6. Teman

2K 78 1
                                    

Happy Reading!!!❤

🍃

🍃

Hai guys jangan lupa vote and
Comment ya!<3

Bunyi bel masuk sudah berbunyi, seluruh siswa memasuki kelasnya karena pelajaran pertama akan di mulai. Di kelas Zoya, jam pelajaran pertamanya di isi oleh ibu Ayu, beliau adalah guru yang mengajar matematika.

Zoya sibuk mencatat tulisan yang berada di papan tulis, sesekali ia membenarkan posisi kacamatanya dan matanya melirik ke arah ibu Ayu yang sedang memainkan ponselnya. Suara ketetukan pintu membuat satu kelas menoleh ke arah pintu dan terlihatlah perempuan berambut sebahu sedang mengangguk sopan ke arah ibu Ayu.

"Ya ada apa Sisil?," Tanya ibu Ayu.

Perempuan yang bernama sisil itu melangkah masuk ke dalam kelas. Tampak ia sedang berbicara sesuatu dengan ibu Ayu. Setelah berbicara pada ibu Ayu, sisil berdiri di depan kelas.

"Hai guys, mulai hari ini gue masuk ke kelas ini. Dan gue gak akan ngenalin nama gue karena gue tau kalian udah tau nama gue," ucap Sisil dengan lantang. Memang, Sisil itu siswi yang cukup terkenal di sekolahnya, jadi ia tidak perlu repot-repot untuk memperkenalkan dirinya lagi.

Setelah mengucapkan kalimat itu Sisil mengedarkan pandangannya dan menatap Zoya, Zoya yang di tatap hanya membalas tatapan Sisil dengan datar.

Sisil melangkah---mendekati Zoya, "gue duduk sama lo ya," tanpa mendengar Izin dari Zoya, sisil langsung duduk.

"Kayaknya lo itu murid baru ya, soalnya gue belum pernah lihat lo," Ujar Sisil seraya menatap Zoya yang sedang sibuk mencatat. Zoya sendiri hanya mengangguk tanpa menoleh ke arah Sisil.

"Nama lo siapa?"

"Zoya"

"Nama yang cantik kaya orangnya," Ucap Sisil yang mendapatkan senyuman tipis dari Zoya.

"Ibu ke kantor dulu ada urusan"

"Iya bu," balas Siswa.

Setelah kepergian ibu Ayu, sekumpulan siswi berjumlah enam menghampiri Sisil. Sekumpulan siswi itu terkenal karena anaknya orang berada. Mereka suka memakai barang-barang mahal juga bermerek seperti tas, jam tangan dan sepatu sekolahnya.

"Lo kok pindah kesini?," Tanya perempuan yang bernama Dina.

"Ya,,, gue bosen aja sama kelas gue jadi gue pindah kelas," jawab sisil.

"Lo mending duduk sama gue aja, dari pada lo duduk sama orang tapi kaya tembok," Saran Dina menatap Zoya dengan sinis.

Mendengar itu, Zoya menatap Dina sekilas lalu melanjutkan aktivitasnya yaitu, mencatat. Zoya tidak perduli mau dirinya dianggap tembok atau apapun itu. Karena menurutnya, jika ia meladeni omongan orang yang ada bikin hidupnya tidak akan maju-maju oleh karena itu, Zoya hanya diam dan menutup telinganya rapat-rapat.

Lagi pula, mereka hanya bisa mencibir orang dari luarnya saja bukan? Mereka begitu karena belum mengetahui sifat asli Zoya. Sebenarnya Zoya itu ceria dan humble tapi, sejak kejadian itu Zoya yang dulu hilang menjadi Zoya yang pendiam.

Sisil mengkerutkan keningnya pertanda tidak mengerti, "Maksud lo?"

"Itu lho Zoya, dia itu orangnya irit bicara"

Sisil mengangguk-anggukan kepalanya, "gapapa kok, gue udah nyaman duduk disini"

"Yaudah deh, terserah lo," Ucap Dina kembali ke tempat duduknya yang di ikuti kelima temannya.

My Stupid Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang