7

500 36 0
                                    

Selesai bermain main kami pun makan siang.

Drttt...
Drttt...

Kami semua mancari sumber suara, dan ternyata hp milik po lah yang berbunyi

"Bentar yah aku angkat telpon dulu"po beranjak dan mengangkat telponnya

Terlihat dia sedikit marah...

"Siapa jen?"kata seorang teman po

Memang teman-teman po memanggilnya dengan nama jenni

"Bukan siapa-siapa kok" jawab po tapi mukanya sedikit berubah yang tadinya ceria malah jadi murung

"Kamu yakin gak apa-apa?" Tanyaku memegang tangannya

"Gak apa-apa kak" katanya sambil tersenyum

Riana POV end

Setelah puas bermain di pantai segerombolan anak muda yang masih labil tersebut kembali kerumahnya masing-masing

Po home...

"Udah pulang kau anak muda"tanyak seorang ibu kepada anaknya

"Belum mah masih di pantai, udah liat aku di sini masih aja nanya"jawab sang anak

"Mamakan nanya doang santai dong"

"Ah mama nanyanya aneh-aneh"anak itu kelihatan agak marah tidak seperti biasanya yang sering bercanda dengan mamany

"Kamu kenapa sih marah gitu"mama anak itu heran anaknya marah tidak jelas

"Tau ah" anak itu berlalu meninggalkan mamanya

Riana POV

Kenapa anak itu tiba-tiba marah seperti itu?

"Riana kenapa tuh anak tiba-tiba marah gak jelas kayak mau berubah jadi hulk aja" mama po bertanya dengan sedikit candaan

"Riana juga gak tau tante, soalnya tadi baik-baik aja" jawab ku

"Yah sudah paling nanti baik sendiri, kamu pulang gih istrahat"

"Iya tante aku balik dulu" aku menyalimi tangan mama po

Riana POV end

Po POV

Setelah pulang dari pantai moodku berubah total. Aku bahkan hanya mengantar kak riana sampai rumahku, aku jg agak marah pada mama

Ini semua karena papa, aku gak tau kenapa papa begitu egois mungkin ini salah satu alasan mama meninggalkan papa.

Aku masuk kekamar membersihkan diri lalu tidur

'kenapa saat rasa ini muncul selalu saja ada halangan' batinku

Po POV end

Riana POV

Hari ini cukup menyenangkan walaupun tadi po sedikit berubah moodnya

"Adek kakak udah pulang, gimana seru"kak riko memanggilku untuk duduk di sampingnya

"Seru banget kak"kataku

"Kakak perhatiin kamu ama po makin deket aja"kak riko menggoda ku

"Ih kakak apaan sih"pipiku merona

"Cie yang udah move on" kak riko mencubit pipiku

"Sakit tau kak" karena malu aku berlari menuju kamarku

Aku masuk dan memutup pintu kamarku

'apa mungkin aku suka pada anak itu' batinku sambil tersenyum

Riana POV end

"Pokoknya papa gak mau tau kamu harus mau" seorang pria berkata dengan tegasnya

"Papa kok egois banget sih, aku memang berbeda tapi bukan berarti papa bisa atur-atur hidup aku"sang anak menolak apa yang permintaan papanya

"Kamu yah udah mulai ngebantah papa, apa ini ajaran mama kamu"

"Gak usah bawa bawa mama pah, kalo aku gak mau yah itu emang keputusan aku"

"Papa gak mau dengar penolakan besok ikut papa buat ketemu sama dia"

"Papa apa-apaan sih, aku masih mau sekolah pa, aku masih muda, aku juga masih mau ngejar cita-cita aku"anak itu pun mulai menitihkan air matanya

"Papa bukannya bermaksud mau maksa kamu nak tapi papa mohon bantu papa sekali ini aja"suara sang papa mulai merendah

"Tapi cara papa ini termasuk maksa aku, aku tetap gak mau"

"Tolonglah nak, kamu mau lihat adek kamu menderita, papa masih butuh dana untuk biaya pengobatan kankernya"

Anak itu terdiam sesaat

"Yaudah kalau buat yuda aku mau, tapi sesuai perjanjiannya setelah 5 tahun aku bebas mengambil keputusanku sendiri"

"Makasih yah nak"tampak sang papa hendak memeluk sang anak tapi anak itu menghindar dan pergi tanpa sepatah kata pun

Po POV

Aku bingung aku pusing, kenapa harus aku. Aku masih mau sekolah dan mengejar cita-citaku tapi kenapa harus terjadi

"Aku pulang"kataku lesuh saat memasuki rumah

"Kenapa mukamu kek gitu nak, jelek kali"

"Aku udah bicara sama papa dan aku mau"

"Mama selalu dukung apapun keputusan kamu nak"

"Aku kasian sama yuda kalo aku gak terima nanti kasian yuda dia masih butuh biaya untuk terapi kankernya"

Yuda merupakan adek tiriku yang berusia 6 tahun, sudah 1 tahun ini ia di diagnosa menderita leukemia. Aku tidak tega dia Kenapa-kenapa jadi aku terima Perjodohan konyol ini

Iya bener aku di jodohkan oleh papa dengan anak dari teman papa yang sama denganku. Alasannya untuk menyelamatkan perusahaan papa yang hampir gulung tikar

Nama dari wanita itu adalah shopie cantika usianya terpaut 5 tahun lebih tua dariku. Kak cantika memang cantik seperti namanya tapi aku tidak suka sikapnya yang menurutku dia seperti psikopat dia terlalu terobsesi padaku

Saat usiaku masih 10 tahun dan dia 15tahun dia memaksa ayahnya dan berkata ingin menikahiku.

Gila... Tentu saja siapa yang mau menikah di usia yang begitu muda

Tapi apa daya aku harus menerima perjodohan ini dengan berat hati

Walau pun sebenarnya aku telah jatuh cinta pada orang lain

Po POV end


Tbc°

Bukan Cerita CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang