Duo Cengeng

484 19 0
                                    

Salsa, para mama yang sedang di dapur sambil bergosip dikejutkan dengan Alvin yang berjalan tergesa, badannya begetar dan matanya ingin menangis. Persis anak kecil. Tapi sungguh ia benar-benar ketakutan dan Salsa tahu itu.

Setelah di tenangkan, Alvin bukannya tenang malah semakin ketakutan, ia mengajak mamanya untuk pulang sekarang juga. Bahkan meracau jika ingin menyetujui ucapan mamanya untuk pindah beberapa hari yang lalu.

Karena melihat kondisinya yang begitu mengkhawatirkan Alvin dan mamanya segera pamit pulang. Aneh kan? Bahkan saat Salsa menanyakan sesuatu Alvin tak berani menatap matanya.

'Perasaan tadi dia baik-baik aja deh ditinggal didepan sama.. Raka!! Ya Tuhan kali ini diapain tu bocah'

Salsa meletakkan kembali minuman yang sudah ia buat sebelumnya. Meninggalkan dapur menuju ruang tamu. Ia melihat Raka yang tampak tak terganggu sedikitpun dengan aktivitasnya padahal sesuatu tengah terjadi di rumah ini.

"Raka, aku minta kamu jujur kalian abis ngapain sih?" Tanyanya langsung.

Salsa benar-benar tak habis pikir, apa peristiwa tempo lalu sudah kembali terulang?

Raka menghentikan aktivitasnya beralih menatap Salsa yang mulai mencurigainya.
"Aku ga ngapa-ngapain, seujung kuku pun aku ga sentuh dia"

"Tapi ga mungkin dia sampe kayak gitu dengan sendirinya kan?" Salsa belum puas akan jawaban kekasihnya itu.

"Oke aku ngaku tadi aku sempet bilang dia jangan deketin kamu lagi, aku rasa itu wajar pasti semua cowok bakal mempertahanin hubungannya"

Salsa yang mengerti arah pembicaraan ini mulai menghela nafas. "Iya aku ngerti, tapi seenggaknya kamu harus tau dong, kamu maklum Alvin bukan orang normal kayak kita. Ngomong sama dia gabisa kasar. Kamu yakin cuma bilang itu aja hm? Jujur sayang!" Salsa mengelus pipi Raka, ia mengharapkan kekasihnya ini semakin dewasa, berharap kejadian seperti ini tak akan terulang dikemudian hari.

Raka memahami pandangan Salsa. Ia meneteskan air mata dan sesenggukkan. "Aku cuma gamau kehilangan kamu hiks hiks aku bilang kalo dia nanti masih berani deketin kamu aku bakal kasih dia pelajaran lebih dari yang kemarin"

'Nah kan bener..'
Salsa memeluk Raka yang semakin sesenggukkan agar tenang karena nafasnya mulai tersengal. Kekasihnya ini baru saja mengancam bagai macan, coba lihat sekarang bagai anak kecil yang kehilangan mainan.

"Hei aku paham maksud kamu, aku gabilang kamu salah sayang, mungkin kalo laki-laki itu bukan Alvin aku bisa maklumin. Tapi ini Alvin dia itu sakit, aku gatau apa yang sedang dia fikirkan, bisa saja stress sayang hanya karena ancaman yang membuat ia tak tenang. Yang terparah, aku takut ia bunuh diri. Aku gamau kamu secara ga langsung buat dia semakin sakit. Besok kita ketemu dia, kamu minta maaf ya?"

Raka memikirkan ucapan Salsa dengan perlahan jujur saja ia memang tidak berpikir sampai kesana. Baru melihat Alvin yang cengengesan apalagi dihadapan ia dan pacarnha sudah mengabaikan fakta ia itu sakit "Hm, tapi kamu jangan jauh-jauh dari aku. Maafin aku ya sayang, aku menyesal"

"Tentu" jawab Salsa sambil tersenyum.

Vote dan komen🙏


I Purple You 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang