“Seokjin.”
“Iya, Eomma?”
Pria yang awalnya sedang fokus membaca dokumen, mengalihkan pandangannya ke arah ibunya yang berjalan seraya membawa dua gelas berisi kopi. Pria itu adalah Kim Seokjin yang biasa dipanggil Seokjin. Di umurnya yang ke 26 tahun, dia sudah mengambil alih perusahaan ayahnya yang memutuskan untuk pensiun. Ayahnya percaya pada Seokjin untuk mengambil alih. Ayahnya adalah Kim Beomseok, Ibunya adalah Kim Chunhei.
“Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu. Penting. Apa kau ada waktu?” tanya Chunhei to the points seraya meletakkan kedua gelas itu ke meja Seokjin.
Seokjin lekas menutup dokumennya. “Iya. Tentu saja. Katakan, ada apa?” tanyanya.
“Baiklah. Seokjin. Aku harap kau akan menyetujui hal ini karena ini demi masa depanmu. Aku tidak mau kau harus terjebak dengan hal-hal masa lalu dan membuatmu menderita. Kau harus membuat kehidupan baru agar membuat masa depan yang baru—”
“Eomma. Ada apa? Katakan intinya,” sela Seokjin dengan tatapan serius.
Sebenarnya dalam hati, dia sudah menduga hendak membicarakan apa. Namun, dia memilih menunggu. Menahan rasa penasaran. Alisnya sudah diangkat sebelah, menunggu jawaban. Sedangkan Chunhei, dia menghela napasnya sejenak, sebelum berucap lagi.
“Baik. Eomma akan langsung ke intinya, Seokjin. Aku ingin menikahkanmu dengan salah satu anak temanku bernama Jisoo. Aku ingin menjodohkanmu. Aku sudah membicarakannya dengan Ayahmu dan Ayahmu juga sudah setuju mengenal hal ini.”
Mata Seokjin melebar mendengarnya. “Apa? Tidak. Aku tidak mau, Eomma.” Seokjin langsung menolak mendengar itu. Tidak. Dia masih belum siap dan bisa. Mungkin selamanya juga dia akan menolak hal itu. Chunhei lagi-lagi menghela napas karena dia sudah menduga hal itu.
“Kumohon, Seokjin. Sudah dua tahun. Sudah dua tahun kau tidak bisa melupakan calon tunangan brengsek yang sudah mengkhianatimu dan merubah hidupmu menjadi lebih buruk. Setelah apa yang dia lakukan, kau menjadi berubah. Kau menjadi bersikap dingin. Aku hanya ingin kau kembali menjadi Seokjin yang kukenali, Seokjin yang dulu. Jisoo adalah gadis yang baik. Aku percaya, suatu hari, seiring waktu kau bisa menerimanya. Jadi, Eomma mohon, terimalah permintaanku.”
“Eomma!”
Seokjin langsung buru-buru memegang tangan Chunhei, menahannya ketika Chunhei hendak melipat kedua tangannya tepat di hadapan Seokjin, hendak memohon. Tentu Seokjin tidak mengizinkan hal itu. Itu tidak pantas, terlebih semua ini hanya untuk dirinya.
“Apa yang lakukan, Eomma?”
“Kalau kau tidak menyetujui permintaanku, maka biarkan aku seperti ini. Aku bahkan rela bersujud dan memohon lagi,” ujar Chunhei lirih.
Matanya bahkan mulai berkaca-kaca. Chunhei hanya takut Seokjin akan kembali menolaknya dan jelas Seokjin hendak menolak permintaannya. Sebagai seorang Ibu, Chunhei tentu tidak mau Seokjin terus-menerus terjebak di keburukan masa lalu dan tidak mempercayai wanita lain karena calon tunangan yang sudah mengkhianatinya. Chunhei sudah tidak tahan. Dia mengharapkan yang terbaik untuk Seokjin.
“Eomma.” Seokjin berucap lirih. Kemudian dia menghela napas dan tangannya menghapus air mata Chunhei. “Baiklah. Tidak perlu memohon lagi, Eomma. Aku akan menikah dengan gadis pilihanmu. Namun, aku tidak berjanji kalau aku bisa mencintainya. Bahkan, bisa saja aku membencinya dan mungkin menyiksanya.”
—To Be Continue—
Ff pertama mengenai Seokjin dan Jisoo, plese vote and commentnya zheyeng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Predestined Love [JS]✅
RomanceJisoo, gadis berumur 25 tahun yang dijodohkan dengan pria berumur 26 tahun bernama Kim Seokjin. Awalnya perjodohan mereka dikarenakan Seokjin yang tidak mampu melupakan calon tunangannya sehingga diharapkan menikah dengan Jisoo dapat menjadi jalan k...