4. Mirip dia?

2.8K 93 4
                                    

Happy Reading!!!❤

🍃

🍃


Dimas menoleh kearah ketiga pria yang sedang berjalan mencari tempat duduk. Dimas melambaikan tangannya pada ketiga pria itu----menyuruh mereka untuk ikut duduk bersamanya dan Zoya.

"Hei bro!," Sapa Dimas dengan tos ala pria nya.

Zoya hanya diam dan sibuk memainkan ponselnya, di dalam hatinya Zoya sedang menyumpah serapahi Dimas. Bukannya mendapatkan ketenangan, malahan ia bertemu dengan Dimas yang bawelnya minta ampun dan sekarang Dimas memanggil ketiga temannya untuk ikut bergabung duduk bersama.

Benar-benar menyebalkan!.

"Nah itu cewek yang gue ceritain kemarin, Zoya Sifabella, panggil aja Zoya," ucap Dimas membut Zoya mendongakkan kepalanya---menatap Dimas dengan bingung. Mengapa dirinya di kenalkan oleh teman-temannya?.

"Hai Zoya," sapa mereka secara bersamaan.

Zoya menatap teman-teman Dimas secara bergantian. Dari yang bermata sipit, rambut sedikit gondrong dan yang terakhir ia menatap pria berhidung mancung bak perosotan anak tk itu dengan intens.

Mulai dari alis, mata, hidung, rahangnya yang tegas sungguh pria itu sangat mirip dengan dia. Yang membedakaan hanyalah pria itu memiliki mata tajam dan didalam sorotan matanya menyiarkan kebencian beda dengan dia, matanya yang sayu juga menyorot kasih sayang.

"Hei, hei," pria itu melambaikan tangannya tepat di wajah Zoya.

Zoya mengerjapkan matanya beberapa kali lalu memalingkan wajahnya kesembarang arah. Mengapa wajah pria itu sangat mirip dengan dia?. Apakah mereka itu kakak adik atau kembar? Ah kenapa Zoya jadi memikirkan dia lagi.

"Gue tau gue itu tampan jadi, ya gue maklumin aja kalau lo ngeliatin gue sampai segitu nya," ujar pria itu membuat teman-temannya tertawa.

Zoya memutar bola matanya malas, ia menatap pria itu dengan datar. Mana mungkin pria itu memiliki hubungan darah dengan dia, mungkin mereka hanya mirip saja.

"Oh iya kenalin nama gue Ryan, gue sahabat nya Dimas," pria itu mengulurkan tangannya ke arah Zoya namun, Zoya hanya diam tak mebalas uluran tangannya.

"Zoya emang kaya gitu," bisik Dimas seraya menepuk bahu Ryan.

Ryan hanya ber-oh ria. Ia menurunkan tangannya dan menatap Zoya dengan senyuman tipisnya, "orang yang di sebelah gue ini namanya Fadhal, sedangakan pria bermata sipit itu namanya Alif, kita bertiga anak Ips"

Zoya menatap Fadhal dan Alif dengan datar, sedangkan kedua pria itu membalas tatapan Zoya dengan senyuman ramahnya. Saat Zoya ingin beranjak, tangannya di cekal oleh Ryan membuat Zoya langsung melayangkan tatapan tajam nya.

"Gue boleh minta kontak lo?," Ryan mengangkat sebelah alisnya, menunggu respon Zoya yang hanya diam.

"Lepas"

Ryan mengangguk. Ia melepaskan cekalannya dan kembali menatap Zoya, "So, gue boleh minta kontak lo?," tanyanya lagi.

"Gak," ketus Zoya seraya berlenggan pergi.

"Ternyata bukan gue aja yang di tolak," cibir Dimas.

"Hah? Lo serius di tolak sama Zoya?, emangnya lo nembak dia?," tanya Fadhal penasaran. Padahal baru saja kemarin Dimas menceritakan tentang ada anak baru di kelasnya tapi dia sudah main nembak saja.

My Stupid Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang