Riana POV
Namaku Riana Ishak, usiaku 17 tahun dan aku duduk di kelas 12 di sebuah SMA. Aku anak kedua dari dua bersaudara. Kakakku bernama Riko putra, dia seorang mahasiswa di suatu perguruan tinggi negri. Aku tinggal bersama ayah dan kakakku, Ibu meninggal pada saat melahirkanku. Terkadang aku berfikir akulah yang membunuh ibu tapi ayah dan kak riko selalu meyakinkan aku bahwa ajal memang sudah ada yang mengatur.
"Ayah, apa ayah udah yakin ingin pindah rumah?" Tanyaku memecah keheningan di meja makan.
"Iya, apa ayah yakin?" Tambah kak riko
"Ayah memang sudah memikirkannya sejak lama" kata ayah
"Tapi begitu banyak kenangan di rumah ini ayah" kak riko beragumen
"Karena itulah ayah ingin pindah, ayah ingin memulai kehidupan baru. Sudah cukup lama ayah hidup di dalam bayang-bayang ibu kalian"
Setelah itu hanya dentingan sendok dan garpu yang mengiringi makan malam kami bertiga. Usai makan malam aku naik ke kamarku membersihkan diri lalu mengecek kembali barang-barangku
Tok...
Tok...
Tok..."Masuk gak dikunci ko"
Ceklek...
"Apa barang kamu udah siap Riana?" Tanya ayah
"Iya yah tinggal ngecek lagi aja"
"Kamu gak keberatankan kita pindah rumah?"
"Gak kok yah, malah aku senang"
"Yaudah kalo gitu ayah mau kekamar dulu"
"Ayah..."
Langkah ayah terhenti
"Iya nak ada apa?"
"Ayah gak ada niatan buat cari pendamping?"
"Hahaha, nanti ayah pertimbangkan" kata ayah sembari menutup pintu kamarku
Aku agak khawatir ayah belum menikah lagi setelah ibu meninggal, usia ayahku masih tergolong muda 39 thn, ayah menikah muda karena di jodohkan kedua orang tuanya. Sering kali aku dan kak riko menjodoh-jodohkan ayah tapi ayah sama sekali tidak tertarik, belum bisa move on katanya.
Selama ini ayahlah yang membesarkan aku dan kak riko, tentunya di bantu beberapa asisten rumah tangga.
Nenek selalu menawarkan diri untuk mengasuh aku dan kak riko tapi ayah menolak karena permintaan terakhir dari ibu.
Setelah mengecek barang akupun langsung merebahkan tubuh di tempat tidur. Cukup melelahkan hari ini.
Riana POV end
Keesokan harinya...
Author POV
"Dek bangun truck barang kita udah nyampe" seorang pria tampan membangunkan adiknya yang tak biasa bangun kesiangan.
"Maaf kak, aku telat bangunnya" kata sang adik sambil menucek matanya
"Gak apa-apa kok, barang kamu apa udah beres semua?"
"Udah kok kak"
"Yaudah mandi gih, biar kakak yang angkat barangnya"
"Makasih yah kak riko"
"Sama-sama riana adek kakak yang paling cantik"
Setelah percakapan dengan sang kakak Riana bergegas mandi setelah itu sarapan.
Riana POV
Hari ini kami sekeluarga pindah rumah.
"Kak kapan sih kakak kenalin pacar kakak ke aku" tanyaku saat berada di dalam mobil
"Nanti yah dek"jawab kakak sambil menyetir mobil
"Kakak nanti mulu"aku memanyunkan bibirku
"Sabar atuh dek pacar kakak lagi sibuk, nanti jg kakak kenalin"kata kak riko sambil mengacak-acak rambutku.
"Apaan sih kakak rambut aku jadi rusak nih. Janji yah kak"
"Iya-iya bawel"
Hanya aku dan kak riko dimobil. Ayah sudah kekantor dari pagi pulangnya baru langsung ke rumah baru kami
"Kak kok ayah sampai sekarang masih betah melajang yah?"
"Yah mungkin belum ada yang cocok kali dek"
"Kalo ayah nikah lagi kakak setuju gak?"
"Selama ayah bahagia kakak setuju setuju aja tuh"
"Aku kasian liat ayah sendiri terus"
"Kalo udah waktunya pasti ayah bakal nikah lagi kok dek, tenang aja ayah kan ganteng pasti gak susah buat ayah dapetin tambatan hati yang baru"
Setelah sampai kerumah baru, kami pun sibuk merapikan barang masing-masing.
Tbc°
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cerita Cinta
Romance"Dek kok kamu bisa suka sama kakak? Alesannya apa?"tanyaku sembari membaringkan kepaku di pahanya "Aku gak tau kak, aku gak punya alesan"jawabnya "Kok gak tau?"kupandangi wajah manisnya "Biar nanti aku gak punya alesan juga buat ninggalin kakak" Ak...