakang panggung, saya harap semua bisa bekerjasama dengan baik, dan untuk info lebih lanjut besok kita bicarakan lagi. Srkarang kita mulai pelajaran hari ini"

"Iyaa bu" jawab kompak para murid.

***

Salsa keluar dari toilet berjalan ke kantin sendirian, Raka dan bandnya sedang latihan. Sedangkan temannya yang lain sudah ke kantin duluan.

"Salsa!!" Teriak seseorang.

Salsa menoleh ke arah suara, seseorang berlarian ke arahnya memeluk erat Salsa yang masih belum menyadari keadaan hingga 'cup' orang itu menciumnya.

Salsa melebarkan matanya dengan segera mengumpulkan kesadarannya dan mendorong orang itu sekuat tenaga. Bisa gawat kalau Raka tahu apalagi ini banyak orang.

"Are you crazy?" Ucap Salsa yang tengah memghapus bekas ciuman itu dengan punggung tangannya.

Orang dihadapannya menyernyitkan dahi.
'Sepertinya aku terlalu lama di luar negeri hingga Salsa tak mengenaliku' batinnya.

"Aku kangen Salsa"

Salsa yang melihat orang didepannya akan memeluknya lagi langsung mundur selangkah dan menginstruksikan untuk berhenti.

"Kayanya kamu salah orang, lain kali hati-hati dan harus sopan, permisi" Salsa benar-benar tak ingin memperpanjang masalah dan membuat Raka ngamuk. Ia yakin orang itu murid baru, terbukti dari sergamnya yang asing. Ditambah lagi rasa lapar dan hausnya sudah tak bisa ditahan.

"Hei ini aku Alvin, aku kan sahabat kamu, tetangga kamu dulu. Masalah ciuman itu aku minta maaf aku kangen kamu, lagipula dulu kita sering ciuman kok gapapa kata mama juga kalo ciumnya Salsa boleh kalo perempuan lain ga boleh" lirihnya yang tak di dengar Salsa karena sudah pergi meninggalkan Alvin. Mata Alvin berkaca-kaca tapi sesaat kemudian senyuman muncul saat ide cemerlang muncul di otaknya, Salsanya hanya harus ia ingatkan kembali. Ya benar dengan begitu Salsa akan menjadi miliknya sama seperti dulu.

Jangan lupa komentar dan Vote ya terimakasih🙏





I Purple You 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang