6.Putus?

9.4K 712 39
                                    

Tandain kalo ada typo :)
.
.
.
.
.
"Aku ga setuju kamu tanda tanganin kontrak menejemen itu" Iqbaal menatap (Namakamu) tidak percaya

"Shyll,tapi kenapa?"tanya Iqbaal

"Tatap aku Shyll"pinta Iqbaal lembut, tangan kananya memegang dagu (Namakamu) agar (Namakamu) menatapnya

"Kamu janji sama aku bilang bikin band ini cuma buat seru-seruan kan? Kamu janji sama aku kan, kamu ingatkan janji kamu?"jawab (Namakamu) dengan air mata bercucuran

"Shyll! Aku pikir setelah kejadian kemarin kita bisa petik pelajaran kalau band itu seharunya punya menejemen sayang"ucap Iqbaal lembut,mengusap  air mata (Namakamu) dengan jempolnya

"Bay tapi kamu udah janji sama aku loh"mohon (Namakamu) dengan suara tercekat..

"Ini demi kebaikan kita semua kan? "Iqbaal menepuk nepuk punggung (Namakamu) pelan,(Namakamu) menangis tanpa suara hanya air matanya yang mengalir dari sudut matanya.

"Udah sayang udah,, aku ga bakal lupain kamu kalau aku sibuk. Percaya sama aku"bujuk Iqbaal lagi. (Namakamu) menggelengkan kepalanya

"BAY LO APAIN SHYLLA"pekik Dean dengan teriakannya yang bisa bikin orang budek. Dan berikutnya (Namakamu) melepaskan pelukan Iqbaal dan mendorong bahu Iqbaal

Ia menghapus air matanya sesegera mungkin dengan  tangannya

"Ga enak badan De"jawab (Namakamu) suara khas abis nangis. Namun dibarengi dengan senyuman tipis,agar yang lain tidak menyadari. Dean duduk di samping (Namakamu) , meletakkan tangannya di kening gadis itu.

"Lo istirahat aja deh Shyll"ucap Dean

"Kenapa Shylla? Shylla  Kenapa ?" ucap Agy datang dengan sodet penggorengannya,lengkap dengan celemek masak

"Lagi sakit Gy, anterin kerumah sakit boleh tuh"Saran Deandra

"Gak usah.. gue gak papa kok"tolak (Namakamu) dengan senyum tipis lagi

"Lu nangis?"tanya Agy menaikkan alisnya sebelah. Pertama kali ia melihat gadis itu menangis,karena biasanya gadis itu tidak akan memperlihatkan jika ia sedih.

"Gak kok,Lemes aja Gy!"jawab (Namakamu)

"Makan dulu makanya.Pizza kuy, gue yang sponsor"ucap Agy

"Bole juga tu"tiba tiba Rinrin datang dan mengiyakan ucapan Agy.

"Anjuu gratisan aja lu cepet"ucap Agy datar

"Ehehe"dibalas cengiran oleh Rinrin

"Ya udah bentar gue pesen dulu"ucap  Agy pergi ke dapur kembali, mungkin memgembalikan sodet dan mengambil sesuatu yang kelupaan, misal ponsel

"Duduk Rin"ucap Dean menepuk sofa yang kosong di sampingnya

Rinrin menatap (Namakamu) yang bermata sembab dan sedikit menjauh dari Iqbaal.

"Ngapa lu? Cengeng amat"tanya Rinrin menatap (Namakamu) penuh selidik,ia juga duduk di hadapan Iqbaal dan (Namakamu) menatap keduanya bergantian

(Namakamu) menggelengkan kepalanya kemudian tersenyum tipis (lagi)

"Lagi sakit gue"jawab (Namakamu)

"Sakit hati?"tebak Rinrin

"Rin apaansi"tegur Iqbaal tidak suka

"Bener kan apa yang gue bilang? Dia gak setuju"ucap Rinrin tersenyum miring

"Rin udah"ucap Iqbaal

"Bilang sama gue terus terang Shyll! Lo gak setuju kan? Iya kan Shyll!!" ucap Rinrin mendesak (Namakamu) untuk bicara

"Bilang sama gue!! Lo ga usah tutup tutupin kek gitu karena gue tahu semuanya"ucap Rinrin lagi

Bay [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang