5. Licik

2.4K 88 2
                                    

Happy Reading!!!❤

🍃

Zoya dan teman satu kelasnya sedang berada di lapangan, hari ini di kelas mereka terdapat jam olahraga. Zoya baris paling belakang---sedang melakukan gerakan pemanasan sesuai intruksi seksi olahraga kelasnya.

"Baiklah anak-anak, karena bapak ada keperluan jadi olahraga hari ini kalian bebas," ucap pak Agus sembari mengambil buku absen yang tadi di pegang oleh sekertaris kelas setelah selesai megabsen teman-temannya.

"Baik pak," ujar semuanya.

Setelah pak Agus pergi, Zoya menyusul teman kelasnya yang sedang lari. Larinya melambat ketika melihat seorang pria yang sedang hormat di depan tiang bendera. Seragam pria itu yang acak-acakkan dan di tangan kirinya terdapat gelang bewarna hitam membuat Zoya merasa pernah melihatnya.

Saat Zoya menghentikkan larinya, pria itu membalikkan tubuhnya dan mata Zoya menebruk manik mata milik pria itu. Ingin sekali Zoya memalingkan pandangannya namun, entah mengapa hal itu sangat sulit seolah-olah mata pria itu telah mengunci pergerakan mata Zoya.

"Zoya!," Dimas menepuk bahu Zoya membuat sang empunya terlonjak kaget.

"Eh kaget dia," kekeh Dimas, ia menatap pria di depannya dengan senyum mengejek.

"Kasihan banget ya yang di hukum," ejek Dimas.

"Diem lo!," Ketus pria itu.

"Haduh-haduh, kasiannya Ryan si cowo play---loh Zoya kemana?," Dimas mengalihkan pandangannya---menatap Zoya yang sudah lari jauh darinya.

"Ah gara-gara lo sih gue jadinya di tinggal sama Zoya!"

"Mampus lo," ledek Ryan.

"Gue sumpahin kepala lo di ee-in sama burung!"

"Terserah lo mau nyumpahin gue apapun itu, karena biasanya orang yang suka nyumpahin yang engga-engga bakal balik kedirinya sendiri," ucap Ryan.

"Lo!," Dimas menunjuk wajah Ryan dengan jari telunjuknya. "Bangke," ujarnya seraya kembali berlari---meninggalkan Ryan yang melanjutkan hukumannya karena terlambat.

•••••••••

Zoya meluruskan kakinya dengan punggungnya yang ia sender di tiang dekat gawang sepak bola. Zoya lebih memilih untuk memperhatikan teman kelasnya yang sedang olahraga tanpa ribet untuk mengikutinya. Bukannya Zoya takut panas, melainkan karena memang dirinya itu tidak terlalu suka dengan pelajaran olahraga.

Helaan nafas keluar dari hidungnya. Tidak ada satupun teman kelasnya yang mengajak Zoya untuk sekedar berbincang kecuali Dimas. Hal ini memang salahnya karena ketika ada salah satu teman kelasnya yang ingin berinteraksi dengannya namun, di balas Zoya dengan ketus bahkan pernah ada yang tidak di hiraukannya.

Angin yang berhembus membuat mata Zoya terpejam, tiba-tiba ia merasakan sebuah benda yang menempel di pipinya membuat dirinya langsung membuka matanya.

"Masih inget gue kan?," Bukannya menjawab, Zoya malah menepis lengan pria itu hingga botol Aqua itu menjauh dari pipi nya.

"Kalau lo lupa, gue ingetin lagi kalau nama gue itu Ryan," Ryan yang tadinya berdiri, berubah menjadi duduk di sebelah Zoya. Ia mengulurkan tangannya---memberi botol minuman.

My Stupid Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang