11

307 21 1
                                    

Saat ingin memulai filmnya aku berpikir kenapa tidak panggil kak riana untuk nonton bareng

"Halo kak?"

"Iya ada apa?"

"Bisa kerumah gak?"

"Ngapain?"

"Nonton film horor kak aku baru beli kaset, mau gak?"

"Yaudah tunggu aja"

"Ok kak"

Tut...tut...

Ting...
Tung..

"Masuk kak" aku mempersilahkan kak riana masuk

"Mama mana dek?"

"Lagi kerumah mami aku, nenek lagi sakit"

"Gitu yah"

"Iya, langsung nonton yuk"ajakku

Kamipun mengambil posisi yang nyaman untuk nonton, di temani beberapa camilan

Tiba-tiba kak cantika keluar dari kamarnya

"Eh ada tamu yah, temennya Jennifer?"

"Iya" jawab kak riana singkat

Aku beranjak dari sofa dan menghampiri kak cantika

"Itu temen aku kak jangan bicara sama dia yang macam-macam"

"Tenang aja sayang, aku bikinin minum yah"

Aku hanya mengangguk lalu kembali ke duduk untuk melanjutkan filmnya

"Kakak kamu cantik banget dek, kok gak bilang punya kakak"

Aku menarik nafas panjang

"Itu calon istri aku"

"Oh gitu"

"Kakak gak marah?"

"Gak kok selama hati kamu cuma buat aku"

"Ahay, always buat kakak hati akuu"aku mengecup bibir kak riana kilat

"Langsung nonton aja deh kak"kak riana mengangguk

Kami menonton film terbaru Annabelle, kak cantika juga ikut bergabung

Aku duduk diantara kak riana dan kak cantika. Mungkin bagi orang lain aku sangat beruntung tapi aku merasa suasananya sangat mencekam

Kak cantika bersandar pada bahuku, sementara kak riana kelihatan tidak fokus pada filmnya sesekali melirik kak cantika dengan tatapan yang tidak aku mengerti

'Celak 12 ini mah' batinku

"Yah udah habis aja filmnya" kataku sambil sedikit mendorong kepala kak cantika

"Iya gak berasa" kata kak riana

"Mau nginap gak kak mumpung besok Sabtu" tawarku pada kak riana

"Lain kali aja yah dek, soalnya kakak lagi banyak tugas"

"Yaudaha kak, aku anter pulang yah"

"Iya"

Aku dan kak riana beranjak dari sofa sementara kak cantika sibuk membereskan sisa makanan dan bungkus camilan

"Kak? Kakak marah yah"

"Gak, kenapa marah?"

Ucap kak riana datar, aku mengusap mukaku kasar

"Minggu depan aku sama kak cantika tunangan"

Kak riana berhenti sejenak lalu kembali berjalan

"Selamat yah, nikahnya kapan?" Suara kak riana seperti orang yang lagi menahan tangis

Bukan Cerita CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang