Hari ini ada acara syukuran di kantorku dan aku menjadi salah satu anggota paduan suara yang akan tampil hari ini, ingin rasanya aku lari dari kenyataan ini tapi tak mungkin kulakukan karena aku harus profesional. Kutemui teman-teman anggota paduan suara lainnya yang sudah siap untuk tampil. Aku duduk di depan gedung yang digunakan untuk acara, tiba-tiba saja ada bapak-bapak yang menyalamiku dan kuulurkan tanganku.
" Sabar ya mbak semoga mbak baik-baik saja." katanya padaku.
Aku hanya diam terpaku mendengar kata-kata bapak itu, yang ku tahu bapak itu adalah salah satu tetangga dedi yang juga bekerja disini. Tak berapa lama ada lagi yang berucap sama menguatkan aku tapi aku lagi-lagi terdiam mendengarnya. Rasanya aku ingin lari sejauh mungkin dan pergi ketempat yang jauh.
Setelah menyelesaikan tugasku sebagai regu paduan suara aku duduk di kursi yang sudah disediakan panitia, ku pilih duduk di belakang ,rasanya sudah tak kuat air mata ini ketika melihat dia. Dia menghampiriku dan aku hanya diam ntah kenapa aku tak ingin sama sekali membahas lagi masalah ini.
Tanpa kusadari air mataku jatuh dan segera kuhapus karena aku tak ingin temana-teman kantorku tahu. Aku segera keluar gedung ini dan pulang kerumah karena dada ini semakin sesak.########
Kuhempaskan tubuhku di ranjangku, tangisku pecah dan tak mampu terbendung lagi. Sakit , ya inilah yang aku rasakan saat ini. Tiba-tiba kurasakan ibukku sudah memelukku, tangisku makin menjadi.
" Ada apa nduk, apa yang terjadi padamu?"" Dedi menghianatiku bu, dia menghamili gadis lain bu."
Pelukan ibu semakin erat , rasanya nyaman berada di pelukan ini setidaknya bebanku sedikit berkurang. Ibu tidak banyak tanya padaku, dia memberiku waktu untuk sendiri. Setelah itu ibu keluar kamarku, aku tahu ibu pasti kecewa juga dengan hal ini.
Kuambil ponselku dan ternyata ada 20 panggilan dan 2 pesan dari dedi. Kubuka pesan itu dengan hati berdebar.
[Aku masih mencintaimu mai, maafkan aku yang sudah menyakitimu]
[Aku akan menikah hari minggu dan acara diadakan di rumahku karena dia sudah tidak punya orangtua lagi, aku berharap kamu memaafkan aku mai,]
Aku ingin berteriak sekencang mungkin rasanya, apa salahku hingga semua ini terjadi. Aku putuskan akan datang ke acara itu , aku akan tunjukkan aku adalah wanita yang kuat. Kuhubungi sahabatku agar nanti sore datang kerumahku.
###
Aku masih berada di dalam kamarku, perasaanku masih kacau saat ini. Kudengar dari dalam kamarku kalau sahabatku sudah datang dan dia sedang mengobrol dengan ibukku tapi aku enggan keluar dari kamar ini. Kudengar pintu kamarku dibuka dan kulihat sahabatku tersenyum lebar kearahku.
" Hei, kenapa matamu mai ?"
" Aku tidak apa-apa yas, bisakah hari minggu menemaniku ke acara nikahan dedi?"
" Apa kau sudah gila mai, kenapa kita harus datang di acara si brengsek itu?"
Ternyata tadi ibuku sempat bercerita pada tyas tentang masalahku ini.Dia memelukku erat dan aku menangis semakin menjadi, tyas adalah sahabatku yang paling mengerti aku. Bila ada masalah kami akan saling membantu dan lebih tepatnya kami sudah seperti saudara sendiri. Dia berjanji padaku akan menemaniku ke acara pernikahan dedi.
########
Pagi ini kulajukan motorku ke kantor, kuparkir di tempat biasa dan aku sengaja berangkat lebih pagi karena aku tak ingin bertemu dengan dedi. Seperti kata tyas kemarin bahwa aku tak boleh lari dari kenyataan ini dan semua ini harus dihadapi.
Pekerjaan yang sudah menumpuk apalagi ini musim panen tebu dan pekerjaan akan dua kali lipat dari biasanya. Harus menyiapkan tenaga ekstra nanti, tapi sebelum panen tebu di mulai seluruh karyawan diberi waktu untuk cuti terlebih dahulu beberapa hari. Tiba-tiba ada pesan masuk dari bang anton, kubuka ponselku dan ku baca pesannya.[ Dek, minggu depan main ke jakarta ya nanti abang kirim tiket pulang pergi untukmu, aku juga sudah menghubungi ayah dan ibu semalam , mereka setuju dan memberi ijin]
[ Pokoknya harus mau , titik]
Ah, abangku selalu begini dan pasti ibu yang sudah menceritakan masalahku ini padanya. Mungkin ini ide yang bagus agar aku sejenak lupa masalah ini. Aku tersenyum membaca pesannya, dialah abang terbaikku.
Kunyalakan komputerku dan aku mulai berkutat pada pekerjaanku, aku ingin menyelesaikan pekerjaanku sebelum aku cuti nanti, sebelumnnya aku sudah minta mbak tutik untuk menghandle pekerjaanku jika nanti aku cuti lebih dari waktu yang ditentukan kantor, karena memang aku ingin berada di jakarta beberapa hari. Alhamdulillah mbak tutik menyanggupinya.
" Mai katanya dedi mau nikah ya?" tanya salah satu temanku yang sudah berada di belakangku.
" Iya mungkin pak"
" Kok iso ( kok bisa) mai, dia kan pacarmu?"
" Belum jodoh mungkin pak dengan saya." Jawabku.
" Mungkin kamu yang tidak serius mai?"Aku hanya tersenyum aku tak ingin pertanyaan itu semakin panjang nantinya, biarlah seperti ini saja. Teman-temanku kaget dengar berita kalau dedi akan menikah hanya saja mereka belum tahu alasan dedi menikah dan mereka menghakimiku seolah akulah yang tidak serius dalam hubungan ini. Andai mereka tahu alasannya, tapi aku tak ingin membahas masalah ini karena sangat menyakitiku.
Kubuka ponselku dan aku mulai mengirim pesan pada bang anton
[ Bang, iya mai mau nanti abang kirim saja tiketnya]
[ Iya nduk nanti abang kirim, nanti kita jalan-jalan disini]
[ Makasih abangku sayang , salam buat mbak lia dan ponakan cantikku ya bang. Mai mau lanjut kerja dulu]
[ Iya nduk semangat ya]Abangku adalah sosok kakak terbaik menurutku, dia selalu ada bila aku butuhkan. Dia selalu menjagaku karena dari kecil ayah ibu selalu mewanti-wanti abangku sebagai anak lelaki tertua harus bisa mengayomi adeknya. Ternyata hingga kini abangku tak lupa dengan kata-kata ibu dan ayahku itu.
Aku berharap cerita ini bisa disukai
banyak orang dan kalangan.Pelukcium
Deeasha
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIRA
RomanceNamaku Maira, nama yang diberikan kedua orang tuaku nama yang simpel dan mudah diingat. Aku mencintai dia , seseorang yang mampu membuat hati ini bergetar lagi setelah aku kehilangan mas putut tetapi aku harus kehilangan dia juga karena kesalahan fa...